Sebanyak 148 item atau buku ditemukan

Pengantar Teknologi Fermentasi Skala Industri

Buku ini membahas tentang ilmu dasar teknologi fermentasi industri yang saat ini sedang berkembang pesat. Buku ini memadukan antara ilmu teknik kimia atau teknik biosistem yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi dalam fermentor. Bagian awal dari buku ini, mengajak pembaca untuk mengenal tentang fermentasi dan perkembangannya serta bagaimana memilih mikroorganisme yang sesuai pada sistem fermentasinya. Bagian berikutnya pembaca diperkenalkan tentang fermentasi pada dunia industri yang terdiri dari dua proses yaitu upstrema processing (USP) atau proses hulu dan downstream processing (DSP) atau proses hilir. Bagian tengah buku ini menjelaskan tentang sistem kontrol dan desain pada fermentor dan karakteristik dari mikroorganisme yang berperan untuk mendapatkan produk yang diinginkan pada skala industri. pada akhir buku ini dibahas bagaimana cara meningkatkan produk fermentasi, menjaga keamanan produk dan regulator serta safety yang perlu diterapkan agar produk dapat sampai ke tangan produsen. Buku ini dilengkapi dengan desain fermentor yang efektif serta alat proses hilir (downstream) sesuai peruntukannya. Implementasi dari teknologi fermentasi industri yang dibahas di buku ini mendukung industri hijau yang harus diwujudkan oleh kita semua.

Dalam membuat prioritas gagasan, perusahaan harus memperhatikan dua hal, yaitu: a. Semua gagasan itu tidak ada yang salah, hanya kemampuan menghasilkan ...

Layanan Perpustakaan via Mobile Data

Era globalisasi informasi memungkinkan semakin banyaknya kebutuhan terhadap akses informasi, Perpustakaan sebagai penyedia informasi sangat perlu untuk meningkatkan layanannya berbasis teknologi informasi dan komunikasi. (ICT) sesuai dengan tuntutan pengguna untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Perubahan dari informasi manual ke digital memerlukan proses perubahan perilaku penyedia maupun pengguna informasi. Pengalihan media dari informasi tercetak ke digital maupun elektronik merupakan hal yang dapat memudahkan penemuan kembali informasi (retrieval information). Layanan mobile data melalui telepon seluler dengan berbasis WEB dapat memberikan umpan balik secara tepat waktu terhadap pemahaman konsep, belajar maupun menguasai ketrampilan tanpa memerlukan waktu lama. Pengembangan layanan perpustakaan dengan menggunakan layanan mobile data melalui telepon seluler ini diharapkan dapat membantu pekerjaan pustakawan atau pengelola perpustakaan serta dapat mendukung proses belajar mengajar di lingkungan akademik. Buku ini menggunakan pendekatan perilaku yaitu Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Perceived Enjoyment, Attitude, Social Influence, Media Influence, Perceived Mobility dan Perceived Monetary Value yang bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap intention to continue of mobile data services.

Era globalisasi informasi memungkinkan semakin banyaknya kebutuhan terhadap akses informasi, Perpustakaan sebagai penyedia informasi sangat perlu untuk meningkatkan layanannya berbasis teknologi informasi dan komunikasi. (ICT) sesuai dengan ...

Mengelola khilafiyah, menggapai rahmat

penerapan manajemen konflik dalam pengelolaan Khilafiyah Ubudiyah

Conflict management on the differences of interpretation and construction on Islamic teachings in Indonesia.

Sejarah perundangan Islam

Mereka mempunyai peradaban yang tinggi dan lebih suka tunduk di bawah satu
kuasa pentadbiran yang tetap . Pemerintahan bandaran ini biasanya dikuasai
oleh golongan tertentu yang terpengaruh di dalam masyarakat atau mempunyai
 ...

BADABUIH : ESTETIKA RELIO-MISTIS & SENI PERTUNJUKAN DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU

Secara umum masyarakat Minangkabau telah mengenal apa yang disebut dengan dabuih (debus). Biasanya masyarakatnya memahami debus sebagai bentuk atraksi kekebalan dari berbagai senjata tajam. Demikian pula dari aspek sejarah; permainan debus sebagaimana dimaksud bersumber dari pengajian tarekat. Menurut informasi yang diperoleh dari masyarakat mengatakan bahwa pada mulanya atraksi debus merupakan bagian dari sistem pendidikan yang dikembangkan oleh ajaran tarekat. Namun dalam perkembangan selanjutnya, atraksi debus berubah fungsi menjadi bentuk seni pertunjukan rakyat. Dari segi keilmuan, debus dapat dipandang sebagai salah satu bentuk ilmu. Tentunya ilmu yang dimaksud di sini bukanlah ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman empirik. Sebegai ilmu, debus mempunyai keunikan tersendiri bila dibandikan dengan ilmu pengetahuan lainnya, karena tidak semua orang bisa menguasai ilmu seperti itu. Pada dasarnya, seseorang yang memilki ilmu debus, selalu dikaitkan dengan kekebalan; baik dalam konteks pertunjukan debus itu sendiri maupun pada peristiwa-peristiwa tertentu di luar konteks pertunjukan. Pertunjukan dabuih tidak lepas dari persoalan musik; terlepas dari pengertian bagaimana masyarakatnya mengartikan musik dalam pertunjukan itu. Demikian pula dengan persoalan musik dalam pertujukan dabuih, secara etnomusikologi menarik untuk diungkapkan, terutama dalam kaitannya dengan persoalan mistik, seperti dalam pertunjukan dabuih.

Bismillahirrah manirrahim dan dilanjutkan dengan membaca suarat Al-Baqarah; (1) aliflamin (2), zalika-lkitabularai bafihi huddallilmtaqin, ...

Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosia

Judul : Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosial Penulis : Dr. Ir. Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 140 Halaman No ISBN : 978-623-6233-22-1 Perkembangan sejarah tentang Perhutanan Sosial, diawali dengan catatan adanya perubahan paradigma pengelolaan hutan dari pengelolaan hutan oleh negara (forest management by state) ke arah pengelolaan hutan bersama masyarakat, yaitu pengelolaan hutan yang harus melibatkan dan mensejahterakan masyarakat sekitar hutan. Kebijakan tersebut, saat ini dikenal sebagai Hutan Kemasyarakatan (HKm). Hal mendasar yang diamanahkan dalam kebijakan HKm adalah Hak Pengusahaan Hutan Kemasyarakatan (HPHKm) berbentuk Izin Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan dan mewajibkan pemegang izin untuk menyusun Rencana Pemanfaatan yang dapat dinilai oleh pemerintah, lembaga kemasyarakatan lain dan masyarakat umum. Modul ini secara khusus memberikan gambaran tentang masyarakat sebagai subjek dalam implementasi program Perhutanan Sosial, menjadi perhatian khusus untuk pengelolaan hutan lestari. Penerimaan masyarakat atas program Perhutanan Sosial menjadi salah satu tujuan dalam implementasi Perhutanan Sosial. Pemahaman masyarakat atas program PS menjadi salah satu indicator keberhasilan sosialisasi program Perhutanan Sosial. Tanpa ada pemahanan yang kuat dari masyarakat sulit untuk masyarakat berpartisipasi secara sukarela atau mandiri. Hal tersebut menjadi indicator keberlanjutan pengelolaan lahan dengan pemberian akses legal. Masyarakat memahami bahwa program perhutanan Sosial adalah program untuk masyarakat memperoleh manfaat hasil hutan dengan bantuan pemerintah.

Judul : Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosial Penulis : Dr. Ir. Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 140 Halaman ...