Seberapa kenalkah kamu dengan karakter-karakter Free Fire? Seberapa tahuka kamu tentang karakter-karakter game di Free Fire? Pengetahuan tentang kemampuan karakter sangatlah penting. Kamu dapat menguasai karakter yang kamu gunakan. Di E-book ini, saya membahas karakter Wukong. Selamat membaca.
Seberapa kenalkah kamu dengan karakter-karakter Free Fire? Seberapa tahuka kamu tentang karakter-karakter game di Free Fire? Pengetahuan tentang kemampuan karakter sangatlah penting. Kamu dapat menguasai karakter yang kamu gunakan. Di E-book ini, saya membahas karakter Kelly. Selamat membaca.
Seberapa kenalkah kamu dengan karakter-karakter Free Fire? Seberapa tahuka kamu tentang karakter-karakter game di Free Fire? Pengetahuan tentang kemampuan karakter sangatlah penting. Kamu dapat menguasai karakter yang kamu gunakan. Di E-book ini, saya membahas karakter Steffie. Selamat membaca.
Akan tetapi hanya Tuhanlah yang mengetahui, betapa banyak jerih payah harus kami alami sehingga kebahagiaan ini dapat dilimpahkan kepada para penderita yang malang ini. (EG, 109). Kalimat itu mengungkapkan semangat melakukan pelayanan yang berbela rasa dan demi keselamatan jiwa para penderita. Hingga saat ini semangat pelayanan itu terus-menerus diwariskan agar dihayati dan dihidupi, khususnya para praktisi yang melayani di bidang kesehatan. Namun, upaya tersebut tidak hanya berhenti pada para praktisi saja melainkan juga kepada pihak lain yang tergerak untuk berdinamika dalam bidang pelayanan kesehatan. Upaya meneruskan warisan rohani itu agar makin kontekstual juga dilakukan dengan menyusun buku Pendidikan Karakter Mahasiswa Berbasis I-CARE (Integrity, Compassion, Assurance, Respect, Embrace Innovation). Buku ini bisa digunakan sebagai inspirasi oleh seluruh karya pelayanan pendidikan kesehatan sebagai nilai-nilai pokok yang menjiwai serta menjadi ciri khas yang didalami serta dihidupi oleh unit-unit pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan. Diharapkan buku ini membantu dalam mewujudkan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang profesional dan berbela rasa sesuai dengan tuntutan zaman.
Akan tetapi hanya Tuhanlah yang mengetahui, betapa banyak jerih payah harus kami alami sehingga kebahagiaan ini dapat dilimpahkan kepada para penderita yang malang ini. (EG, 109).