Sebanyak 4 item atau buku ditemukan

Majalah Asy-Syariah edisi 112

Topeng Tebal Islam Nusantara

TOPENG TEBAL ISLAM NUSANTARA Sebuah topeng baru berwajah rahmatan lil 'alamin muncul di negeri ini. Wajah keriput yang tebal dengan "kosmetika" moderat, toleran, cinta damai, dan menghargai keberagaman. Konon Islam mereka adalah yang merangkul bukan memukul, membina bukan menghina, memakai hati buksn memaki-maki, mengajak tobat bukan menghujat, dst. Ya, ternyata mereka merangkul mesra Syiah, Ahmadiyah, Nasrani, Hindu, Budha, dan kalangan non-Islam lainnya. Adapun saudara2 seislam yang mengamalkan ajaran Islam yang berbeda dengan versinya, mereka posisikan sebagai musuh sejadi-jadinya. πŸ”ΉπŸ”ΉπŸ”ΉπŸ”ΉπŸ”Ή Ikuti pembahasannya di Majalah Asy Syariah edisi 112. #⃣ Ikuti pula pembahasan menarik lainnya: πŸ“– Keutamaan Shalat Sunnah 12 Rakaat Setiap Hari πŸ“– Berlepas Diri dari Orang Kafir πŸ“– Akhlak Pengusung Islam Nusantara πŸ“– dll. #⃣ Dapatkan pula pembahasan menarik seputar muslimah dan keluarga di Lembar Sakinah "BERGAUL BAIKLAH DENGANNYA" πŸ“– Fatwa Ulama Seputar Pembenahan Perilaku Anak πŸ“– Pelajaran dari Kisah Qailah πŸ“– Wanita Berhias Setelah Selesai Masa Iddah πŸ“– dll.

Adapun saudara2 seislam yang mengamalkan ajaran Islam yang berbeda dengan versinya, mereka posisikan sebagai musuh sejadi-jadinya. πŸ”ΉπŸ”ΉπŸ”ΉπŸ”ΉπŸ”Ή Ikuti pembahasannya di Majalah Asy Syariah edisi 112. #⃣ Ikuti pula pembahasan menarik ...

Majalah Asy-Syariah edisi 105

Bijak Menyikapi Media

BIJAK MENYIKAPI MEDIA Sisi manfaat media memang tak terhitung. Banyak hal-hal keduniawian bahkan akhirat yang bisa ditunjang dengan media. Usaha, informasi, berita terkini, hingga dakwah, biidznillah, bisa demikian berkembang dengan adanya media. Namun di sisi lain, dampak negatif yang ditimbulkannya juga tak terbendung. Media sering dijadikan alat propaganda, dari soal politik hingga soal agama. Banyak kesesatan yang tumbuh subur dan dengan cepat dianut masyarakat karena dilariskan media. Banyak kemaksiatan yang mudah diakses hanya dengan memainkan jari-jemari kita di rumah. Layaknya senjata, media akan kembali pada siapa yang memegangnya. Senjata bisa mencelakai diri bahkan orang lain, namun bisa memberi manfaat jika digunakan sebagaimana mestinya. Bijak menyikapi media adalah sikap yang mesti ditunjukkan seorang muslim. Ikuti kajian media dalam perspektif Islam pada edisi ini.

BIJAK MENYIKAPI MEDIA Sisi manfaat media memang tak terhitung. Banyak hal-hal keduniawian bahkan akhirat yang bisa ditunjang dengan media.

Majalah Asy-Syariah edisi 111

Berniaga di Dunia Maya

Berniaga di Dunia Maya Berkembangnya teknologi informasi juga berimbas pada sistem atau model jual beli. Jika dengan cara konvensional, penjual dan pembeli harus bertatap muka, kini semua itu tak harus dilakukan. Pasar tidak lagi sekadar tempat untuk melakukan kontak langsung antara dua pihak, tapi maknanya sudah meluas. Melalui website, blog, media sosial, atau forum jual beli, produk yang tengah ditawarkan, bisa menembus pasar yang tak lagi punya sekat wilayah. Siapa pun yang tengah mengakses internet, di belahan dunia mana pun, bisa melihat atau bahkan membelinya. Tak hanya pasar yang β€œtak nyata”, jual beli online juga berimbas pada komoditas yang diperdagangkan. Beberapa komoditas tak nyata seperti emas juga diperdagangkan di bursa online. Maka kehati-hatian mesti dikedepankan agar kita tidak terjatuh ke dalam penyimpangan syariat. Lebih lengkapnya, simak bahasannya pada edisi ini.

Melalui website, blog, media sosial, atau forum jual beli, produk yang tengah ditawarkan, bisa menembus pasar yang tak lagi punya sekat wilayah.

Majalah Asy-Syariah edisi 106

Melawan Kristenisasi

MELAWAN KRISTENISASI Kristenisasi seperti teknologi. Selalu ada dengan beragam inovasi. Tujuan utama adalah pemurtadan. Kalau tidak pemurtadan, minimalnya adalah pendangkalan. Sebagai sebuah keniscayaan, Kristenisasi tentu perlu disikapi. Teramat tidak patut bagi seorang muslim untuk menolak sesuatu yang telah dinyatakan secara jelas dalam al-Qur’an. Menolak dengan dalih apa pun, Kristenisasi memang ada dan akan selalu ada dengan segala bentuknya. Miris jika Kristenisasi sekadar dianggap sebagai Kristenfobia. Semakin miris kala pencitraan Nasrani sebagai agama yang penuh damai dan kasih demikian tebal. Padahal, Allah l sendiri yang menyatakan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridha hingga kita mengikuti agama mereka. Artinya, Kristenisasi tidak akan pernah berhenti di setiap tempat dan waktu. Ia akan selalu menyelinap, menyusup di tengah masyarakat muslim di mana pun dan sampai kapan pun. Maka, jangan jadi penonton, mari kita lawan derasnya arus pemurtadan. Baca kajian lengkapnya di edisi ini.

MELAWAN KRISTENISASI Kristenisasi seperti teknologi.