Sebanyak 313 item atau buku ditemukan

FEISAL TAMIN, BENTENG NETRALITAS APARATUR NEGARA: Pendobrak Keterbukaan Informasi, Legenda Juru Bicara

Feisal Tamin selalu mengatakan pada diri sendiri untuk bekerja dengan tekun, maksimal, bertanggung jawab, dan bertekad bila kelak berada pada posisi yang bisa mengambil kebijakan, akan melakukan perubahan menuju pengabdian ideal. Ketika dipercaya sebagai menteri yang mengurusi aparatur negara, di depan Presiden, ia menguatkan komitmennya. Birokrasi harus dibenahi. Netralitas harus dipertahankan. Selain TNI dan Polri, sesungguhnya, birokrasi adalah pilar penjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ketiganya berfungsi sebagai pelayan masyarakat. Integritas, kemandirian, dan netralitas birokrasi menjadi prasyarat kokoh tegaknya NKRI. Ia teringat ketika banyak hal harus dipertaruhkan untuk menjadi benteng netralitas birokrasi. Ia tidak menyesal sekalipun harus meninggalkan jabatan struktural sebagai Sekjen Depdagri, orang nomor dua di Kementerian Dalam Negeri. *** ÒMenurut pandangan saya, Pak Feisal Tamin adalah seorang birokrat tulen yang sukses. Beliau meniti karier yang gemilang mulai dari tingkat bawah di daerah, melalui jenjang demi jenjang sampai akhirnya ke tingkat nasional, sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dan kemudian menjadi sejawat saya pada Kabinet Gotong Royong 2001-2004 sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Suatu masa yang penuh tantangan sebagai buntut panjang dari krisis multidimensi yang menerpa bangsa kita pada tahun 1997/1998. Pada akhir masa tugasnya, Kabinet Gotong Royong, alhamdulillah, dapat menyerahkan negeri ini dalam kondisi yang makin baik kepada pemerintahan berikutnya.Ó ÑProf. Dr. H. Boediono, B.Sc., M.Ec., Wakil Presiden RI periode 2009-2014 ÒBapak Feisal Tamin sangat mumpuni dalam administrasi, termasuk dalam menorehkan kata-kata yang santun baik dalam surat maupun dalam interaksi birokrasi. Beliau juga sangat correct dan kritis atas hasil-hasil kerja staf. Saya menemukan keteladanan dari beliau bahwa bekerja dalam format completely staff working adalah yang terbaik karena segala curah pendapat ada di situ dan dapat memperkaya pertimbangan untuk keputusan yang akan diambil. Aktualisasi peran sebagai birokrat, tertanam pada diri saya dari keteladanan Bapak Feisal Tamin. Birokrasi memiliki fungsi administrasi, artikulasi kepentingan politik, stabilitas pemerintah, dan mendorong demokrasi yang harus secara lengkap dimiliki untuk menjadi birokrasi profesional, abdi negara, dan abdi masyarakat.Ó ÑDr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabinet Indonesia Maju 2019Ğ2024 dan 2019-2024

Feisal Tamin selalu mengatakan pada diri sendiri untuk bekerja dengan tekun, maksimal, bertanggung jawab, dan bertekad bila kelak berada pada posisi yang bisa mengambil kebijakan, akan melakukan perubahan menuju pengabdian ideal.

The PR: Tantangan Public Relations pada Era Keterbukaan

"""Buku The PR: Tantangan Public Relations pada Era Keterbukaan ini merupakan hasil ramuan Gatot S. Dewa Broto yang bagus serta dapat menjadi sumber informasi dan manual bagi para pekerja PR. Latar belakang Gatot S. Dewa Broto yang membekalinya dengan teori dan data ilmiah serta pengalamannya di lapangan sebagai pengelola PR menjadikan buku ini berbobot untuk dipelajari dan digunakan oleh para pegiat PR yang ingin tampil secara profesional. —Prof. Dr. Mahfud MD Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Orang yang pantas dipercaya dan telah berpengalaman dalam mengaplikasikan kepiawaiannya berinteraksi dan berkomunikasi, dialah Gatot S. Dewa Broto. Semoga penerbitan buku yang memuat sumbang pikir dan pengalaman Gatot S. Dewa Broto di bidang kehumasan ini, dapat dijadikan tuntutan dalam penerapan kegiatan kehumasan baik di lingkungan pemerintahan maupun perusahaan. —Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar Mantan Menteri Perhubungan Satu yang menarik dari buku ini, Gatot tidak hanya menjelaskan dari pengalaman empiris pribadinya saja. Dia melengkapinya dengan ilmu komunikasi yang menjadi landasan bagaimana kemudian kita harus membangun komunikasi yang baik pada era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang. Dengan kajian yang lengkap ini, buku Gatot S. Dewa Broto bukan hanya penting bagi para pengambil keputusan, tetapi bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa untuk memahami bagaimana ilmu komunikasi itu sebaiknya diterapkan. —Tommy Suryopratomo Direktur Pemberitaaan MetroTV"""

"""Buku The PR: Tantangan Public Relations pada Era Keterbukaan ini merupakan hasil ramuan Gatot S. Dewa Broto yang bagus serta dapat menjadi sumber informasi dan manual bagi para pekerja PR. Latar belakang Gatot S. Dewa Broto yang ...

Rahasia Sukses Seleksi Wawancara (Cover Baru)

Jangan remehkan sesi wawancara yang harus Anda lewati untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi jabatan. Anda mungkin lolos seleksi tes tertulis dan tes psikologi dengan nilai sempurna, namun Anda bisa saja gagal mendapatkan pekerjaan yang Anda incar jika hasil wawancara Anda tidak memuaskan. Sesi wawancara tidak hanya membutuhkan kecerdasan Anda, namun juga kepercayaan diri dan kemampuan presentasi yang baik. Dalam buku ini, penulis yang telah berpengalaman mewawancarai calon karyawan maupun karyawan senior yang akan mendapatkan promosi jabatan mengungkapkan beragam pertanyaan yang mungkin ditujukan kepada Anda oleh pewawancara. Maksud dan tujuan pertanyaan tersebut, serta gambaran tentang jawaban yang diinginkan oleh pewawancara, sangat penting untuk Anda ketahui. Setelah Anda memahami maksud dan tujuan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan dapat menyusun jawaban yang tepat. Referensi yang lengkap ini terlalu berharga untuk Anda lewatkan dalam proses mempersiapkan diri menghadapi wawancara. Jika Anda mampu menguasai keterampilan menjawab pertanyaan, Anda akan mendapatkan nilai tinggi di mata pewawancara dan memudahkan Anda lolos seleksi. Artinya, peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi jabatan akan semakin besar.

Jangan remehkan sesi wawancara yang harus Anda lewati untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi jabatan.

Wawancara Imajiner dengan Bung Karno

"""Maret 1978, menjelang Sidang Umum MPR di Jakarta, Wawancara Imajiner dengan Bung Karno diberedel oleh Soeharto bersama Buku Putih Mahasiswa dan tujuh surat kabar termasuk Kompas. Sekarang sudah 35 tahun sejak buku itu terbit, 42 tahun sejak Bung Karno wafat, dan 111 tahun sejak kelahirannya. Sementara, Soeharto pun sudah lengser dengan status mirip dan kualitas yang lebih ringan daripada penderitaan Bung Karno. Melalui komunikasi emosional dan interaksi intelektual, penulis kembali melakukan wawancara dengan Bung Karno terkait pelbagai topik menarik yang relevan dengan tantangan yang dihadapi nation state Indonesia dalam percaturan dan transformasi geopolitik abad ke-21. Bung Karno tentang Geopolitik: ""Transformasi geopolitik sedang melanda dunia. Revolusi Arab Spring, difasilitasi oleh jaringan sosial media, terjadi di luar pakem birokrasi otoriter. Ini tidak akan bisa dibendung oleh rezim mana pun atas nama apa pun. Revolusi demokratis ini akan berjalan dengan balapan pembangunan yang manusiawi tapi tetap efisien; efektif, tapi tidak mengulangi rezim otoriter. Itulah jalan tengah Pancasila yang mengharamkan ekstrem otoriter fasisme militer maupun diktator proletariat komunis yang mengabaikan kodrat hak milik individu yang harus dihormati. Negara dan pasar harus dikelola secara pas reaksi kimianya. Kalau negara menjadi predator yang mencekik, sama saja seperti Uni Soviet yang bisa mengirim Sputnik ke ruang angkasa, tapi gagal menyediakan sembako di supermarket. Tapi, kalau keserakahan pasar dibiarkan, terjadilah kegagalan pasar seperti krisis depresi dunia akibat bangkrutnya Wall Steet pada 1930, yang terulang lagi pada 2008 di AS dan pada 2010 di Eurozone."""

"""Maret 1978, menjelang Sidang Umum MPR di Jakarta, Wawancara Imajiner dengan Bung Karno diberedel oleh Soeharto bersama Buku Putih Mahasiswa dan tujuh surat kabar termasuk Kompas.

Megawati dalam Catatan Wartawan: Bukan "Media Darling" Biasa

Merujuk pada terminologi media darling, istilah itu bisa diartikan secara kata per kata sebagai kekasih media. Namanya seorang kekasih, apa pun yang dilakukan akan menjadi berita utama di media, paling tidak memperoleh porsi pemberitaan yang cukup luas. Bahkan secara ekstrem, entah benar atau salah yang dilakukan seorang tokoh, bila ia sudah berada di radar media dan dijadikan darling, tone pemberitaan akan cenderung positif. Media memaklumi apa yang dilakukannya. Dalam teori komunikasi, istilah media darling berkaitan dengan agenda setting, yaitu media memiliki kemampuan untuk membuat sebuah isu atau menjadikan seorang tokoh yang dinilai memiliki kelebihan untuk dipublikasikan terusmenerus. Ada hubungan timbal balik antara agenda yang dimiliki media dan perilaku audience. Bisa jadi seorang yang menjadi media darling berasal dari publik yang memang menghendaki munculnya calon alternatif. Namun tidak tertutup kemungkinan apa yang diagendakan oleh media, bila sudah diberitakan secara intensif, menjadi darling bagi media sekaligus darling bagi audience. Ketika menabur benih demokrasi di Indonesia pada era 1990-an, Ibu Megawati Soekarnoputri dijadikan darling oleh media. Dan kini, ia membuktikan bahwa dirinya bukan media darling biasa. Kalau sampai saat ini Ibu Megawati masih menjadi target media untuk mencari tahu keputusan apa yang akan diambil terkait dengan peristiwa politik, itu bukan karena ia seseorang yang mudah menceritakan sebuah rencana, tetapi karena Ibu Megawati bisa membuktikan konsistensinya dalam memperjuangkan Indonesia Raya.

Merujuk pada terminologi media darling, istilah itu bisa diartikan secara kata per kata sebagai kekasih media.

Intelijen Ekonomi

"""Pada masa lalu, pola hubungan antarnegara dunia yang bersifat bipolar didominasi oleh isu-isu geopolitik dan geostrategi, seperti pengembangan kekuatan militer serta hegemoni kekuasaaan antara satu negara dan negara lainnya. Namun saat ini globalisasi mengubah sifat pola hubungan itu menjadi ekonomis, dalam arti keamanan nasional suatu negara cenderung dilihat dari aspek kekuatan ekonominya, bukan dari kapabilitas militer dan persenjataannya. Kompleksitas globalisasi tersebut menciptakan tantangan yang khas bagi dunia intelijen dan sudah saatnya pengamat intelijen di Indonesia merespons hal itu dengan memusatkan perhatiannya pada perkembangan ekonomi nasional dan global. Masalah keamanan yang lebih bersifat ekonomis–seperti energi, ketahanan pangan, finansial, terorisme yang sangat asimetrik, perompakan, pembajakan, penyelundupan manusia, pencucian uang, dan bentuk-bentuk kejahatan transnasional lainnya–begitu kompleks sehingga memerlukan pendekatan informasi yang lengkap, menyeluruh, dan sempurna agar pemerintah dapat mengambil posisi yang tepat. Dalam hal ini, dukungan informasi intelijen ekonomi sebagai upaya early warning dan early detection yang tajam dan akurat sangat dibutuhkan agar langkah kebijakan pemerintah untuk meresponsnya tidak merugikan negara. Buku ini merupakan referensi yang amat bermanfaat bagi komunitas intelijen di segala bidang, baik dalam lingkup pemerintah maupun swasta, dalam memperluas wawasan agar mereka tetap mampu menjaga kepentingan nasional dan menjawab tuntutan perkembangan zaman. Di sisi lain, buku ini memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang visi, misi, posisi, dan fungsi intelijen demi kepentingan keamanan masyarakat, bangsa, dan negara yang sering kali tidak mudah dilaksanakan mengingat berbagai risiko yang harus dihadapi."""

Jika dilihat dari orientasi kebijakan, dapat dikatakan bahwa ekonomi kerakyatan merupakan pengembangan dari ekonomi sosialis atau modifikasi dari sosialis. Sosialis murni berpendapat bahwa kapitalisme telah mengonsentrasikan kekuasaan ...

Politik ekonomi kerakyatan

Essays on socio-economic conditions and political situations in Indonesia after the Soeharto's regime.

Essays on socio-economic conditions and political situations in Indonesia after the Soeharto's regime.