Sebanyak 621 item atau buku ditemukan

PERENCANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI

Implementasi pendidikan karakter memerlukan peneladanan dan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, pembiasaan untuk saling tolong menolong, dan pembiasaan untuk bertoleransi, Karena karakter tidak terbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan terus menerus dan proposional agar mencapai bentuk karakter yang ideal. Pembentukan karakter peserta didik sangat penting dilakukan, karena saat ini persoalan karakter senantiasa mewarnai kehidupan manusia dari masa kemasa. Upaya pembentukan karakter menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup.

Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. d. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. e.

BELAJAR TADABBUR ILMU KARAKTER PADA LEBAH, BURUNG GAGAK DAN SINGA (Kajian Tafsir Ayat-ayat Fauna)

BELAJAR TADABBUR ILMU KARAKTER PADA LEBAH, BURUNG GAGAK DAN SINGA (Kajian Tafsir Ayat-ayat Fauna) PENULIS: Dr. Doni Putra, Lc., M.Hum., Editor: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H.,M.Sy., MH., M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-251-818-6 Terbit : Mei 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Persoalan karakter merupakan di antara isu penting yang sedang mencuat ke permukaan dalam dunia pendidikan saat ini, khususnya di Indonesia. Program Pembentukan karakter adalah bentuk respon terhadap dekadensi moral yang terjadi pada berbagai sisi kehidupan. Dekadensi moral itu terlihat nyata di hadapan mata seiring dengan mulai jauhnya peserta didik bahkan pendidik sekalipun dari nilai-nilai karakter atau akhlak mulia, seperti: seks bebas yang semakin mengkhawatirkan, tawuran antar pelajar, bullying, peredaran video porno di kalangan pelajar, tidak disiplin, tidak jujur, hilangnya rasa hormat kepada guru dan orangtua, narkoba, pelecehan terhadap nilai-nilai agama, sodomi dan masih banyak yang lainnya. Persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat, mulai dari kalangan pejabat Negara sampai kepada masyarakat bawah harus dicarikan solusinya. Apabila tidak ditanggulangi dengan cepat dan benar, tentunya keluarga, masyarakat agama dan Negara akan hancur binasa. Sebagaimana diketahui Indonesia yang mayoritas beragama Islam maka tentunya yang banyak melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai akhlak dan karakter mulia adalah umat Islam sendiri. Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah kembali menggali nilai-nilai akhlak dan karakter mulia yang terdapat di dalam al-Quran. Banyak ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan nilai-nilai karakter. Salah satunya yang akan dibahas dalam maha karya ini adalah mencari nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada ayat-ayat hewan (fauna) yaitu: lebah, burung gagak dan singa). Banyaknya penyebutan hewan dalam al-Quran dengan tujuan agar manusia dapat memahami pesan Allah dan menunjukkan bahwa hewan adalah makhluk yang mesti dikaji dan dipelajari demi kepentingan dan kebaikan manusia. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Eksistensi al-Qur'an dan Hadis tidak dapat dilepaskan dari pelaksanaan metode pendidikan Islam. Dalam kedudukannya sebagai dasar agama Islam, maka dengan sendirinya metode pendidikan Islam harus merujuk pada kedua sumber ajaran tersebut ...

KARAKTERISTIK TAFSIR DI INDONESIA

Analisis terhadap Tafsir Juz ‘Amma Risālat al-Qawl al-Bayān dan Kitāb al- Burhān

Buku ini berisi tentang kajian karakteristik tafsir, ditinjau dari bagaimana aplikasi sumber, metode dan corak tafsir dalam kitab Risālat al-Qawl al-Bayān karangan Sulaiman al-Rasuli dan Kitāb al-Burhān karya Abdul Karim Amrullah. Selain itu disertasi ini juga mengkaji perbedaan penafsiran yang terdapat dalam kedua kitab tafsir tersebut. Buku ini merupakan hasil penelitian dengan sumber primer kitab tafsir Risālat al-Qawl al-Bayānkarya Sulaiman al-Rasuli dan Kitāb Tafsīr Al-Burhān karya Abdul Karim Amrullah. Sumber sekunder penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir karya berbagai mufassīr dan buku teks yang berhubungan dengan penelitian. Kesimpulan penulis adalah penafsiran tekstual antara tradisionalis dengan modernis berbeda. Tekstual tradisionalis adalah menafsirkan al-Qur’an secara lahiriah dan memberi penafsiran secara harfiah. Sedangkan penafsiran tekstual modernis merupakan penafsiran yang tidak terlepas dari penafsiran harfiyah namun di dalamnya juga menggunakan nalar aqliyah. Perbedaan penafsiran antara kedua mufassīr tersebut bersifat variatif bukan kontradiktif.

Di antara ulama yang terkenal dengan keahlian di bidan ilmu hadits, tafsir dan faraidh adalah Tuanku Sumanik.19 Sebelum dirangsang perkembangan pendidikan umum yang bernama sekolah, sistem pendidikan surau masih tetap aman.