Sebanyak 118 item atau buku ditemukan

Semua Ada Saatnya

Semua Ada Saatnya Hidup itu tidak selamanya serius. Hidup ada saat-saat senggang, walau hanya sebentar. Tujuannya agar hidup selalu bergairah, termotivasi dan tidak bosan memulai hari-hari panjang yang monoton. Itulah sebabnya ayat-ayat dalam Al-Quran pun tidak semuanya berisi perintah atau larangan semata, tetapi juga ada selingan-selingan cerita ringan untuk menjadi pelajaran. Bahkan surat Yusuf itu turun berawal dari permintaan sebagian sahabat yang merasa lelah dengan beban-beban syariat. Lalu, Allah menurunkan cerita Yusuf secara panjang lebar. Karena memang begitu, tabiat manusia cenderung ingin santai. Agamapun tidak melarang seorang untuk menghadirkan suasana santai dalam aktivitas beratnya. Yang salah adalah ketika waktu serius dipakai bercanda dan waktu bercanda dipakai serius. Buku Semua Ada Saatnya ini mengajak pembaca untuk lebih menikmati hidup dengan membaca kisah-kisah menarik dan santai yang sangat menginspirasi dan memberi semangat. Tentu agar stamina spiritual Anda selalu terjaga. Tak pelak buku ini layak Anda baca untuk menemani waktu santai Anda.

Buku Semua Ada Saatnya ini mengajak pembaca untuk lebih menikmati hidup dengan membaca kisah-kisah menarik dan santai yang sangat menginspirasi dan memberi semangat. Tentu agar stamina spiritual Anda selalu terjaga.

Fikih Syekh Albani

Sesungguhnya pernyataan yang paling benar adalah Kitabullah; Al Qur'an, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah Nabi Muhammad SAW. Seburuk-buruk perkara adalah hal-hal asing dan baru yang dimasukkan menjadi bagian dari ajaran agama. Setiap yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah dalam agama adalah kesesatan dan setiap kesesatan itu tempatnya neraka. Bagi orang yang memiliki pandangan hati, pentingnya fikih dalam agama adalah suatu hal yang sangat zhahir dan tidak tersembunyi, bahkan kebutuhan umat kepadanya melebihi kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman. Di dalam hadits yang diriyawatkan oleh Mu'awiyah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang ingin Allah berikan kebaikan kepadanya, niscaya Dia memberikannya pemahaman dalam agama." (HR. Al Bukhari [1/24] dan Muslim [2/718] Adapun perselisihan pendapat yang berseliweran, fanatisme madzhab, dan banyaknya pendapat yang tidak jelas sumbernya (Qila wa qala), seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya, "Sesungguhnya Allah tidak menarik ilmu dengan cara mencabutnya secara langsung dari seorang hamba, namun Dia menarik ilmu dengan cara menarik (mematikan) ulama, sehingga apabila tidak tersisa seorang alim pun, maka manusia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka dari kalangan orang-orang bodoh, maka apabila mereka ditanya, mereka mengeluarkan fatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Al Bukhari [1/100] dan Muslim [4/2058])

Masalah: Kewajiban berperang untuk menyebarkan dakwah Islam. Solusi:
Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi “Laa
ilaaha ...