Sebanyak 64 item atau buku ditemukan

Kembali ke akar kembali ke sumber

esai-esai sastra profetik dan sufistik

Berdasarkan pandangan inilah Muhammad Iqbal menguraikan perbedaan
antara naturalisme al - Qur ' an dengan naturalisme ilmu modern , serta cita - cita
sosialisme Islam dan sosialisme sekular . Cita - cita sosialisme Islam tidak ...

Format baru pengelolaan pendidikan dalam Undang-Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003

New approach on the national education system in Indonesia according to the new education law.

New approach on the national education system in Indonesia according to the new education law.

ASAS-ASAS FILSAFAT

Filsafat lahir karena manusia bertanya. Filsafattidak akan punah sampai manusia berhenti bertanya. Sejarah filsafat sendiri merupakan akumulasi dari pertanyaan tentang apa (ontologi), mengapa (epistemologi), dan bagaimana (aksiologi) kenyataan. Pada awalnya adalah pertanyaan, dan pada akhirnya adalah pertanyaan. Itulah Filsafat, yang dianggap sulit dan menyesatkan. Filsafat itu sulit bagi siapa saja yang tidak mau dan tidak mampu atau malas berfikir! Filsafat itu menyesatkan bagi orang yang tak pernah mempertanyakan keyakinan, pendapat, dan minat pribadinya di hadapan mahkamah akal! Buku Asas-Asas Filsafat mencoba memandu secara sistematis bagaimana seseorang mulaibelajar bertanya a la para filosof. Seperti layaknya buku panduan, buku yang dikemas secara populer ini berupaya memberi peta awal bagaimana seseorang belajar filsafat sekaligus berfilsafat dengan mengarungi tema-team seputar: makna hakiki filsafat, cabang-cabang utama filsafat, sejarah singkat filsafat (Barat dan Islam), dan sejumlah diskursus filsafat.Buku Asas-Asas Filsafat berguna: bagi masyarakat umum, pembelajar filsafat yang mencari dan mencintai kebenaran dan kebijaksanaan; Bagi akademisi, baik dosen, mahasiswa maupun peneliti yang belajar filsafat. Secara khusus, dengan materi-materi yang penah diujicoba dan dipakai oleh penulis di beberapa perguruan tinggi, buku ini cocok dijadikan sebagai buku ajar dan rujukan padamata kuliah Pengantar Filsafat, Epistemologi (Filsafat Pengetahuan), dan Filsafat Ilmu.

Buku Asas-Asas Filsafat mencoba memandu secara sistematis bagaimana seseorang mulaibelajar bertanya a la para filosof.

In the House of the Law

Gender and Islamic Law in Ottoman Syria and Palestine

In an rewarding new study, Tucker explores the way in which Islamic legal thinkers understood Islam as it related to women and gender roles. In seventeenth and eighteenth century Syria and Palestine, Muslim legal thinkers gave considerable attention to women's roles in society, and Tucker shows how fatwas, or legal opinions, greatly influenced these roles. She challenges prevailing views on Islam and gender, revealing Islamic law to have been more fluid and flexible than previously thought. Although the legal system had a consistent patriarchal orientation, it was modulated by sensitivities to the practical needs of women, men, and children. In her comprehensive overview of a field long neglected by scholars, Tucker deepens our understanding of how societies, including our own, construct gender roles.

In the House of the Law examines how law, in both theory and practice, shaped gender roles in Palestine and Syria during the seventeenth and eighteenth centuries.