Sebanyak 17979 item atau buku ditemukan

Pendidikan nasional, strategi, dan tragedi

On education policy and national education in Indonesia; collected articles.

... di Taman Mini Indonesia Indah , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memerintahkan Menteri Pendidikan Nasional Bambang ... Perintah Presiden itu
sangat positif dan perlu ditindaklanjuti karena memberikan harapan baru kepada
dunia ...

Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta kls 4

A . Mengenal Jenis Sarana Transportasi Jakarta sebagai ibu kota negara
merupakan pusat pemerintahan Indonesia . Penduduknya sangat padat karena
... Abdul baru saja pulang dari rumah sakit menjenguk Mamat . Mamat adalah
teman ...

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Perspektif Santri

Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi bagian terpenting dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia sejak era pra kemerdekaan hingga reformasi ini. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan sebagai cara hidup (way of life) seluruh komponen bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kini sudah tidak zamannya, Pancasila hanya diajarkan secara formal dan kaku di bangku pendidikan, namun yang terpenting justeru penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini mencoba mengungkap seluk beluk Pancasila dalam perspektif seorang santri, mengingat beberapa bagian dari buku ini merupakan hasil dialektika dan diskusi kelas dengan mahasantri Ma’had Aly Al-Iman Purworejo. Titik tekan buku ini adalah untuk menumbuhkan keyakinan ideologis mahasantri terhadap Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara Indonesia serta membangkitkan (kembali) semangat hubb al-wathan min al-îmân, sebagai bagian dari komitmen santri terhadap ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi bagian terpenting dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia sejak era pra kemerdekaan hingga reformasi ini.

Politik Pendidikan

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi. Dampak langsung dari liberalisasi pendidikan tinggi adalah tertutupnya akses masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengenyamnya. Secara tren, liberalisasi pendidikan tinggi di dunia dimulai oleh negara maju, kemudian dikuti oleh negara berkembang. Buku ini membahas secara khusus kebijakan liberalisasi pendidikan tinggi di Indonesia dan India. Mengapa membandingkan pendidikan tinggi Indonesia dan India? Keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan negara berkembang yang sedang berjuang dalam meningkatkan perekonomiannya. Namun, yang menarik meskipun memiliki kesamaan, terdapat perbedaan dalam proses dan implementasinya. Implementasi dari liberalisasi pendidikan di Indonesia dan India dapat dilihat pada penyelenggaraan PTN-PTN di kedua negara tersebut. Implementasi di Indonesia sendiri dapat dilihat di PTN seperti UI, ITB, dan UGM yang menerapkan jalur ujian masuk mandiri untuk calon-calon mahasiswanya dan menerima sumber pendanaan dari masyarakat lebih tinggi. Di dalam buku ini akan dibahas bagaimana liberalisasi pendidikan tinggi diterapkan di Indonesia dan India. Khusus untuk konteks Indonesia, di dalam buku ini akan dijelaskan alasan di balik keluarnya kebijakan tersebut dari pembuat dan pelaksana kebijakan pada awal liberalisasi pendidikan tinggi.

Liberalisasi pendidikan tinggi secara kebijakan membuat alokasi subsidi pemerintah berkurang, sehingga meningkatkan pemasukan dari masyarakat untuk sumber pendanaan pendidikan tinggi.

Memahami paradigma baru pendidikan nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas

On national education system in Indonesia according to the new education law; collected articles.

On national education system in Indonesia according to the new education law; collected articles.

Dasar-dasar Pendidikan

Program Studi S-1 PGMI yang bertujuan mempersiapkan dan mencetak calon-calon guru Madrasah Ibtidaiyah yang handal merupakan program studi baru yang ditawarkan oleh berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Indonesia. Oleh karena Program Studi S-1 PGMI masih tergolong baru, belum ada bahan perkuliahan yang dinilai cocok untuk memenuhi kebutuhan unik mahasiswa dan mahasiswi PGMI. Buku ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi khazanah bahan perkuliahan program studi S-1 PGMI. ------- Penerbit Kencana (Prenadamedia Group)

Program Studi S-1 PGMI yang bertujuan mempersiapkan dan mencetak calon-calon guru Madrasah Ibtidaiyah yang handal merupakan program studi baru yang ditawarkan oleh berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Indonesia.

Pendidikan Kreatif: Menuju Generasi Kreatif & Kemajuan Ekonomi

"""“Pada akhirnya, semua pembicaraan kita tentang pendidikan akan berujung pada kualitas insan yang dihasilkan. Tawuran, anarkisme massa, mafia hukum, korupsi dan berbagai perilaku yang memburamkan potret Indonesia harus dijadikan evaluasi dunia pendidikan. Harapan saya, buku ini mampu mendorong para guru agar kreatif dan inovatif dalam mengantarkan anak didik menjadi generasi yang saleh dan kompeten. Ini memang tidak mudah, tapi harus dilakukan.” — Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pendiri Sekolah Madania, Indonesia School with World Class Standard, Telaga Kahuripan Bogor “Pendidikan adalah dunianya sejak muda. Kreativitas adalah jiwa yang membesarkannya. Maka lahirlah buku Pendidikan Kreatif yang luar biasa ini sebagai buku keempatnya. Sungguh anugerah besar bagi siapa pun yang menginginkan bangsa ini bangkit sebagaimana bangsa-bangsa bermartabat dan maju di dunia” — Dr. Zaim Uchrowi, Penulis buku Karakter Pancasila, Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara “Lewat KickAndy, saya banyak berinteraksi dengan anak-anak Indonesia yang luar biasa hebatnya di tengah masalah dan keterbatasannya. Jika disentuh dengan pendidikan kreatif, mereka pasti akan lebih optimal lagi. Semoga buku ini bisa menjadi penggerak kesadaran untuk pendidikan kreatif di Indonesia.” — Andy F. Noya, host Kick Andy di Metro TV “Generasi baru abad ke-21 butuh pendidikan yang memberi ruang bagi pertumbuhan daya kreasi dan nalar. Menjadikan anak-anak sebagai ‘driver’ atas hidupnya dan masyarakatnya, bukan menciptakan gerbong-gerbong penumpang yang tergantung pada inisiatif orang lain. Untuk itu dibutuhkan pendidik yang sigap berdiskusi dengan siswanya karena melalui diskusilah daya kritis diberi ruang untuk tumbuh. Saya berharap buku ini mampu menggerakkan pendidikan nasional kita untuk melahirkan generasi yang kompeten secara knowledge dan skill.” — Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., Founder Rumah Perubahan"""

"""“Pada akhirnya, semua pembicaraan kita tentang pendidikan akan berujung pada kualitas insan yang dihasilkan.

Pendidikan di alaf baru

rekonstruksi atas moralitas pendidikan

Morals and manners in Islamic education in Indonesia; collected articles.

Morals and manners in Islamic education in Indonesia; collected articles.

Pendidikan Akhlak Kontekstual

Buku “Pendidikan Akhlak Kontekstual” ini hadir sebagai salah satu bagian penting dari pengembangan strategi pembelajaran di dalam pendidikan akhlak. Di sini, ada banyak strategi pembelajaran yang relevan untuk dikembangkan dalam pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak kontekstual merupakan pola pengembangan pendidikan akhlak dengan menggunakan strategi Contextual Teaching and Learning (CTL). Buku ini hadir sebagai penyemangat baru terhadap pengkajian pendidikan akhlak yang saat ini semakin tergantikan dengan pendidikan karakter. Pendidikan akhlak yang sudah hadir sejak lama dalam dunia pendidikan Indonesia urgen untuk dikembangkan karena memiliki kekayaan pengetahuan empiris yang relevan dengan kearifan budaya lokal di Indonesia. Salah satu metode pengembangan pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan pengembangan strategi yang digunakan di dalamnya. Kehadiran pendidikan akhlak kontekstual dalam buku ini diharapkan mampu mengaitkan penyampaikan materi dalam pendidikan akhlak dengan kondisi nyata siswa. Secara praktis, buku ini hadir juga sebagai penyeimbang pendidikan karakter yang sudah digalakkan oleh pemerintah. Kebijakan ini membuat pengkajian konsep pendidikan karakter semakin malangit dan sebaliknya, pendidikan akhlak yang sudah lama berjalan di Indonesia semakin redup. Alih bahasa ini dimaknai oleh penulis memiliki kesamaan etimologis secara subastansial. Sebagai contohnya, nilai akhlak yang dulu berlaku mengalami alih bahasa menjadi nilai karakter yang apabila diredefinisikan ulang akan memiliki kesamaan juga. Hal yang menjadi ironis, tatkala sudah banyak lembaga pendidikan yang melaksanakan pendidikan akhlak dengan berbagai macam strategi dan metode pengembangan yang bervariasi, saat ini tidak dikaji lebih mendalam dalam pengembangan pendidikan karakter. Sebagai contohnya pondok pesantren yang sudah melaksanakan pendidikan akhlakul karimah sejak awal kemunculannya dengan model pembiasaan. Penyusunan buku ini tidak hanya menyajikan analisis penulis dari hasil literasi belaka, akan tetapi validasi berupa data lapangan juga dilakukan. Validasi data lapangan dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Yogayakarta yang sudah menerapkan strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran akhlaknya.

Pendidikan akhlak kontekstual merupakan pola pengembangan pendidikan akhlak dengan menggunakan strategi Contextual Teaching and Learning (CTL).