Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Manajemen Analisis Jabatan

Analisis Jabatan merupakan kegiatan untuk menciptakan landasan atau pedoman bagi penerimaan dan penempatan pegawai. Dengan analisis jabatan akan di dapatkan pegawai baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga dapat efektif mengerjakan tugas-tugas yang didelegasikan perusahaan atau organisasi. Buku Manajemen Analisis Jabatan merupakan salah satu ikhtiar penulis untuk memperkenalkannya secara cara mudah dan praktis. Dengan harapan dapat dimengerti dan diimplementasikan dalam kehidupan. Buku ini terbagi dalam beberapa bab meliputi; Bab pertama, Kedudukan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Di dalamnya dibahas tentang pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Peran Manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi-Fungsi MSDM, Tujuan MSDM, Dukungan MSDM, dan Dukungan MSDM. Bab kedua tentang rekrutmen dan seleksi. Di dalamnya dibahas tentang pengertian rekrutmen, Proses rekrutmen tenaga kerja, Teknik rekrutmen pegawai, Pengertian seleksi pegawai, tujuan seleksi pegawai, proses seleksi pegawai, teknik seleksi pegawai, dan sistem seleksi pegawai. Manajemen Analisis Jabatan ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Manajemen Analisis Jabatan ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Perekonomian Islam: Sejarah dan Pemikiran

Sejarah pemikiran ekonomi Islam masih terbatas dalam literatur. Karena kajian pemikiran Islam banyak berorientasi pada aspek politik dan peradaban. Sesungguhnya pemikiran dan praktik ekonomi dilakukan Rasulullah SAW, dilanjutkan para sahabat sampai pada dinasti Umayyah, Abbasiyah, Syafawiyah, Turki Utsmani, dan Mughal. Banyak tokoh-tokoh yang khusus mengabdikan diri dalam disiplin ilmu ekonomi, mulai Zaid bin Ali, Abu Hanifah, Yahya bin Umar, Ibn Miskawaih, Imam Shatibi, Nasiruddin Tusi, Al-Maqrizi, Syah Waliullah Ad-Dahlawi, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, dan Muhammad Iqbal. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.

... Islam yang hilang . Hasil rumusan ijma tidak harus mengikat seluruh umat Islam . Tapi keberlakuan ijma kolektif lebih memungkinkan bersifat regional , namun demikian ia menegaskan bahwa per- lu dibentuk lembaga internasional negara - negara ...