Sebanyak 38350 item atau buku ditemukan

Instructional Technology & Media For Learning

Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar

edisi Kesembilan Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar menunjukkan bagaimana seluruh teknologi dan format media dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kelas dengan menggunakan model ASSURE untuk perencanaan pelajaran. Ditulis dari sudut pandang seorang guru, buku teks ini akan menunjukkan secara spesifik dan realistik bagaimana teknologi dan media dapat pas dengan kehidupan sehari-hari ruang kelas tersebut. Buku ini ditujukan bagi pendidik di seluruh level yang memberikan penilaian yang tinggi terhadap pemelajaran. Tujuannya untuk membantu para pendidik menyertakan teknoligi dan media ke dalam sajian mereka—untuk menggunakan mereka sebagai perangkat mengajar dan memandu siswa menggunakan mereka sebagai perangkat pemelajaran. Kami mengambil contoh dari pendidikan dasar dan menengah karena kami mengetahui para guru di setting P-12 ini telah mendapatkan edisi yang sebelumnya dari buku ini sebagai sesuatu yang amat berguna bagi pekerjaan mereka Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

edisi Kesembilan Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar menunjukkan bagaimana seluruh teknologi dan format media dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kelas dengan menggunakan ...

MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PPKN

Media dan Teknologi Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu bidang kajian yang mengaitkan teknologi pembelajaran dan PPKn. Bidang kajian ini terus berkembang seiring dengan majunya teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi memberikan tantangan kepada pendidik, dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi dalam mengembangkan media pembelajaran PPKn. Kehadiran buku ajar ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang relevan dengan tuntutan pendidikan dan kurikulum yang harus merespons perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi baik di tingkat SD, SMP dan SMA. Perpaduan kajian PPKn dan teknologi pembelajaran disajikan dengan baik sehingga buku ajar ini diharapkan bermanfaat dan menarik untuk dibaca. Buku ajar ini sedikitnya dapat menjadi bacaan wajib bagi pendidik, dosen, dan mahasiswa yang mendalami PPKn yang terintegrasi dengan teknologi pembelajaran.

32 Tahun 2013 itu dengan memerinci unit-unit ruang lingkup kajian Pendidikan
Kewarganegaraan untuk setiap jenjang sejak SD/MI hingga SMA/MA dan SMK/
MAK. Namun, dalam tataran implementatif kerangka Kurikulum 2013
nomenklatur ...

Guru SD di Era Digital: Pendekatan, Media, Inovasi

Kita bisa membayangkan, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan jika masih ada guru yang buta digital di era milenial ini dan awam dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kondisi pendidikan pasti tertinggal jauh. Padahal guru yang mampu menjawab tantangan zaman ke depan adalah mereka yang melek TIK, literasi digital, juga menguasai teknologi secara teoretis dan praktis. Dalam pendidikan, adanya teknologi tidak sekadar menjadi kebutuhan tambahan melainkan sudah menjadi basic need (kebutuhan dasar), baik itu untuk kebutuhan penelitian, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sampai dengan kebutuhan untuk pelancar dan piranti kesuksesan pelaksanaan pembelajaran. Di sinilah poin urgen yang harus diperhatian guru-guru SD di mana saja berada. Berbagai macam pendekatan, media, metode guru mengajar harus bisa menyesuaikan zaman karena hampir semua anak-anak sudah akrab dengan gadget, game, internet dan juga berbagai aplikasi yang semuanya berbasis digital. Perkembangan teknologi yang hanya dalam hitungan detik ini jika tidak diimbangi dengan akselerasi digital, maka guru ke depan akan terseok-seok dalam mengejar ketertinggalan. Hadirnya TIK harus menjadikan guru semakin melek literasi digital. Di sini tidak sekadar melek sebagai konsumen, melainkan harus berperan aktif dan produktif dalam melakukan inovasi dan pengembangan sebagai penguatan kompetensi guru. Selama ini, guru hanya dituntut memenuhi empat unsur kompetensi (pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional) dan delapan keterampilan mengajar. Namun, guru di era digital diharapkan memiliki “kompetensi digital” yang menjadi alternatif untuk percepatan kemajuan pendidikan melalui aktivitas pembalajaran di dalam kelas. Jika saat ini kita lihat karakteristik belajar peserta didik di SD, memang sudah berbeda jauh. Artinya, guru harus menangkap sinyal ini sebagai pembuka cakrawala untuk melakukan inovasi dan penguatan kompetensi digital agar tercipta sebuah pendekatan, model dan inovasi pembelajaran di dalam kelas yang berbasis TIK, digitalisasi dan mengajak anak untuk melek media. Mudahnya mendapatkan piranti teknologi saat ini harus semakin mempermudah para guru untuk membuka cakrawala pengetahuan untuk bisa menyesuaikan pembelajaran dari konvensional menuju digital. Pembelajaran di SD saat ini memang membutuhkan sosok “guru digital” sebagai figur guru yang mampu memprediksi masa depan peserta didik. Figur ini tidak sekadar figur yang heroik, melainkan guru yang benar-benar paham dunia TIK, literasi digital yang mengajak anak berkonversi di dunia digital dalam pembelajaran. Meski dalam pembelajaran berbasis TIK juga memiliki kelemahan dan kelebihan, akan tetapi hal itu justru membuat semakin rajin mencari, mengolah, dan mengalisis masalah itu untuk menemukan solusinya. Sebab, hanya guru digital yang bisa melanjutkan estafet pendidikan sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Dalam buku ini, dibagi menjadi delapan bagian yang secara komprehensif memetakan masalah-masalah dalam pembelajaran, penggunaan TIK, kompetensi guru yang diharuskan melek digital, karakter guru SD ideal, dan juga usaha mengembangkan media pembelajaran berbasis digital dalam rangka mencetak guru yang benar-benar digital. Juga menjadikan pembelajaran yang bermutu dengan basis digital untuk menyenangkan peserta didik. Buku ini memberikan spirit dalam merespon kemajuan zaman yang begitu cepat. Era kini tidak hanya generasi digital, namun kehidupan di “benua maya” membuat orang berpola pikir, berperilaku dengan basis digital, milenial dan semua berbasis internet. Jika tidak cepat tanggap, maka guru maupun calon guru akan tertinggal. Sebab, kemajuan pendidikan dasar tidak bisa terlepas dari inovasi dan melek literadi digital dengan wujud melakukan inovasi dalam pembelajaran. Semoga buku ini menjadi jawaban atas masalah ketertinggalan teknologi di dalam pendidikan dasar kita.

Kita bisa membayangkan, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan jika masih ada guru yang buta digital di era milenial ini dan awam dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kondisi pendidikan pasti tertinggal jauh.

Pengembangan Media Animasi Berbasis Hybrid Learning

Proses belajar mengajar akan berhasil apabila adanya interaksi antara kedua pihak. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi khususnya internet dalam sistem informasi, proses belajar mengajar telah memanfaatkan teknologi informasi tersebut baik dari jenjang pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Khusus untuk pendidikan tinggi yang menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dan aktif dalam proses pembelajaran, teknologi informasi dirasa sangat membantu bagi mahasiswa.

Proses belajar mengajar akan berhasil apabila adanya interaksi antara kedua pihak.