Sebanyak 41484 item atau buku ditemukan

Filsafat Ilmu Dan Logika Manajemen Dan Pariwisata

Filsafat ilmu diperlukan untuk dapat memahami hakikat dari sebuah ilmu. Ilmu memiliki landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Ontologi mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari sebuah ilmu, justifikasi, dan rasionalitasnya. Epistemologi berpusat pada empat bidang: (1) analisis filsafati terkait dengan konsep-konsep seperti kebenaran, keyakinan, dan justifikasi, (2) berbagai masalah skeptisisme, (3) sumber-sumber dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas keyakinannya, dan (4) kriteria bagi pengetahuan dan justifikasi agar dapat disebut sebagai sebuah ilmu secara mandiri. Aksiologi ilmu, membahas mengenai kegunaan ilmu itu bagi kehidupan manusia. Buku ini mengungkap secara filsafati ilmu manajemen dan pariwisata, disajikan menggunakan bahasa yang sangat sederhana agar para pemula lebih mudah memahami hakikat dari ilmu manajemen, dan hakikat dari ilmu pariwisata. Diharapkan para pembaca dapat memahami secara mudah apa ontologi dari ilmu yang sedang mereka pelajari, bagaimana ilmu tersebut dapat membuktikan kebenarannya, dan untuk apa ilmu yang telah dan atau sedang mereka pelajari. Filsafat Ilmu Dan Logika Manajemen Dan Pariwisata ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Filsafat Ilmu Dan Logika Manajemen Dan Pariwisata ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mengenal Filsafat Islam

... menyenangkan: ..., mudah dipahami, isinya mencerahkan. —Fahruddin Faiz, Dosen Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga, pengasuh Ngaji Filsafat Ketika kata “filsafat” disebut, terbayanglah permainan kata-kata sulit nan ruwet—kadang-kadang absurd dan mengada-ada—hanya untuk berbicara tentang soal-soal yang tidak jelas kegunaannya. Paling bagus, orang akan menganggapnya sebagai “ilmu tinggi” yang hanya dipahami oleh segelintir orang yang memiliki selera agak aneh. Kenyataannya, filsafat adalah ibu kandung perkembangan paradigma atau perkembangan dunia yang—disadari atau tidak—selalu mendasari perkembangan ilmu-ilmu. Di dalam filsafat, konsep-konsep tentang Tuhan, alam (ciptaan), manusia, etika, kebahagiaan, bahkan politik dan berbagai konsep lain yang sentral bagi kehidupan manusia diperbincangkan dan dirumuskan. Buku ini berusaha menyampaikan berbagai aspek filsafat Islam secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Disampaikan secara simple dan mengalir, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar. Prakata Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)? Pertama, memang saya bukan ahli filsafat Islam. Saya memang pernah kuliah di S-2 IAIN Syarif Hidayatullah. Saya pun kemudian belajar filsafat Islam ketika mengambil gelar master saya dari Center for Middle Eastern Study Harvard University, dan melanjutkannya dalam studi S-3 saya. Tetapi, terlalu banyak yang saya belum tahu, beberapa di antaranya malah isu-isu yang mendasar, dari induk segala ilmu ini. Juga, betapapun besarnya manfaat yang saya peroleh dari institusi-institusi ini, dan betapapun sudah sejak muda saya tertarik pada studi agama, keterlibatan akademik saya di bidang ini datang terlambat. Minat dan studi saya pada filsafat Islam apalagi. Ia malah benar-benar baru mampir ke dalam diri saya pada saat saya memulai kuliah di S-2 IAIN itu. (Dan untuk ini, ungkapan terima kasih perlu pertama kali saya sampaikan kepada Allâh yarham Bapak Prof. Dr. Harun Nasution yang, lewat kuliah Pengantar Filsafat Islam dan kengototannya kepada disiplin keislaman yang satu ini, telah menyemaikan minat saya di bidang ini.) Kedua, Anda mungkin tak segera percaya, memang amat besar keyakinan saya akan pentingnya filsafat dikembangkan—persisnya dikembalikan lagi—di pangkuan peradaban Islam. Argumentasi saya mengenai hal ini saya paparkan secara panjang lebar dalam beberapa bab buku ini. Saya berharap, lewat buku yang ringkas dan populer—tentang ilmu yang ditakuti kebanyakan orang ini—di samping lewat seminar-seminar dan kursus-kursus yang sebagiannya saya ikut terlibat di dalamnya—kecintaan orang kepadanya akan tumbuh. Karena, seperti akan dapat dibaca, filsafat Islam bukanlah suatu bid‘ah yang bisa menyesatkan. Filsafat Islam, setidak-tidaknya menurut saya, berangkat dari jantung peradaban Islam. Kemudian, jika bisa diungkapkan secara populer, rasa takut akan kesulitan mempelajarinya akan bisa dikurangi. Saya yakin bahwa citra kesulitan filsafat sesungguhnya muncul karena filsafat, setidak-tidaknya selama beberapa abad belakangan ini, diasingkan dari peradaban Islam. Padahal, jika saja ia diajarkan sejak dini sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, ia akan tampil sama sulit—atau sama mudah—dibanding ilmu-ilmu lain itu Saya, after all, selalu memandang diri saya sebagai seorang pekerja/aktivis di bidang filsafat Islam. Kalau keinginan saya untuk menimbulkan minat kaum Muslim terhadap filsafat dapat menciptakan hasil sesedikit apa pun, kiranya saya memandang tugas saya sudah tertunaikan. Biarlah nantinya menjadi tugas generasi baru yang lebih berkualitas untuk benar-benar bisa mengembangkan filsafat Islam ke tingkat yang lebih jauh. Sedikit catatan perlu saya berikan mengenai makna filsafat Islam yang saya pergunakan dalam buku ini. Meski sebenarnya suatu garis yang tajam tak bisa ditarik, istilah filsafat Islam yang dipergunakan dalam buku ini dibatasi pada makna tradisionalnya. Yakni, filsafat Islam peripatetik (masysyâ’iyyah), iluminisme (isyrâqiyyah), dan transendentalisme (teosofi transenden atau al­hikmah al­muta‘âliyah) seperti akan dibahas dalam Bab 6. Kiranya juga perlu ditegaskan bahwa, di luar rangkaian filsafat Islam “tradisional” yang dibahas dalam buku ini, masih terdapat pemikiran-pemikiran yang sama layaknya untuk dimasukkan ke dalam pembahasan filsafat Islam, yang seringkas ini sekalipun. Termasuk di dalamnya pemikiran para filosof yang biasa disebut sebagai “minor philosophers”, seperti Abu Al-Barakat Al-Baghdadi, Abu Al-Hasan Al-‘Amiri, dan Abu Sulaiman Al-Sijistani—di samping juga Syah Waliyullah Al-Dahlawi, Syaikh Ahmad Sirhindi, dan banyak lagi filosof Muslim yang lain. Sifat-ringkas buku ini dan, terutama, keterbatasan pengetahuan penulislah yang menghalangi pemuatannya ke dalam buku ini. (Khusus tentang orang-orang yang disebut sebagai “minor philosophers” ini, saya hendak mengajak para pembaca yang berminat untuk menikmati uraian rekan saya, Sdr. Mulyadhi Kartanegara yang memang secara khusus mempelajari pemikiran-pemikiran mereka.1) Satu catatan pengantar lain perlu juga saya berikan di sini. Sebagaimana lazimnya, filsafat Islam juga dibagi ke dalam dua bagian besar: filsafat teoretis (al-­hikmah al-­nazhariyyah) dan filsafat praktis (al-­hikmah al­‘amaliyyah). Filsafat teoretis berurusan dengan segala sesuatu sebagaimana adanya. Dengan kata lain, ia berupaya mengetahui hakikat segala sesuatu, yakni sifat-sifat atau ciri-ciri yang menjadikan sesuatu menjadi sesuatu itu. Bukan tidak pada tempatnya jika di sini, untuk menjelaskan hal ini, saya kutipkan doa Rasulullah agar Allah “mengaruniakan pengetahuan tentang segala sesuatu (asy­yâ’) sebagaimana adanya (ka mâ hiya)”. Termasuk dalam bidang kajian filsafat teoretis ini adalah ontologi (kajian tentang “ada” [wujud]) dan epistemologi (kajian tentang sumber-sumber, batas-batas, dan cara-cara memperoleh pengetahuan). Sedangkan filsafat praktis mempelajari sesuatu sebagaimana seharusnya, berangkat dari pemahaman tentang segala sesuatu sebagaimana adanya. Yang (secara tradisional) termasuk di dalam lingkup filsafat praktis ini adalah etika, politik, dan ekonomi. Versi lain, yang lebih tradisional, membagi filsafat teoretis ke dalam kotak-kotak fisika (thabî‘iyyah) yang mempelajari segala sesuatu yang mengambil ruang dan bergerak (dalam waktu), dan metafisika yang mempelajari segala sesuatu yang berada di balik fisika (meta ta phusyka atau mâ ba‘d al­thabî‘ah). Namun, untuk keperluan praktis, pengantar ringkas terhadap filsafat Islam ini akan mengikuti pembagian filsafat teoretis menurut taksonomi modern, yakni sepanjang bidang ontologis dan epistemologis. Selebihnya, dua judul akan didedikasikan khusus untuk memaparkan secara ringkas filsafat etika dan politik Islam, sebagai dua menu filsafat praktis. Kini tiba giliran saya untuk menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan saya yang membantu perwujudan buku ini, termasuk Alm. Sdr. Hernowo—sobat saya—dan Sdri. Dwi Irawati yang dengan penuh ketelitian, kecermatan, dan kesabaran menata bagian-bagian yang masih terserak dan kurang lengkap di sana-sini hingga menjadi buku yang utuh seperti yang ada di tangan pembaca ini. Juga kepada Sdr. Baiquni, rekan kerja saya, seorang editor andal, yang telah meneliti dan melengkapi berbagai kekurangsempurnaan buku ini. Akhirnya, rasa terima kasih saya kepada kedua orangtua saya—guru-guru pertama saya, sampai kapan pun—istri saya dan anak-anak saya yang, selain juga selalu menjadi sumber atau setidak-tidaknya cermin untuk memantulkan banyak kebijaksanaan, telah memberikan ruang yang cukup bagi saya untuk bisa melahirkan karya ini dan karya-karya lain saya, betapapun sederhananya. Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tak henti memberikan ampun, penjagaan, dan petunjuk-Nya bagi kebahagiaan mereka semua, sekarang dan kelak. Dan semoga Allah Swt. mencatat buku penuh kekurangan ini sebagai amal saya di jalan-Nya. Bagi Anda, para pembaca yang budiman, saya hanya meminta Anda memaafkan kekurangan-kekurangan—yang tentu tak sedikit—dalam buku ini, dan selanjutnya melayangkan saran dan kritik sebagai bahan untuk memperbaikinya. Dan untuk itu semua, saya sampaikan tak terhingga terima kasih. Jazâkumul­Lâhu khairan katsîrâ. Kamar 3B, Klinik Sumber Sejahtera, Jakarta (12 Januari 2003) Haidar Bagir [Mizan, Mizan Publishing, Filsafat, Religi, Agama, Islam, Filosofi, Philosophy, Indonesia]

Disampaikan secara simple dan mengalir, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar. Prakata Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)?

Tinta Filsafat: Sajak-Sajak "Cinta, Badai dan Revolusi"

Cinta, Badai dan Revolusi, mengambarkan bagaimana sikap penulis dalam memahami realitas sosial baik kondisi Negara, Rakyat, ideologi (pandangan hidup) dalam aspek pendidikan, Politik, geografi politik, ekonomi maupun sumber daya alam bangsa. Sehingga, dari kesemuanya memiliki platform persoalan ke-Ummat-an dan Kebangsaan. Problematika yang penulis hadapi sepanjang menulis sajak-sajak ini memiliki dasar nilai kehidupan yang substansial menurut hemat penulis merupakan proses penyadaran diri guna lebih visoner kuat dan tangguh menghadapi segala rintangan dan tantangan. Oleh karena itu buku ini penulis memberikan judul "Tinta Filsafat: Sajak-Sajak ' Cinta, Badai dan Revolusi'."Buku ini menurut hemat penulis merupakan fundamen untuk memasuki dunia filsafat serta persoalan Ke-Ummat-an dan Kebangsaan.

Oleh karena itu buku ini penulis memberikan judul "Tinta Filsafat: Sajak-Sajak ' Cinta, Badai dan Revolusi'."Buku ini menurut hemat penulis merupakan fundamen untuk memasuki dunia filsafat serta persoalan Ke-Ummat-an dan Kebangsaan.

Bunga Rampai Hukum dan Filsafat di Indonesia: Sebuah Catatan Pemikiran

Hukum adalah sistemn yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalitas dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Dimana buku ini akan membahas beberapa tema bab, adapun dengan judul korupsi lebih berbahaya dibandingkan terorisme, penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja, anak dan perlindungan terhadap anak, filsafat ilmu dan penindakan tegas terhadap perusak lingkungan hidup. [Penerbit Deepublish, Deepublish, H. Santhos Wachjoe Prijambodo, S.H., M.H.]

... Philosophy of science is the ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu ...

Filsafat Pendidikan Jasmani

Maksud pokok penulisan buku ini adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa terhadap referensi mata kuliah Filsafat Pendidikan Jasmani. Oleh karena itu, diharapkan buku ini menjadi rujukan bagi mahasiswa untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang Filsafat Pendidikan Jasmani. Para mahasiswa, penulis berharap anda akan merasa senang mempelajari buku ini, walaupun isi dan sistematikanya masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu untuk kepentingan penyempurnaan, penulis sangat berharap saran dan masukannya dari berbagai kalangan, khususnya mahasiswa.

Maksud pokok penulisan buku ini adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa terhadap referensi mata kuliah Filsafat Pendidikan Jasmani.

FILSAFAT DAN TEORI KEPEMIMPINAN

Segala puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atas terbitnya buku yang berjudul Filsafat dan Teori Kepemimpinan ini. Buku ini membahas tentang Filsafat dan Teori Kepemimpinan, yaitu Filsafat Teori Kepemimpinan; Tipe dan Gaya Kepemimpinan; Kekuasaan dan Kepemimpinan Efektif; Kriteria dan Karakter Pemimpin; Kepemimpinan Kreatif dan Inovatif; Pengambilan Keputusan Efektif; Indikator dan Nilai Kepemimpinan; Kepemimpinan Publik dan Privat; Komunikasi Pemimpin dan Relasi; Kepemimpinan Manajemen Risiko; Manajemen Perubahan dan Penolakan; Kepemimpinan Barat dan Timur; Etika dan Moral Kepemimpinan; serta Kepemimpinan dan Perubahan Generasi. Semoga pengembangan kerjasama tim ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Kiranya kasih Allah Yang Maha Kuasa selalu menyertai kita semuanya.

F. Dimensi Komunikasi 1. Komunikasi Internal Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, ...

Kekerasan terhadap perempuan

tinjauan dalam berbagai disiplin ilmu dan kasus kekerasan : filsafat, gender, antropologi, sosiologi, hukum, psikologi, ekonomi, komnikasi, agama

On women abuse from various disciplines in Indonesia; collection of articles.

On violence against women from various disciplines in Indonesia; collection of articles.

Etika dan Komunikasi dalam Bisnis: Tinjauan Al-Qur’an, Filsafat dan Teoritis

Praktik Etika dan Komunikasi dalam bisnis tinjauan Islam mengandung nilai yang merupakan cerminan dari integritas seorang pelaku bisnis, misalnya nilai kejujuran. Kejujuran merupakan modal kepercayaan utama dalam dunia bisnis, sebagaimana ungkapan dari orang bijak bahwa “lebih baik kehilangan keuntungan hari ini daripada kehilangan kepercayaan hari esok”. Adapun uraian buku “Etika dan Komunikasi dalam Bisnis: Tinjauan Al-Qur’an, Filsafat dan Teoritis” yang diulas secara deskriptif, dengan isi pembahasan yang terdiri dari sembilan BAB, antara lain yaitu: BAB 1: Pendahuluan BAB 2: Manusia dan Nilai-Nilai Kemanusiaan BAB 3: Hakekat Etika dan Komunikasi BAB 4: Hakekat Ekonomi dan Bisnis BAB 5: Etika dan Komunikasi Bisnis BAB 6: Etika Profesi BAB 7: Jenis dan Bentuk Bisnis Tinjauan Islam BAB 8: Good Corporate Governance (GCG) BAB 9: Corporate Social Responsibility (CSR)

Praktik Etika dan Komunikasi dalam bisnis tinjauan Islam mengandung nilai yang merupakan cerminan dari integritas seorang pelaku bisnis, misalnya nilai kejujuran.