Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

MENGENAL TASAWUF RASULULLAH

Representasi Ajaran al-Qur'an dan Sunnah

Buku yang ada di hadapan para pembaca ini, beberapa persoalan di antaranya adalah materi-materi yang menjadi fokus kajian dan ungkapan “Gelisah” penulis. Gelisah memikirkan banyak paham aneh yang merebak di masyarakat kita. Gelisah karena semakin minimnya para alim ulama saleh yang patut untuk dijadikan panutan. Gelisah karena banyak orang yang sudah tidak mengenal madzhab hingga banyak yang tidak peduli dengan praktek-praktek ibadah yang sebenarnya. Gelisah dengan merebaknya kesesatan akidah tasybîh (penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya). Gelisah karena banyak ajaran as-Salaf al-Shâlih yang dianggap bid’ah dan menyesatkan. Gelisah karena semakin banyak jargon mengatakan “Kita harus kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah” sementara orang-orang yang meneriakan jargon tersebut sama sekali tidak memahami ilmu agama, bahkan di antara mereka ada yang bersikap apriori terhadap pendapat para ulama saleh terdahulu. Gelisah karena tasawuf banyak dikotori, bahkan dijadikan media untuk meraih dunia. Serta banyak kegelisahan-kegelisahan lainnya yang itu semua “menumpuk” di dalam dada penulis. Akhirnya, dengan banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, buku ini semoga memiliki kelebihan dan dapat memberikan siraman serta pencerahan bagi orang-orang yang selalu memegang teguh akidah tanzîh; akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah, dan selalu mengharap ridla Allah serta perlindungan-Nya. Amin

Buku yang ada di hadapan para pembaca ini, beberapa persoalan di antaranya adalah materi-materi yang menjadi fokus kajian dan ungkapan “Gelisah” penulis.

STUDI KOMPREHENSIF TAFSIR "ISTAWA"

Allah Ada Tanpa Tempat

Bahwa kecenderungan timbulnya aqidah tasybîh (Penyerupaan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya) belakangan ini semakin merebak di berbagai level masyarakat kita. Sebab utamanya adalah karena semakin menyusutnya pembelajaran terhadap ilmu-ilmu pokok agama, terutama masalah aqidah. Bencananya sangat besar, dan yang paling parah adalah adanya sebagian orang-orang Islam, baik yang dengan sadar atau tanpa sadar telah keluar dari agama Islam karena keyakinan rusak mereka. Al-Qâdlî Iyadl al-Maliki dalam asy-Syifâ Bi Ta’rîf Huqûq al-Musthafâ mengatakan bahwa ada dari orang-orang Islam yang keluar dari Islamnya (menjadi kafir) sekalipun ia tidak bertujuan keluar dari agama Islam tersebut. Ungkapan-ungkapan semacam; “Terserah Yang Di atas”, “Tuhan tertawa, tersenyum, menangis” atau “Mencari Tuhan yang hilang”, dan lain sebagainya adalah gejala tasybîh yang semakin merebak belakangan ini. Tentu saja kesesatan aqidah tasybîh adalah hal yang telah disepakati oleh para ulama kita, dari dahulu hingga sekarang.

Bahwa kecenderungan timbulnya aqidah tasybîh (Penyerupaan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya) belakangan ini semakin merebak di berbagai level masyarakat kita.