Sebanyak 598 item atau buku ditemukan

DARI KATA BERAKHIR KARYA (Kumpulan Cerita Pendek Tantangan Gerakan Literasi Nasional Guru, Siswa, Keluarga dan Masyarakat, Menulis dan Berliterasi Jawa Barat)

Judul : DARI KATA BERAKHIR KARYA (Kumpulan Cerita Pendek Tantangan Gerakan Literasi Nasional Guru, Siswa, Keluarga dan Masyarakat, Menulis dan Berliterasi Jawa Barat) Penulis : Tim GLN Gareulis Jabar SMP Negeri 2 Sindang Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 140 Halaman ISBN : 978-6235-6870-1-8 Di pagi harinya aku melihat gadis itu ada di sana aku pun mencoba mendekatinya lagi namun gadis itu terlihat takut aku berbicara pelan – pelan dan akhirnya aku pun bertanya siapa namanya? Namanya adalah Dina . Akupun bertanya kembali kenapa dia sering ada disini? (penggalan cerpen karya Emsi Susilawati) Namun alangkah terkejutnya saat Umi Salma melihat anaknya yang masih terlihat sangat kotor. Umi Salma pun begitu saja meninggalkan Jalu tanpa berkata-kata. Dalam hatinya Umi Salma menahan rasa kecewa, terlihat dari raut wajahnya yang begitu murung dan sedikit sangar. (penggalan cerpen karya Usep Jaya Gumilar) Langkah demi langkah dilewati Rangga dengan perasaan takut, ”Aduh… gelap dan sepi banget.” ucapnya. Hujan semakin deras, kilat bergemuruh saling bersautan, perasaan takut terus saja menghantui Rangga. Set… seketika bayangan hitam yang sangat besar melintas dengan cepat, tepat di belakang tubuh Rangga. ”Siapa di sana? (penggalan cerpen karya Nazwa Alifia Muslihan) Dari Kata Berakhir Karya merupakan buku kumpulan cerita pendek karya tim GLN Gareulis Jabar SMP Negeri 2 Sindang. Cerita dalam buku ini tidak hanya oleh murid namun ada dari guru, komite, dan orang tua murid. Cerita-cerita yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi ataupun kisah-kisah menarik di sekitar penulis yang dikemas menarik dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

Judul : DARI KATA BERAKHIR KARYA (Kumpulan Cerita Pendek Tantangan Gerakan Literasi Nasional Guru, Siswa, Keluarga dan Masyarakat, Menulis dan Berliterasi Jawa Barat) Penulis : Tim GLN Gareulis Jabar SMP Negeri 2 Sindang Ukuran : 14,5 x 21 ...

Kata

Free Chapter

Nugraha Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini di luar kendaliku. Biru Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku. Binta Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta. Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan. Buku persembahan penerbit GagasMedia #Dirumahaja

Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.

Kata Bersama: Antara Muslim dan Kristen

Inisiatif “Kata Bersama” (Kalimat Sawa’, Common Word) disuarakan oleh para intelektual dan ulama Islam terkemuka yang ditujukan kepada kalangan Kristiani, menyusul pidato-kontroversial Paus Benediktus XVI di Universitas Regensburg, Jerman, 12 September 2006. Isu utamanya adalah bisakah umat Muslim mencapai titik kesepakatan bahwa mencintai Tuhan dan mencintai sesama adalah keyakinan bersama? Buku “Kata Bersama”—mencakup teori dan aplikasi—mengangkat isu-isu seputar teologi komparatif Islam/Kristen dan pelbagai pandangan tentang bagaimana kedua pemeluk agama ini menjawab tantangan global bersama semisal lingkungan, pembangunan, perempuan, dan hak asasi manusia. Dialog Muslim-Kristen ini sedemikian penting bagi perdamaian global karena kedua komunitas ini meliputi lebih dari separuh penduduk bumi. Tidak akan ada perdamaian dan keadilan dunia tanpa melibatkan pengikut Muhammad dan Isa ini. Apalagi di tengah krisis kemanusiaan global akibat, salah satunya, gejala radikalisme, ekstremisme, dan kekerasan bernuansa keagamaan yang kian menonjol di pelbagai belahan dunia.

Pluralisme dalam konteks negara-bangsa yang majemuk perlu dipahami sebagai kesadaran politis yang memberi “ruang dan kebijakan publik” secara setara kepada semua agama tanpa perlu terjebak dalam relativisme agama.

Saksi Kata

Sudah dikenal secara luas bahwa Arif Bagus Prasetyo adalah salah seorang kritikus sastra Indonesia terkuat saat ini. Bahkan, ia dikenal pula sebagai penyair dengan sajak-sajaknya yang berisi dan penerjemah kompeten yang telah menerbitkan puluhan terjemahan. Kita cukup bersyukur bahwa di tengah-tengah langkanya buku kritik sastra, ia menghadirkan kepada kita buku Saksi Kata yang spesial ini. Tulisan-tulisannya bernas, mendalam, dan ide-idenya acapkali “mengagetkan”. Ia banyak mengambil sudut pandang yang berbeda, bahkan kadang terlupa oleh kita, dan diolahnya menjadi sajian pemikiran yang segar dan menggugah. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menyajikan kritik prosa dan puisi sejumlah penyair dan prosais besar Indonesia, macam Chairil Anwar, Amir Hamzah, Nukila Amal, dan lain-lain. Bagian kedua mengajukan—beberapa juga menjawab—problem-problem serius dalam kritik sastra kita. Ia mencoba menghadirkan argumen teoretis kritik sastranya H. B. Jassin, metakritik atas kritik sastranya Subagio Sastrowardoyo, dan juga membongkar kembali beberapa “pakem” dalam wacana sastra kontemporer. Bagian ketiga memblejeti hal-hal yang menjadi masalah pelik dalam penerjemahan karya sastra. Ia, misalnya, membandingkan dua terjemahan Indonesia The Old Man and the Sea dengan teks asli dari Ernest Hemingway, terjemahan Kakawin Sumanasantaka dan Dharma Patanjala, dan lain-lain.

Strategi perombakan rangkaian klausa dalam satu kalimat menjadi kalimat-kalimat terpisah yang dilakukan YKP mungkin bertujuan menyederhanakan kalimat majemuk teks sumber agar lebih mudah dipahami pembaca teks sasaran.

Kata yang Rapuh

Keasyikan isu-isu kebahasaan karena pada era kini filsafat adalah soal bagaimana kenyataan itu sejatinya dibangun oleh deretan huruf. Martin Heidegger, filsuf Jerman, menyebut bahasa sebagai sebuah rumah mengada kita dan cara untuk mengungkapkan dunia. Betapapun banyak kata yang gagah telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti demokrasi, republik, dan parlemen, makna kata tersebut tetap terkait dengan pandangan dunia bangsa Indonesia yang pada gilirannya mewujud dalam hubungan manusia. Pendek kata, bahasa mewakili kenyataan yang hendak diwujudkan oleh penggunanya dan tak semestinya mengacu sepenuhnya pada kata asal, Yunani misalnya. Lagi-lagi, selalu ada hubungan dialektik antara pengalaman diri dan orang lain. Sekarang, tugas kita adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang kokoh dengan mengemas indah rumah yang masih belum kuat dan compang-camping itu. Pada gilirannya, bahasa Indonesia pun akan berhasil menjelma gagasan yang mengandaikan tindakan. Buku ini mengupas banyak sekali isu terkait bahasa, misalnya asal usul kata, makna, dan pesan wacana. Sebagian besar tulisannya diambil dari kolom bahasa majalah Tempo, kemudian Media Indonesia, Jawa Pos, dan lainnya.

... penting dan karena itu dipelihara dan dilindungi oleh negara' (KBBI, 2008: 928), kamus ini belum memasukkan Monumen Nasional sebagai entri. Siapa tahu kata majemuk dan maknanya yang baru tersebut akan diakui setelah 151 Kata yang Rapuh.

PUTIKA (Puisi Tiga Kata)

Teori dan Konsep

“Putika” adalah nama yang diberikan kepada jenis puisi pendek yang hanya terdiri dari tiga kata. Jenis puisi ini, pada awalnya dimuat dalam sebuah grup puisi di jejaring social facebook, dengan nama “Putika (Puisi Tiga Kata)”. Kemudian mulai berkembang pada grup-grup lain di luar putika, dan bahkan pada blog-blog sastra pribadi. Sebagian yang lain juga menyebar dalam sebuah Antologi Puisi yang dibuat oleh para penyair facebook. Buku ini adalah uraian TEORI dan KOSEP dari Putika. Dengan buku ini, diharapkan PUTIKA bias lebih meluas tidak hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata dan sesuai dengan kaidah atau batasan-batasan yang sudah diberikan. Buku ini memperkaya khasanah sastra dan geliat kebudayaan tulis di Nusantara. Indra Intisa, adalah seorang PNS di provinsi Jambi, namun hobinya menulis dan berkesenian tidak pupus semenjak kecil. Di Sela kesibukannya sebagai abdi negara, ia tetap bermusik dan bergaul dengan para penyair di internet, serta turut aktif menulis dalam berbagai antologi. Indra juga sangat tekun menemani para penyair dunia maya serta merumuskan konsep-konsep puisi kontemporer yang berkembang di jejaring social.

Kata majemuk adalah gabungan morfem dasar yang seluruhnya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal, dan semantis yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan. Contoh “kacamata” terdiri dari dua gabungan ...

Kamus istilah ilmiah : dilengkapi kata baku dan tidak baku, unsur serapan, singkatan dan akronim, dan peribahasa

Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd Sarjana Pendidikan dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pelita Bangsa, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Magister Pendidikan (S-2) dari Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Pernah mengikuti beberapa seminar ilmiah nasional dan internasional Tema: Seminar Nasional Tema Pembangunan masa depan pendidikan Aceh yang bermutu melalui profesionalisme tenaga kependidikan. Dan Muzir, S.Pd., M.A. lahir di Mns. Blang Ara, 1973 menamatkan S-1 /FKIP/ UNIGHA Sigli Tahun .1997 Berijazah, S.2/PPS IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Tahun. 2008 Berijazah dan Sedang Melanjutkan Program Doktor Lingustik pada USU Medan.

Dan Muzir, S.Pd., M.A. lahir di Mns. Blang Ara, 1973 menamatkan S-1 /FKIP/ UNIGHA Sigli Tahun .1997 Berijazah, S.2/PPS IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Tahun. 2008 Berijazah dan Sedang Melanjutkan Program Doktor Lingustik pada USU Medan.

Anak Milenial dan Pilihan Investasi Yang Ditekuni

Internet dan media sosial mereka manfaatkan sebagai medium bisnis. Awalnya hanya iseng-iseng, tapi setelah ditekuni secara serius berubah menjadi mesin pencetak uang. Mereka adalah anak-anak muda kreatif dan melek teknologi digital.

Internet dan media sosial mereka manfaatkan sebagai medium bisnis. Awalnya hanya iseng-iseng, tapi setelah ditekuni secara serius berubah menjadi mesin pencetak uang. Mereka adalah anak-anak muda kreatif dan melek teknologi digital.

Kewajiban Zakat dan Hikmah Zakat

Seri Hukum Zakat

Zakat adalah salah satu di antara ibadah yang selalu disyariatkan pada semua agama samawi. Di luar syariat yang turun kepada Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam dan umatnya, sesungguhnya syariat zakat juga disyariatkan kepada umat terdahulu yang hidup jauh sebelum Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus ke muka bumi.

Zakat adalah salah satu di antara ibadah yang selalu disyariatkan pada semua agama samawi.

Kamus Asyik Percakapan Sehari-hari Bahasa Inggris

Buku ini berisi kamus dengan tema percakapan sehari-hari yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris. Terdiri dari 34 Unit dengan pendekatan situasional yang berisi entri-entri yang berhubungan dengan situasi yang ada. Selain itu disertai pula contoh kalimat yang asyik, dan kosakatanya yang komplet agar membantu latihan percakapanmu. Bahkan di beberapa unitnya ada pula ungkapan gaulnya. Belajar bahasa Inggris dari kamus? Tentunya udah biasa, dong! Tapi kalau belajar bahasa Inggris dari kamus asyik? Nah, itu baru luar biasa! Apalagi kalau kamusnya udah dikhususkan hanya untuk percakapan sehari-hari yang paling sering digunakan. Dalam kamus ini kamu bakal nemuin 34 unit percakapan dengan pendekaran situasional. Di dalam setiap unitnya disertai entri-entri yang ada hubungannya dengan situasi tersebut. Terus, disertai juga sama contoh kalimat yang asyik dan kosakata komplet yang bisa membantu percakapan sehari-hari kamu. Bahkan, di beberapa unit ada juga ungkapan gaul yang oke punya, lho! -Indonesia Tera-

Buku ini berisi kamus dengan tema percakapan sehari-hari yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris.