Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Kata Al Qishshah dalam Al Qur'an yang Disifati al Haqq

Buku "Kata Al Qishshah dalam Al Qur'an yang Disifati al Haqq" adalah buku pertama penulis yang menggunakan metode penulisan tafsir tematik. Bahasan dalam buku ini meneliti tentang kata al Qishshah dalam al Qur'an yang disifati al Haqq dan hal-hal terkaitnya dengannya. Penulis menemukan satu kesimpulan besar bahwa, "kata al Qishshah yang disifati al Haqq memberikan keyakinan bahwa kisah tersebut tidak perlu dirinci dan harus diimani. Seperti kisah Nabi Isa, ashhabul kahfi saja. Sementara yang tidak disertai dengan sifat al Haqq, maka hal tersebut kadang dikisahkan secara rinci dan atau bagian-bagian pentingnya disebut dalam al Qur'an. Seperti kisah Nabi Yusuf dalam QS. Yusuf. Kemudian, bahasannya ditutup dengan pendapat-pendapat para ulama tafsir dan hadits.

Buku "Kata Al Qishshah dalam Al Qur'an yang Disifati al Haqq" adalah buku pertama penulis yang menggunakan metode penulisan tafsir tematik.

TAFSIR HADITS AL JAM'U WAT TAUFIQ

PEMAHAMAN HADITS BERDASARKAN TEMA DALAM KITAB HADITS KUTUBUT TIS'AH

Buku ini ditulis menggunakan metode tafsir hadits tematik. Dengan tujuh langkah, yaitu pertama, menghimpun hadits atau ayat al Qur'an setema; kedua, mengklasifikasikan; ketiga, menyusun konsep; keempat, menguraikan; kelima, melengkapi uraian dengan dengan kajian al Jam'u wat Taufiq; keenam, merumuskan konsep; dan ketujuh, menarik kesimpulan. Buku ini mengandung 140 tema, yang diambil dari al Qur'an dan kitab-kitab hadits yang sembilan yaitu: shahih al Bukhari, Shahih Muslim, Sunan at Tirmidzi, an Nasa'i, Abu Daud dan Ibnu Majah. Kemudian Muwathak Imam Malik dan Musnad Ahmad bin Hanbal dan Sunan ad Darimi. Semua hadits utama dituliskan sanad dan matannya serta kualitas sanad dan matan hadits.

Buku ini ditulis menggunakan metode tafsir hadits tematik.