SKGB 003: DISIPLIN POSITIF

Kesadaran & Disiplin Kita seringkali terlalu cepat menuntut kedisiplinan, tapi terlalu lambat menumbuhkan kesadaran pada anak. Sadar atau tidak, kita sebagai pendidik seringkali banyak dan sering menuntut anak-anak untuk berdisiplin. Hari pertama masuk kelas, kita sudah berharap anak- anak tahu dan paham peraturan. Karena itu kita menuntut mereka untuk berperilaku sesuai aturan.Kita menuntut anak-anak seolah anak adalah robot yang sekali diberi instruksi akan langsung jalan. Kita seringkali abai dan tidak sabar membangun kesadaran anak-anak tentang pentingnya berdisiplin. Anak-anak itu manusia sebagaimana juga kita yang butuh waktu untuk belajar mengembangkan suatu perilaku. Kita, anak-anak maupun pendidik, belajar bila apa yang dipelajari relevan dengan kebutuhan dan kehidupan kita. Kita belajar bisa merasa berdaya untuk melakukan tindakan. Kisah-kisah guru pada Surat Kabar Edisi Ketiga ini menceritakan berbagai upaya menumbuhkan kedisiplinan dari kesadaran dalam diri anak. Disiplin bukan karena patuh pada perintah, takut kena hukuman atau mengejar ganjaran. Disiplin yang tumbuh dari kesadaran anak-anak kita. Itulah Disiplin Positif. Dengan disiplin positif, anak-anak akan lebih mencintai belajar, lebih tangguh menghadapi kesulitan, keterampilan berpikirnya berkembang hingga bisa mencapai prestasi akademik lebih baik. Lebih jauh lagi, disiplin positif mendukung terbentuknya interaksi dan budaya sekolah yang positif. Semoga kisah-kisah pada edisi kali ini dapat memicu kesadaran kita untuk membangun kesadaran anak-anak sejak dini. Mari belajar bersama!

Selain dalam membuat kesepakatan bersama di dalam dan di luar kelas, disiplin positif ini juga sangat membantu saya dalam menyelesaikan beberapa permasalahan antar peserta didik seperti : rebutan mainan, bertengkar akibat ada yang usil ...