Sebanyak 41850 item atau buku ditemukan

The third volume of Plutarch's Morals, tr. by several hands

Men admire the happiness of the Persian Kings that pass their Winter in Babylon , their Suminer in Media , and the pleasant Spring tiine at Sufis . And he ' , that is an Exile may , if he pleases , when the Mysteries of Ceres are ...

Plutarch's Morals: Translated from the Greek by Several Hands ... The Third Edition Corrected and Amended

Men admire the happiness of the Persian Kings , that pass their Winter in Babylon , their Summer in Media , and the pleasant Spring time at Sufis . And lie that is an Exile may , if he pleases , when the Mysteries of Ceres are ...

Æsop's Fables (XII) with His Morals and Remarks, Etc

Che M O R : AL . , - Tis an easy Nlatter to find an Occasion to m sufi one that is below . 45. Innocence is no Armour agrint Tyranni : al Powerpoint Pleas avail against a Power , and trace of Injury , if they mes ; ' together , The R. E ...

Nietzsche's 'On the Genealogy of Morals'

A Reader's Guide

A Reader's Guide to this classic 'anti-moral' text by an eminent Nietzsche academic.

The implication here is that his readers, scholars in their own right, belong either with the unwitting champions of the ascetic ideal or with those 'sufi'erers . . . who fear only one thing: regaining consciousness'.

Morals and Mysticism in Persian Sufism

A History of Sufi-futuwwat in Iran

Sufism is often understood to be the mystical dimension of Islam, and many works have focused on the nature of "mystical experiences" and the relationship between man and God. Yet Sufism was a human response to a wide range of contexts and circumstances; the fact that Sufis lived in society and interacted with the community necessitating guidance on how to behave. This book examines the development of Persian Sufism, showing it to be a practical philosophy of the everyday rather than just a metaphysical phenomena. The author explores the ethic of futuwwat (or jawanmardi), an Iranian code of honour that emphasised loyalty, humility, generosity and bravery. Although inevitably some Sufis spiritualised this code of honour and applied it to their own relationship with God, the ethic continued to permeate Sufi behaviour on a more mundane level, typified by the strong links between Sufis and certain trades. Drawing on field research in Iran, as well as detailed analysis of both Arabic and Persian texts and new materials that have been published in Iran in recent years, this is the first book in English to provide a history of Persian Sufi-futuwwat, As such, this book is an important contribution to the study of Persian Sufism, and to the fields of Islam, history and religion.

This book examines the development of Persian Sufism and in particular its relationship with Javanmardi.

Stories of the Pious

(the Sufi Morals)

This book contains short stories taken from the lives of the famous Sufi saints. These tales are full of morals, excellent virtues and inspirations for everyone. Over the years, millions of people have benefited from them in a direct or indirect manner. The readers are sure to get uplifted by going through this wonderful collection of stories of the pious and upright ones.

This book contains short stories taken from the lives of the famous Sufi saints. These tales are full of morals, excellent virtues and inspirations for everyone.

Tasawuf Sufi Untuk Kesehatan Jasmani, Mental Dan Spiritual Edisi Bahasa Indonesia

Tasawuf Sufi pada dasarnya merupakan jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifat nafsu, baik yang buruk maupun yang terpuji. Karena itu kedudukan tasawuf dalam ajaran agama Islam diakui sebagai ilmu agama yang berkaitan dengan aspek-aspek moral serta tingkah laku yang merupakan substansi Islam. Dimana secara filsafat sufisme itu lahir dari salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas kehidupan moral dan spiritual umat Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Dengan ajaran sufi tasawuf yang menambah moralitas akan mendorong umat manusia untuk memelihara diri dari menelantarkan kebutuhan-kebutuhan spiritualitasnya. Hubungan perasaan mistis dan pengalaman spritual yang dirasakan oleh sufi juga dapat menjadi pengobat, penyegar dan pembersih jiwa yang ada dalam diri manusia. Dengan jiwa bersih, segar tentu akan dapat memperoleh kesehatan jiwa, pikiran dan kestabilan mental, keharmonisan diri dan tentunya terpelihara kesehatan mental dan spiritualnya.

Tasawuf Sufi pada dasarnya merupakan jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifat nafsu, baik yang buruk maupun yang terpuji.

Tasawuf Sufi Untuk Kesehatan Jasmani, Mental Dan Spiritual Edisi Bahasa Indonesia Standar Version

Tasawuf Sufi Untuk Kesehatan Jasmani, Mental Dan Spiritual Edisi Bahasa Indonesia Standar Version. Tasawuf Sufi pada dasarnya merupakan jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifat nafsu, baik yang buruk maupun yang terpuji. Karena itu kedudukan tasawuf dalam ajaran agama Islam diakui sebagai ilmu agama yang berkaitan dengan aspek-aspek moral serta tingkah laku yang merupakan substansi Islam. Dimana secara filsafat sufisme itu lahir dari salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas kehidupan moral dan spiritual umat Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Dengan ajaran sufi tasawuf yang menambah moralitas akan mendorong umat manusia untuk memelihara diri dari menelantarkan kebutuhan-kebutuhan spiritualitasnya. Hubungan perasaan mistis dan pengalaman spritual yang dirasakan oleh sufi juga dapat menjadi pengobat, penyegar dan pembersih jiwa yang ada dalam diri manusia. Dengan jiwa bersih, segar tentu akan dapat memperoleh kesehatan jiwa, pikiran dan kestabilan mental, keharmonisan diri dan tentunya terpelihara kesehatan mental dan spiritualnya.

Tasawuf Sufi Untuk Kesehatan Jasmani, Mental Dan Spiritual Edisi Bahasa Indonesia Standar Version.

Dari Semar ke sufi

kesalehan multikultural sebagai solusi Islam di tengah tragedi keagamaan umat manusia

Cultural and religious values as solution approach to social problems in Indonesia; collected articles from Islamic viewpoints.

Cultural and religious values as solution approach to social problems in Indonesia; collected articles from Islamic viewpoints.

Tiada Sufi Tanpa Humor

Seorang pelancong mendekati Mulla Nasruddin yang tengah bekerja di kebunnya dan bertanya tentang arah jalan menuju kota. Nasruddin menunjuk arah. Saat pelancong itu bertanya lagi butuh berapa lama untuk sampai ke kota itu, Nasruddin hanya menatap si pelancong lalu kembali bekerja. Si pelancong kembali bertanya, tapi Nasruddin mengabaikan. Sambil bersungut-sungut, pelancong itu pun pergi melanjutkan perjalanan. Beberapa saat kemudian, Nasruddin berteriak, “Tiga jam!” Pelancong itu kesal kenapa Nasruddin tidak mengatakan itu sebelumnya. “Pertama, saya harus melihat seberapa cepat Anda berjalan,” kata Nasruddin. Nasruddin adalah kombinasi antara “kebahlulan” dan kejenakaan yang terselip nilai kebijaksanaan. Kisah-kisahnya yang memuat lapis-lapis makna senantiasa shalih likulli zaman wa makan. Tak lekang oleh masa dan selalu relevan dengan berbagai budaya. Buku ini memaparkan cerita-cerita jenaka-satiris nan sarat hikmah tentang sang Mulla. Mengajak kita menertawakan polah tingkah “bahlul” sang Mulla sekaligus mengajak kita merenung. Dengan cemerlang, setiap cerita dirajut dengan wawasan spiritual yang mencerahkan serta dikaitkan dengan akarnya dalam Al-Quran, hadis, kata-kata inspirasional Jalaluddin Rumi, Hafiz, dan tokoh-tokoh bijak lain. Setiap cerita dipungkasi dengan catatan praktikum yang berkaitan dengan moral cerita, menggugah kesadaran untuk bertindak serta membantu menempuh jalan spiritual kita sendiri. Meski merujuk pada khazanah keislaman, sesungguhnya buku ini sangat terbuka bagi siapa pun yang tertarik mengembangkan kualitas spiritual mereka. Selamat beragama secara jenaka! .Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)

Seorang pelancong mendekati Mulla Nasruddin yang tengah bekerja di kebunnya dan bertanya tentang arah jalan menuju kota.