Menyingkap Melalui Fenomena Agama, Budaya, Politik, Sains, dan Teknologi hingga Sejarah Pemikiran
Buku “Filsafat Inklusivisme” barangkali merupakan produk dari adventure Antono Wahyudi di hutan lebat filsafat. Manakala terpesona oleh “pohon besar dengan dedaunan yang menjulang tinggi” yaitu dialog agama, toleransi, dia menguraikan keterpesonaannya di bagian dua (dari buku ini); ketika duduk-duduk di bawah ranting-ranting yang besar berupa relasi agama dan sains, dia menorehkan tintanya di bagian tiga; tatkala ada “gubug reyot di tengah hutan” yang tak lain adalah kebudayaan, dia menulis beberapa ulasan kritis di bagian empat, dan seterusnya sampai berjumpa dengan wilayah hutan yang tak kalah memesona (bagian tujuh), yaitu manusia inklusif, intersubjektif, dan sebagainya yang banyak diasalkan dari pembacaan dan diskusi tentang tema fenomenologis, Relasionalitas dalam hidup sehari-hari. Prof. Dr. FX. Eko Armada Riyanto, CM STFT Widya Sasana, Malang
Apalagi realitas itu sendiri merupakan bidang etis dari kehidupan sehari - hari
setiap orang . ... tersimpul pengertian bahwa nilai ada dan selalu berada dalam komunikasi sosial artinya tiada nilai tanpa hubungan sosial atau tiada hubungan
...
Perbincangan apa pun tentang filsafat Islam atau rasionalisme Islam bila tidak menyertakan kiprah intelektual Ibnu Rusyd, tokoh dari Andalusia, adalah sama dengan omong kosong. “Bullshit!” Demikian kira-kira ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan urgensi kontribusi filsafat Ibnu Rusyd—sebagaimana begitu pentingnya meletakkan sosok R.A. Kosasih dalam jagat perkomikan Indonesia. Apa gerangan sesungguhnya yang telah disumbangkan Ibnu Rusyd? Pelik memang, namun bukannya mustahil untuk dipetakan. Apa yang telah dilakukan dengan baik oleh Muhammad Atif al-Iraqi dalam buku yang kini ada dalam genggaman pembaca ini merupakan satu bukti esensial yang berhasil mendudukkan eskalasi filsafat Ibnu Rusyd di antara percaturan filsafat Islam khususnya, dan bahkan filsafat dunia umumnya. Kita seolah-olah dihidangi “metode kritik” Ibnu Rusyd yang sangat komprehensif, mencakup dimensi teologis/kalam hingga sufistik, yang berhasil memetakan dengan baik bagaimana sebenarnya cara penalaran Ibnu Rusyd dalam melihat setiap dimensi Islam. Penelitian yang sangat serius dari seorang pakar sejarah filsafat di Cairo University ini menghadirkan nuansa baru dalam melihat ketajaman dan keberanian Ibnu Rusyd.
Apa yang telah dilakukan dengan baik oleh Muhammad Atif al-Iraqi dalam buku yang kini ada dalam genggaman pembaca ini merupakan satu bukti esensial yang berhasil mendudukkan eskalasi filsafat Ibnu Rusyd di antara percaturan filsafat Islam ...
Bahkan untuk memperoleh dan memenuhi kebutuhan ekonomi yang wajar saja
tidak diperhatikan . Apalagi untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana
mestinya sangat dipersukar . Bangsa Indonesia mengalami penderitaan lahir
dan ...