Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

Investasi Cerdas Bukan Warisi Utang

Belajar bijak berumah tangga melalui perencanaan keuangan adalah suatu bahasan yang menarik. “Pernikahan jika ditinjau dari keuangan (harta) akan berdampak bertambahnya biaya atau bertambahnya pengeluaran (outcome), namun jika dipahami sebagai keberkahan rezeki, pernikahan adalah bertambah luasnya rezeki (income pemasukan) dengan hadirnya pasangan dan sang buah hati. Karena sesungguhnya setiap manusia membawa rezeki masing-masing, hingga disempurnakan sampai ajal menjemputnya.” Banyak pasangan suami istri yang mempunyai sejumlah alasan untuk memilih memiliki dua penghasilan daripada satu penghasilan. Dua penghasilan dianggap akan menambah cashflow dari sisi pendapatan. Tapi satu hal yang harus disadari, apakah sama-sama bekerja akan menjawab permasalahan keuangan (pengeluaran) Jangan sekali-sekali Anda meremehkan biaya-biaya yang muncul ketika istri bekerja. Alih-alih ingin ikut berperan menyejahterakan keluarga, malah menjadi pemicu retaknya mahligai pernikahan. Sehingga esensi pernikahan (berkeluarga) menjadi kabur atau hilang, bahkan muncul masalah-masalah lain selain masalah keuangan. Di sisi lain, pernikahan harus dipahami juga sebagai salah satu sebab perpindahan kepemilikan harta. Umumnya waris diprioritaskan dalam perencanaan keuangan di saat pensiun, padahal secara syariat seharusnya dipahami sejak seseorang memasuki gerbang pernikahan. Karena pintu waris dibuka sejak akad nikah dilangsungkan. Sebab-sebab mendapatkan waris ada 3, yaitu 1. Adanya ikatan pernikahan. 2. Memiliki ikatan kekerabatan (hubungan ini akibat pernikahan juga). 3. Al-wala. Diharapkan pemahaman-pemahaman tersebut dapat diluruskan dengan hadirnya buku ini, sekaligus dapat membantu Anda mengelola keuangan sesuai syariat Islam dan menjadi solusi bagi permasalahan utang maupun investasi.

71 tentang Sale and Lease Back Fatwa yang banyak digunakan dalam pasar modal Fatwa DSN MUI No. 40 tentang Pasar Modal Syariah Fatwa Fatwa dana DSN DSN Syariah MUI MUI No. No. 32 20 tentang tentang Obligasi Pedoman - 3 /G C Investasi ...

Investasi Cerdas

“Buku ini disajikan lengkap dengan pemahaman yang mudah diterima. Menghindarkan Anda pada penyesalan di kemudian hari, ‘kenapa saya tidak melakukannya saat itu?’. Buku referensi yang sangat tepat untuk mulai berinvestasi, bahkan saat Anda belum memiliki penghasilan besar!" -Adhitya Christanto (Leasing Manager Lippo Group) "Memberikan pedoman konkret untuk segera mulai berinvestasi, baik bagi yang sudah memiliki usaha maupun bagi Anda yang bekerja." -Riska W Glen (Owner Bali Property) The question: Berapa jumlah uang yang kita punya untuk investasi? The BIG question: Kapan kita akan memulai investasi? Tak ada cara instan untuk meraih kesuksesan finansial. Persiapkan rencana keuangan dengan cermat dan sedini mungkin. Idealnya, tahapan karier keuangan ini bisa dimulai saat kita duduk di bangku sekolah. Semakin awal kita melakukan investasi, maka akan maksimal pula keuntungannya kelak. Buku ini memberikan panduan keuangan yang terdiri atas 5 fase berdasarkan usia juga aktivitas yang kita jalani, target waktu keberhasilan, dan paparan visi misi yang ingin kita capai. Masing-masing fase membahas detail mengenai pilihan investasi. Fase 1: pelajar atau mahasiswa → atur strategi pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat menjadi modal investasi. Fase 2: karyawan → tabungan. Fase 3: karyawan dengan penghasilan tambahan → deposito, MLM, waralaba. Fase 4: karyawan dengan usaha sendiri → emas, bisnis sendiri. Fase 5: pengusaha dan investor → saham, properti, obligasi, reksa dana. Tak perlu ragu lagi memilih investasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi kita. Dengan perencanaan yang baik, kesuksesan keuangan bisa tercapai sesuai harapan dan tak ada lagi penyesalan di kemudian hari. So, rock your money, now! An investor without investment objectives is like a traveler without a destination. ~Ralph Seger -GagasMedia-

“Buku ini disajikan lengkap dengan pemahaman yang mudah diterima.

Investasi Cerdas Menuju Kekayaan

Bank IFI didirikan pada tahun 1955 sebagai Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB ) yang dikenal dengan nama Indonesia Finance and Invesment ... 28 Juni 1999 Bank IFI membuka cabang syariah , yang diberi nama Bank IFI Cabang Syariah .