Sebanyak 37 item atau buku ditemukan

Pendidikan Islam Integratif

Best Practice Integrasi Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi

Wacana hubungan agama (Islam) dan sain telah bergulir sejak Syed Muhammad Naquib al-Attas, Ismail Razi al-Faruqi, Murice Bucaile, Syed Hussein Nasr, dan Ziauddin Sardar serta para pemikir Indonesia seperti Nurcholis Madjid dan M. Amin Abdullah. Menurut catatan saya, paling tidak ada lima varian hubungan antara Islam dan sains: justifikasi atau ayatisasi ilmu atau sebaliknya pembuktian kebenaran Al-Qur’an dan Hadis, relasi dan titik temu (interface) Islam dalam ilmu pengetahuan; komparasi ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu dalam Islam, kolaborasi ilmu dan Islam, dan rekonstruksi ilmu dalam Islam. Walaupun ada beberapa varian tentang bagaimana pola atau model hubungan Islam dan sains itu, upaya perwujudannya dalam dunia pendidikan terus bergulir salah satunya adalah integrasi Islam dan sains yang menjadi semboyan utama berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN) yang merupakan ekspansi dari IAIN dan STAIN. Upaya ijtihadi hubungan Islam dan sains di UIN melahirkan beberapa model, di antaranya: jaring laba-laba (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), pohon ilmu (UIN Maliki Malang), dan twins tower (UIN Sunan Ampel Surabaya). Walaupun model integrasi itu belum sepenuhnya melembaga, namun upaya itu patut dihargai karena membangun paradigma keilmuan memerlukan beberapa generasi sampai menemukan suatu mazhab keilmuan (school of knowledge) tertentu. Buku yang merupakan hasil penelitian disertasi, yang mengkaji tentang integrasi Islam dan sains dalam kurikulum di UINSA Surabaya, ini boleh dikatakan sebagai penelitian awal yang diharapkan dapat mengilhami dan sekaligus sebagai pijakan bagi peneliti-peneliti berikutnya sejalan dengan semakin matangnya konsep integrasi itu sendiri. Prof. Dr. Tobroni, M.Si. Guru Besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Wacana hubungan agama (Islam) dan sain telah bergulir sejak Syed Muhammad Naquib al-Attas, Ismail Razi al-Faruqi, Murice Bucaile, Syed Hussein Nasr, dan Ziauddin Sardar serta para pemikir Indonesia seperti Nurcholis Madjid dan M. Amin ...

Desentralisasi dalam pelaksanaan manajemen pembangunan

kumpulan pemikiran

Mungkin orang akan berdalih bahwa " siaran pedesaan " toh berjalan dengan
lancar dan radio sebagai sarana siaran pedesaan sudah dialokasikan ,
masalahnya ialah bahwa tinggal rak . yat mengikuti siarannya saja . Hal ini
memang benar ...

Education for All (Islamic Perspectives)

Being a Compilation of FOMWAN Education Workshop/lecture Series, January 2000-June 2010 : in Honour of Alhaja Lateefa M. Okunnu

Being a Compilation of FOMWAN Education Workshop/lecture Series, January
2000-June 2010 : in Honour of Alhaja Lateefa M. Okunnu Jade'. Mohammed. ^1
if "|*| ||"5"|Kano reducation foral Keynote Address: June #: Muslims. Strategies ...

Ideologi Politik Pendidikan Kontemporer

Berbicara mengenai ideologi, makna ideologi secara definitif mengalami perkembangan dari masa ke masa. Pada awalnya, ideologi diartikan sebagai ilmu tentang ide (Destutt de Tracy) kemudian berkembang ke arah pengertian yang bercorak pejoratif dan negatif (Marx dan Marxis), di mana ideologi dipahami sebagai bentuk ilusi, kekuasaan, kesadaran palsu, dan hegemoni. Berikutnya, seorang non-Marxis, Karl Mannheim menyumbangkan pemikirannya dengan mengemukakan pengertian baru, yakni ideologi sebagai pandangan hidup, weltanschauung atau world view.

Buku Ideologi politik pendidikan kontemporer ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.