Sebanyak 118 item atau buku ditemukan

Sedjarah pendidikan Islam di Indonesia

229 : 234 Pendidikan Islam di Djawa Tengah / Jogjakarta . ... Partai Sjarikat Islam
Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . Universitas Tjokroaminoto Surakarta . . . . . . . .
Rentjana peladjaran Fakultas Agama Islam . . . . . . . . . . K . H . Ahmad Dahlan .

Pendidikan multikultural

pemikiran dan upaya implementasinya

On multicultural education in Indonesia.

On multicultural education in Indonesia.

Strategi Belajar-Mengajar

Buku Strategi Belajar-Mengajar ini hadir tidak lain adalah untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dan para guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, buku ini menyajikan pokok persoalan berkenaan dengan belajar dan pembelajaran, sumber belajar bahasa Indonesia, pengelolaan kelas Bahasa Indonesia, model-model mengajar, pendekatan dalam pembelajaran bahasa, metode-metode pembelajaran bahasa, media dalam pembelajaran bahasa, dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa. Kesemua pokokpersoalan yang dibahas dalam setiap bab disajikan konsep yang diikuti ole hpenerapannya. Pembaca dapat mengikuti paparan konsep yang diperjelas dengan implementasi di kelas, terutama materi berkenaan dengan metode dan evaluasi.

Buku Strategi Belajar-Mengajar ini hadir tidak lain adalah untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dan para guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Teori Belajar Bahasa

Para ahli mengemukakan berbagai pandangan berkenaan dengan belajar. Akibatnya, muncullah sejumlah teori tentang belajar. Perbedaan pandangan para ahli tentang hakikat belajar dan proses belajar semata-mata dipengaruhi oleh perbedaan pandangan teori ilmu jiwa yang dianutnya. Dalam perkembangan teori tentang belajar kita kenal Thorndike dan Pavlov yang mencetuskan tentang teori belajar asosiasi, Edwin Guthrie, Wadson, dan B.F. Skinner mengembangkan teori behavior, dan Robert M. Gagne, Jean Piaget, dan Ausubel mengembangkan teori belajar kognitif.

Para ahli mengemukakan berbagai pandangan berkenaan dengan belajar.

MENYINGKAP RAHASIA IBADAH DALAM ISLAM

Dikisahkan oleh Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ikatlah kantong airmu (yang terbuat dari bahan dasar kulit), tutup semua perkakas yang berisi makananmu serta sebutlah nama Allah SWT. Dan bila kamu tidak memiliki penutupnya, maka tutuplah dengan apa saja, kayu misalnya.” Pun begitu hadits yang berbunyi, “Tutuplah semua perkakas makananmu dan ikatlah kantong airmu (dari kulit). Ketahuilah bahwa satu malam dalam setahun akan ada wabah (epidemi) yang akan turun mengisi perkakas makananmu yang tidak kamu tutup atau kantong airmu (dari kulit) yang tidak kamu ikat. Ingatlah bahwa wabah akan mencemarinya.” (HR Imam Muslim). Dari hadits-hadits tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa aturan agama Islam –mulai dari perkara yang paling sederhana sampai yang paling rinci– telah mengajarkan kepada kita pola hidup yang sehat dan bersih. Tentu saja ajaran ini tidak semata-mata ingin menjaga makanan dan air agar tetap terbebas dari wabah bakteri namun sekaligus ditujukan buat menjaga kesehatan manusia itu sendiri. Setiap aspek ajaran Islam (melalui ilmu fikih) selalu berupaya meramu antara ajaran moral dan nilai kesehatan menjadi satu kesatuan yang utuh. Ini menyiratkan bahwa, dalam pandangan Islam, aspek moral berkaitan erat dengan aspek kesehatan, baik fisik maupun psikis. Buku yang aslinya berjudul Asrâr al-Ibâdât fi al-Islâm ini mengajak kita menyelami bahwa setiap ajaran dan ibadah dalam Islam memiliki kedalaman makna yang sungguh bermanfaat. Misalkan ketika kita rajin bersedekah, maka kita akan memperoleh banyak manfaatyang terkadang di luar akal sehat manusia. Dengan menyelami makna terdalam sebuah ritual ibadah, kita tentu akan semakin khusyuk, itiqamah dan ikhlas menunaikannya. Semoga

Dikisahkan oleh Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ikatlah kantong airmu (yang terbuat dari bahan dasar kulit), tutup semua perkakas yang berisi makananmu serta sebutlah nama Allah SWT.

Gender dan Kehutanan Masyarakat (Kajian Implementasi Pengarusutamaan Gender di Hutan Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan)

Wacana Gender dan Kehutanan Masyarakat secara umum sudah dikenal di masing-masing disiplin ilmu induknya, yakni Ilmu Sosial dan Kehutanan. Bahkan secara tersirat, program-program terkait hal tersebut telah menjadi program pembangunan di masing-masing sektor dengan dukungan wacana pembangunan global (MDGs). melalui buku ini, penulis mencoba mencari benang merah dua wacana tersebut yang notabene keduanya sama-sama sebagai wacana pinggiran di masing-masing sektor. Seperti disiratkan penulis, wacana gender selama ini hanya berkutat di masyarakat (urban maupun pedesaan) dan segala problematika, dari masalah ekonomi, KDRT, trafficking, hingga ke hal pribadi, yakni kesehatan reproduksi. Simak dalam buku ini, |Penerbit Deepublish, Deepublish, |

Wacana Gender dan Kehutanan Masyarakat secara umum sudah dikenal di masing-masing disiplin ilmu induknya, yakni Ilmu Sosial dan Kehutanan.

Pokok2 pendidikan dan pengadjaran

Hasil kuliah pada Fakultas Tarbijah, Institut Agama Islam Negeri Djakarta tahun adjaran 1960/1961