Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Pengembangan pengelolaan sekolah dalam peningkatan kompetensi guru : berdasarkan hasil penelitian terhadap upaya peningkatan kompetensi guru

Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang diberikan melalui program Guru Pembelajar, cenderung tidak menghasilkan seperti yang diharapkan. Setelah memperoleh pelatihan pun guru tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan, sehingga diprediksi tidak akan terjadi perubahan pula terhadap kinerja dan hasil pembelajaran yang dicapai siswa. Dengan sikap optimistik, penyelenggaraan pelatihan tetap diberikan guru oleh Ditjen GTK dengan berganti nama menjadi program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pelatihan memang perlu diberikan kepada guru, namun perhatian pun perlu di arahkan kepada faktor eksternal lain. Guru yang telah memperoleh ilmu dalam pelatihan, tidak akan mengalami perubahan perilaku pembelajaran, apabila tidak didukung oleh kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu pengembangan pengelolaan sekolah untuk menciptakan kondusifitas lingkungan sekolah pun menjadi penting diperhatikan, sehingga dapat memotivasi, menstimulir, dan mendorong pihak-pihak di sekolah untuk mewujudkan kinerja secara baik dan terarah. Dalam koteks guru, kondusivitas lingkungan sekolah menjadi masukan bagi guru dalam mengembangkan pengelolaan pola pembelajarannya. Untuk yang terakhir itu diajukan pemikiran tentang konsep siklus pengelolaan pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi pedoman, acuan, dan penuntun bagi guru.

Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang diberikan melalui program Guru Pembelajar, cenderung tidak menghasilkan seperti yang diharapkan.

Pemikiran pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pemenuhan beban jam mengajar guru

Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) masih kurang memuaskan, sehingga suka atau tidak suka memerlukan upaya untuk meningkatkannya. Persoalan ini kian kompleks dan berat, karena upaya yang dihadapi bukan hanya sekedar meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga dihadapkan kepada tantangan globalisasi di abad 21 yang ditandai dengan iklim kompetitif antarbangsa yang semakin ketat. Guru dituntut untuk mampu membentuk keluaran peserta didik yang menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, literasi (membaca - menulis - berhitung - ICT - dan sebagainya), serta kreatif, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Selaras dengan perkembangan, perubahan, dan tuntutan yang ada, guru haruslah kompeten dan profesional, serta memiliki energi, motivasi dan dorongan untuk melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Dari sisi eksternal, berbagai pihak di luar diri guru perlu menstimulant kemunculan PKB tersebut. Pihak Ditjen GTK sendiri telah menerapkan program Guru Pembelajar sejak tahun 2016 lalu melalui wadah KKG/MGMP untuk meningkatkan kompetensi guru. Menurut hemat kami, program Guru Pembelajar harus dianggap sebagai pemancing dan pemicu kemunculan PKB Guru. Di samping itu, upaya menstimulant dan mendorong PKB Guru perlu dijalankan dengan menciptakan kondusivitas lingkungan sekolah, yaitu: kemampuan sekolah dalam mengembangkan institusi pendidikannya ke arah organisasi pembelajar (learning organization). Dalam konteks ini pula, gagasan/ide mengenai Sekolah Lima Hari (SLH) perlu dipertimbangkan sebagai upaya mendorong PKB Guru. Segenap hal yang dikemukakan inilah merupakan sorotan dari isi buku.

... 59 Revitalisasi 48, 104, 105, 107, 109, 111 RPP 3, 15, 49 S PAUD/TK 15 Pedler 6, 97 Pelatihan 47 Pembelajar 6, 7, 8, ... 53, 54, 95, 115, 116 PNS 54 Pola 59 Potensi 7 Prestasi 15 Prinsip 116 Profesi 7, 51, 54, 59, 68 Profesional 14, ...