Sebanyak 5 item atau buku ditemukan

Komunikasi Pemasaran

Pemasaran sebagai Gejala Komunikasi Komunikasi sebagai Strategi Pemasaran

Pemasaran pada dasarnya adalah tentang komunikasi. Sejak produk dirancang dan dikemas, hingga penyebaran informasi produk kepada masyarakat luas, tidak terlepas dari komunikasi. Dari sekian banyak peranan komunikasi, menggeser “kebutuhan” menjadi “keinginan” adalah peran krusial komunikasi dalam pemasaran. Ketika muncul ide bisnis baru, timbul pertanyaan apakah produk yang hendak dipasarkan masih dibutuhkan masyarakat? Seandainya masyarakat tidak terlalu membutuhkan atau kurang membutuhkan, apakah lantas ide tersebut berhenti begitu saja? Jawabannya: Tidak selalu, sebab peluang pasar tidaklah selalu berhubungan dengan kebutuhan (need). Begawan pemasaran dunia, Philip Kotler, menyatakan dewasa ini orang mengonsumsi sesuatu bukan karena kebutuhan, melainkan karena imajinasi bahwa dirinya merasa membutuhkan. Lantas bagaimana menciptakan imajinasi “kebutuhan” tersebut? Salah satunya melalui terpaan informasi kepada masyarakat. Transformasi informasi dengan kecepatan dan kelipatan yang meningkat puluhan bahkan ratusan kali menyebabkan individu mengalami gegar informasi. Hingga akhirnya masyarakat tidak menyadari bahwa sikap, pikiran, selera, preferensi terhadap sesuatu telah dikendalikan, dan menciptakan pola konsumsi yang tidak lagi berdasarkan kebutuhan, melainkan berdasarkan keinginan (wants). Buku Komunikasi Pemasaran tidak hanya sekadar mengupas tuntas peranan krusial komunikasi pemasaran, juga menyajikan ide-ide kreatif komunikasi pemasaran. Karenanya buku ini penting bagi mahasiswa dan dosen program studi ilmu komunikasi, komunikasi bisnis, komunikasi pemasaran, humas, jurnalistik, kajian media, m\anajemen pemasaran, manajemen komunikasi, maupun komunikasi dakwah; serta bagi para praktisi di bidang marketing, periklanan, dan usaha mikro. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku Komunikasi Pemasaran tidak hanya sekadar mengupas tuntas peranan krusial komunikasi pemasaran, juga menyajikan ide-ide kreatif komunikasi pemasaran.

Sistem Penyiaran Indonesia

Buku ini sebagian besar merupakan kompilasi tugas perkuliahan yang diberika para dosen dan penulis sengaja memilih fokus pada bidang penyiaran. Karena fokus perspektifnya pada persoalan persoalan struktural dan fungsi penyiaran, maka buku ini diberi judul Sistem Penyiaran Indonesia: Sebuah Telaah Strukturalisme Fungsional. --- Penerbit Kencana Prenadamedia Group

Karena fokus perspektifnya pada persoalan persoalan struktural dan fungsi penyiaran, maka buku ini diberi judul Sistem Penyiaran Indonesia: Sebuah Telaah Strukturalisme Fungsional. --- Penerbit Kencana Prenadamedia Group

Komunikasi organisasi

dari konseptual-teoritis ke empirik

On organizational communication.

Di sini tampak , apakah pers kita sudah dewasa ataukah justru kembali posesif (
kekanak - kanakan ) . Sebagaimana perilaku anak - anak , umumnya maunya
paling diperhatikan , paling banyak diberi , tuntutannya selalu dipenuhi , kata ...

Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi: Komunikasi sebagai Kegiatan Komunikasi sebagai Ilmu

Banyak problem muncul disebabkan faktor komunikasi. Komunikasi bagaikan sebilah pisau bermata dua, di satu sisi sangat dibutuhkan, namun di sisi lain menjadi mencemaskan. Di sinilah pentingnya memahami gejala komunikasi secara benar dan tepat agar komunikasi yang dijalankan menjadi maksimal sesuai yang direncanakan. Buku ini mencoba mengkaji fenomena komunikasi secara ilmiah dan menghubungkannya dengan komunikasi sebagai praktik. Dengan demikian, materinya dapat dipakai untuk melandasi kajian komunikasi yang dilakukan di perguruan tinggi, seperti mahasiswa dan dosen pada program studi Ilmu Komunikasi, Hubungan Masyarakat, Komunikasi Bisnis, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Dakwah, Komunikasi Visual, dan juga untuk mereka yang sedang menulis tesis maupun disertasi di bidang Ilmu Komunikasi. Buku persembahan Prenada Media Group.

Untuk menarik kalangan Islam kiri, RSA mengadopsi istilah “Islam Rahmatan lilalamin”, “Islam Tengah”, “Islam Nusantara”, dan “Islam yang Menyejukkan”. Sementara kalangan yang semula menggunakan isu komunisme memilih diam.