Sebanyak 41606 item atau buku ditemukan

Penyebaran Islam Di Daerah Galuh Sampai Dengan Abad Ke-17

History of the propagation of Islam in Jawa Barat Province, Indonesia, 14th-17th century.

Hanya satu hal yang bisa diterima oleh akal , bahwa perang antara Cirebon -
Sumedang tidak pernah terjadi , karena ditempuh melalui jalan damai . Setelah
mengetahui latar belakang kisah cinta Geusan Ulun dan Harisbaya di Pajang ...

Islam

Jihad Sebagai Survival Insan

Bab 1; Islam asas kehidupan -- Bab 2; Keistimewaan dakwah dan risalah Muhammad -- Bab 3; Pengenalan kepada jihad -- Bab 4; Reaksi terhadap jihad -- Bab 5; Jihad dan rahmat -- Bab 6; Hukum jihad -- Bab 7; Ganjaran dalam jihad -- Bab 8; Konsep pertolongan Allah -- Bab 9; Konsep kemenangan -- Bab 10; Konsep Syuhada' -- Bab 11; Jihad pada hari ini.

Mengajar golongan yang mencabul perjanjian damai sedangkan mereka sudah
meminta damai . • Membantu kaum mukmin yang dizalimi walau di mana sahaja
mereka berada . • Wajib menghentikan peperangan sebaik - baik sahaja pihak ...

Ngefriend Sama Islam #3

Selalu saja ada orang yang ngga suka dengan kehadiran Tuhan dalam hidup. Banyak orang kondang dan jenius, coba-coba mengusir Tuhan dari hidup mereka. Tapi, ya...itu dia. Boro-boro bisa nyingkirin Tuhan, mereka bahkan jadi pada gila. [Dar! Mizan, Cerita, Anak, Islam, Indonesia]

Yang penting damai , Man ! Wah , tentu aja nggak salah mikir damai . Tapi ,
bukan berarti cuek gitu dong , Pung ! Gitu aja elo masukin ke hati . Ya udah ,
terusin deh , cerita elo tentang . . . siapa itu tadi ? Dona Harun ? Harun Yahya !
Kok jadi ...

Apa Jadinya Dunia Tanpa Islam?

"Karya salah satu otoritas paling terkemuka tentang perpolitikan Muslim global. Menyajikan analisis provokatif tentang hubungan Muslim-Barat sejak munculnya Islam." -John L. Esposito, Penulis Masa Depan Islam dan Saatnya Muslim Bicara "Setelah Peristiwa 11 September, diskusi tentang Islam biasanya terasa steril. Itulah sebabnya pemikiran cermat dan peka dari Graham Fuller ini amat dibutuhkan." -Akbar S. Ahmed, Ibn Khaldun Chair of Islamic Studies, American University, Washington, D.C. Sinopsis Seperti apakah dunia tanpa Islam? Apakah dunia akan lebih damai dan menjadi tempat yang lebih baik? Umumnya orang di Barat akan menjawab: Tentu. Tanpa Islam, pasti tidak terjadi Perang Salib, konflik Israel-Palestina, aksi bom bunuh diri, dan Peristiwa 11 September. Bukankah Islam sumber dari semua tragedi itu? Graham Fuller menawarkan sebuah eksperimen berpikir untuk menguji pandangan itu. Dengan analisis historis yang serius, dia menyusun sebuah skenario alternatif seandainya Islam tidak pernah ada dan memengaruhi jalannya sejarah. Kesimpulan-kesimpulannya di luar dugaan: - Tanpa Perang Salib, Barat tetap akan menyerbu Timur Tengah karena nafsu imperialisnya. - Gereja Ortodoks akan mendominasi Timur Tengah dan mungkin sampai hari ini tetap berkonflik dengan Gereja Roma dan Dunia Barat. - India tidak akan sekaya sekarang tanpa warisan budaya Islam Mughal. Tidak akan ada Taj Mahal. - Aksi bom bunuh diri akan tetap terjadi, karena bukan Muslim yang pertama kali melakukannya. Melalui penuturan yang segar, provokatif, sekaligus mencerahkan, Fuller menunjukkan sumber sebenarnya dari konflik yang merobek dunia saat ini. [Mizan, Mizan Publishing, Agama, Islam, Budaya, Studi, Muslim, Indonesia]

Melalui penuturan yang segar, provokatif, sekaligus mencerahkan, Fuller menunjukkan sumber sebenarnya dari konflik yang merobek dunia saat ini. [Mizan, Mizan Publishing, Agama, Islam, Budaya, Studi, Muslim, Indonesia]

Ngefriend sama Islam

penuntun remaja

Buktikan dengan perbuatan kalo Islam itu sejuk , damai , dan tenteram . Seluruh
cara , upaya , alternatif , solusi , harus diupayakan untuk sampai pada tujuan itu .
Kalo kata Abul Hasan An Nadwi ; “ jadikanlah Islam dalam dirimu dan ( niscaya )
 ...

Islam Yang Mudah

Bermula dengan hidup damai bersama kemudian mereka melakukan pakatan
politik. Lebih menarik, Eropah timur dan Eropah barat juga saling mendekatkan
diri mereka antara satu sama lain, akhirnya tembok Berlin runtuh. Umat Islam di ...

Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru

Sains itu mempunyai dua muka. Jika kita menganggap bahwa apa yang kita saksikan dalam fenomena sains itu adalah “sebuah kenyataan yang sempurna,” kita akan melihat sains sebagai “hanya” kebenaran inderawi. Sains pernah mengukuhkan bahwa kebenaran mutlak adalah yang didasarkan pada panca-inderawi saja. Pandangan ini disebut “saintisme”. Karena itu, pertanyaannya kini adalah, “Apakah ada sesuatu hakikat yang berada di luar sains?” Saintisme akan menjawab tidak ada. Kebenar-an hanyalah kebenaran material yang bisa dideskrip-sikan melalui hukum-hukum saja. Melawan pandangan saintisme–yang sekarang mulai ditinggalkan orang--sangatlah menarik. Karena, sekarang seseorang bisa melihat “tanda-tanda” bahwa sains bisa membawa kita kepada sesuatu hakikat yang ada di seberang sains, yang disebut hakikat “kesatuan wujud” atau “kesatuan Tuhan”, wahdat al-wujud, manunggaling kawula-Gusti, atau jika kita mengikuti bahasa teologi Islam diistilahkan sebagai hakikat tauhid. Tentu saja, tanda-tanda bukanlah “bukti”, tetapi tetaplah itu merupakan “sesuatu” yang perlu kita perhatikan. Bukankah gejala alam semesta merupakan “ayat” (tanda eksistensi dan kebesaran Tuhan)?. Buku yang penulis sunting dan diolah dari berbagai tulisan para pakar ini, mengemukakan perdebatan dan proses, bagaimana sains dapat mengantarkan seseorang kepada ma’rifatullah?

... aesthetic stage sampai religious stage (Kierkgaard), merah “titik Omega” (
Teilhard de Chardin), menjadi man-God menurut Bawa Muhaiyaddeen (sufi
kontemporer), atau mencapai nafsul mutmainnah –jiwa yang damai (menurut Al-
Qur'an).

Pesan-Pesan Islam

Rangkaian Kuliah Musim Semi 1953 di Cornell University Amerika Serikat

ÿBuku ini merekam sepenggal episode penting sejarah pemikiran Islam Indonesia yang jarang diketahui. Pada 1953, Hadji Agus Salim diundang memberikan kuliah Islam di Cornell University, AS. Melalui kuliah-kuliahnya, Hadji Agus Salim menjadi pelopor dalam mengenalkan Islam di AS sekaligus membangun dialog antarperadaban dan iman.ÿ Melalui kerja keras keluarga besar Hadji Agus Salim menerjemahkannya dan mempersiapkan transkrip kuliah, buku ini akhirnya bisa hadir di Indonesia. Bukan hanya sebagai warisan intelektual berharga, kuliah-kuliah ini juga banyak memuat pembahasan yang masih relevan hingga saat ini?bahkan ide-ide yang terasa melampaui zamannya. Buku ini menghadirkan tantangan kepada generasi baru umat Islam Indonesia untuk mengikuti jejak Hadji Agus Salim: beranjak dari ?pinggiran?, maju ke tengah menjadi pelopor kreativitas Dunia Islam dan membangun dialog dengan berbagai umat.ÿ [Mizan, Ibadah, Hidup, Islam, Indonesia]

Saya kiraada akibatnyabagi kitadi akhirat, maka ada baiknya diindahkan selama
kitahidup. T : Cukupkah kata “salam” saja? J : Seharusnyaberkata Salam '
Alaikum.Damai kepadamu. Ucapan selamatpagidan selamatsore pada mulanya
 ...