Sebanyak 2914 item atau buku ditemukan

Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah

Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah merupakan jenis bacaan cerita anak-anak yang bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya sastra pada umumnya. Bacaan sastra anak-anak merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman keindahan tertentu. Anak usia SD pada jenjang kelas menengah dan akhir sebagai pembaca sastra telah mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang tergambarkan dalam cerita. Hubungan interaktif antara pengalaman dengan pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memahami dan menikmati bacaan cerita anak-anak. Bacaan tersebut ditinjau dari cara penulisan, bahasa, dan isinya juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan readiness anak. Sastra yang terwujud untuk anak-anak selain ditujukan untuk mengembangkan imajinasi, fantasi dan daya kognisi yang akan mengarahkan anak pada pemunculan daya kreativitas juga bertujuan mengarahkan anak pada pemahaman yang baik tentang alam dan lingkungan serta pengenalan pada perasaan dan pikiran tentang diri sendiri maupun orang lain. Karena itu kehadiran buku ini diharapkan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai calon guru maupun guru sekolah dasar/madrasah sekalipun dapat mempraktikkan pengajaran berbahasa Indonesia sekaligus bersastra yang menyenangkan bagi murid-murid sekolah dasar kelas rendah melalui berbagai metode yang dapat mempermudah pembelajaran yang sudah terangkum dalam buku ini.

Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah merupakan jenis bacaan cerita anak-anak yang bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak.

LINGUISTIK TERAPAN Konsep Pembelajaran dan Penelitian Linguistik Mutakhir

Melalui tulisan ini, kami pengampu matakuliah Linguistik Terapan pada Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berupaya untuk menginpirasi para mahasiswa untuk senantiasa merenungkan berbagai fenomena bahasa pada berbagai bidang. Alhamdulillah hasilnya sangat bagus, mahasiswa sangat berantusias untuk menuliskan fenomena bahasa bahkan menerbitkannya sekala nasional. Tim penulis mengawali tuisan ini dengan memberikan ulasan singkat mengenai konsep dasar Linguistik Terapan. Pada bagian awal ini, kita akan disuguhkan dengan pandangan umum linguistik General Ferdinand de Saussure. Saussure yang melihat linguistik sebagai fenomena sosial, termasuk menghubungkan bahasa dengan fenomena budaya. Kajian etnolinguistik Franz Boas ini mengantarkan kita pada sebuah pemahaman multidisiplin linguistik terkait dengan apakah bahasa yang mempengaruhi bahasa ataukah sebaliknya budaya yang mempengaruhi bahasa. Selain itu, pada bagian awal ini, kita akan mengetahui secara komprehensip terkait dengan hakikat linguistik terapan, sejarah linguistik terapan, dan objek linguistik terapan. Sebagai kajian pelengkap pada butir ini, penulis telah menambahkan dengan kajian yang lain seperti hubungan linguistik dengan pembelajaran. Bagian kedua, penulis memberikan ilustrasi terkait dengan pendalaman linguistik terapan dari berbagai pandangan linguis modern. Hartman, Stork, Spolsky (1972) bahwa istilah educational linguistic (linguistik Pendidikan) dengan alasan bahwa lingkup linguistik terapan lebih luas daripada linguistik pendidikan. Dalam linguistik terapan mempelajari penerjemahan, leksikografi, perencanaan bahasa, dan lain-lain. Definisi tersebut menjelaskan bahwa linguistik terapan mengacu pada penggunaan oleh guru bahasa mengenai hasil temuan ahli bahasa. Definisi ini juga menjelaskan bahwa ada perbedaan antara guru bahasa dan ahli bahasa, yaitu ahli bahasa menghasilkan perian dan teori bahasa sedangkan guru bahasa menggunakan hasil temuan tersebut dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakannya. Bagian ketiga Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan Pandangan Nativisme. Dalam hal ini kredibilitas Guru sebagai tenaga pendidik untuk lebih jeli dalam menggali dan memaksimalkan potensi yang terdapat pada peserta didiknya. Potensi tersebut kemudian dipadukan dengan konsep metode dan strategi pembelajaran yang efektif. LAD juga memiliki komponen penting untuk mengolah masukan data linguistik yang diterimanya menjadi kompetensi gramatikal yang dikerjakan secara bawah sadar. Dalam hal ini, si pembelajar bahasa berupaya mengoperasikan LAD yang dimilikinya untuk membentuk hipotesis tentang kaidah bahasa yang dipelajari dan memperbaikinya. Bagian Keempat, Penerapan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Menulis Teks Puisi Rakyat (Pantun). Perubahan pengetahuan dalam taksonomi Bloom menjadi dimensi tersendiri yaitu dimensi pengetahuan dalam taksonomi revisi. Pengetahuan tetap dipertahankan dalam taksonomi revisi namun berubah menjadi dimensi tersendiri karena diasumsikan bahwa setiap kategorikategori dalam taksonomi membutuhkan pengetahuan sebagai apa yang harus dipelajari oleh siswa. Taksonomi revisi memiliki dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif proses. Bagian kelima, Penerapan Metode Produktif dalam Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Kelas XI SMA Islam Almaarif Singosari. Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini, setelah guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian ia mulai memilih bahan ajar yang sesuai dengan bahan ajar tersebut. Sesudah itu, guru menentukan hahan ajar yang telah dipilih itu, yang sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan, kebutuhan serta latar belakang lingkungan siswa. Kemudian, bahan ajar tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukaran, yakni dari yang mudah berlanjut pada yang lebih sukar. Di samping itu, guru merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta mengembangkan bahan ajar tersebut. Bagian keenam, Penerapan Metode Bermain Peran pada Pembelajaran Pemeranan Drama. Model ini mengacu pada pengertianlangkah-langkah dalam mengolah kegiatan belajar mengajar bahasa yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran. Model bukanlah cara menyampaikan pembelajaran sebab model sifatnya lebih kompleks dari sekedar cara penyampaian materi. Jadi SQ3R merupakan suatu pembelajaran yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan relasional. Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal orang dan makin banyak digunakan. Bagian ketujuh, Penerapan Metode Hypnoteaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa SMA Negeri 1 Woha Kabupaten Bima. Metode yang tepat untuk meningkatkan kempuan menulis puisi peserta didik yang guru harus terapkan salah satunya yaitu metode hypnotaching. Hypnoteaching adalah sebuah metode pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik yang berlaku dalam hipnotis. Ini artinya guru yang mempraktekan hipnoteaching sama seperti para pelaku hipnotis yang menghipnotis subjek dengan tujuantujuan yang mengarah pada pencapaian tujuan belajar. Metode hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode yaitu quantum learning, accelerated learning, power teaching, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan hypnosis yang menjadikan pembelajaran menjadi unik, imajinatif dan merangsang kreatifitas siswa. hypnoteaching menyajikan pembelajaran aktif yang didukung media audio-visual sebagai salah satu sarana untuk membuat siswa menuju kondisi trance. Metode ini tentu sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis. Bagian kedelapan Peran Guru Bahasa Indonesia dalam Penerapan Teori Konstruktivisme dalam Penulisan Teks Narasi. Dalam penulisan teks narasi, guru bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam mendesin keberhasilan pembelajaran, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: (1) guru harus dapat memberi pemahaman kepada siswa, bahwa bahasa merupakan sarana berpikir. Keterampilan berbahasa siswa menjadi tolak ukur kemampun berpikir siswa. (2) Guru perlu memperhatikan kreatifitas siswa, (3) pembelajaran harus menyenangkan bagi siswa, maka guru harus bisa memangkitkan keingintahun, minat, dan semangat belajar siswa perlu mendapat perhatian, (4) guru harus pintar memilih model pembelajaran, pendekatan, strategi, dan teknik yang cocok , sehingga peserta didik tidak jenuh karena cara mengajar guru yang monoton, dan (5) guru harus memberi perhatian pada apa yang disampaikan siswa, setelah itu siswa itu sendiri yang lebih berperan. Bagian kesembilan Penggunaan Metode Discovery Learning pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Materi Menulis Teks Puisi Rakyat. Discovery learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau tindakan ilmiah hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah tersebut (Saifuddin, 2014:108). Melalui model ini peserta didik diajak untuk menemukan sendiri apa yang dipelajari kemudian mengkonstruk pengetahuan itu dengan memahami maknanya. Dalam model ini guru hanya sebagai fasilitator. Melalui buku ini, semua pembaca diharap dapat memperoleh intisari dari berbagai hal topik Linguistik Terapan dalam berbagai disiplin ilmu dan implementasinya. Selamat membaca.

Penelitian Pendidikan Dalam Gamintan Pendidikan Dasar Arifin, Z.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Aunurrahman.2011.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. dan PAUD.Bandung:Rizqi Press. Hasanuddin. 1996.

ADAPTASI DAN TRANSFORMASI PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Indonesia merupakan Negara yang sedang mengalami perkembangan di berbagai sektor mulai dari sistem politik, sistem pertahanan keamanan, sistem kebudayaan, sistem sosial, sistem pendidikan, dan masih banyak lagi. Namun dalam pembangunan nasional tetap sistem pendidikan menjadi garda terdepan dalam mengubah stagnasi pemikiran bahkan problematika kenegaraan. Meskipun saat ini, pandemi covid-19 telah melanda semua negara-negara di dunia, pendidikan harus tetap tampil kepermukaan dengan model pembelajaran baru. Adapun beberapa media atau platform yang dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran di rumah antara lain WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya. Dimana pendidik dapat memastikan peserta didik mengi-kuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Dengan tujuan atau tekat “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Buku ini diharapkan dapat membantu para Guru dan Dosen yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Para penulis dalam buku ini berasal dari berbagai kalangan: Dosen, Guru, akademisi dan praktisi pendidikan, sehingga menjadikan buku renyah untuk dibaca. Selamat membaca!

Right of Sunda Wiwitan Followers in Cigugur Kuningan) (2018), Jurnal Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Penyelesaian Sengketa ... Saat ini dia mengajar Bahasa Inggris sebagai matakuliah umum di fakultas Psikologi dan berkiprah di dunia ...

Tren Teknologi Masa Depan

Banyak film fiksi ilmiah yang menampilkan ragam teknologi masa depan yang canggih, di mana banyak aktivitas manusia menjadi dimudahkan. Atas dasar ini, banyak dari kita merasa kagum dan berharap bisa merasakan teknologi-teknologi canggih tersebut. Seperti halnya yang dikatakan oleh seorang pakar teknologi dari salah satu perusahaan tekologi terbesar dan terpenting di dunia, yaitu Kevin Zhang : “Jika masih ada kehidupan, manusia tak akan berhenti belajar dan bereksplorasi. Kita harus mampu melihat jauh ke depan serta berubah dari melakukan inovasi menjadi hal untuk menciptakan. Perubahan cepat pasti dan akan terjadi dalam kehidupan manusia. Baik itu dalam hal budaya kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring makin tingginya pengadopsian teknologi AI, komputasi awan, 5G, dan beberapa teknologi berkembang lainnya.” Buku ini terdiri dari 14 (empat belas) bab yang membahas tentang : Bab 1 Internet of Things (IoT) Bab 2 Artificial Intelligence Bab 3 Blockchain Bab 4 Machine Learning (ML) Bab 5 Virtual Reality Bab 6 Augmented Reality Bab 7 Cybersecurity Bab 8 Cloud Computing Bab 9 Financial Technology (FinTech) Bab 10 5G Network Bab 11 Big Data Bab 12 Robotics Bab 13 Deep Learning Bab 14 Health Technology

Sektor perbankan sebelumnya tertahan oleh teknologi komputasi mainframe usang yang mengelola data secara batch system. Saat ini, data digital dikelola secara realtime melalui Internet, dan teknologi blockchain mendorong inovasi layanan ...

Kampus Merdeka Seri 1 : Menilik Kesiapan Teknologi Dalam Sistem Kampus

Perkembangan semakin pesat terutama di bidang teknologi menjadi tantangan bagi masyarakat untuk turut mengembangkan kemampuan berteknologi. Ditambah lagi suasana pandemi yang melarang adanya kontak fisik dan pembatasan sosial, menjadi dorongan untuk semakin memperbarui ide dan kemampuan berteknologi. Berbagai kegiatan dialihkan secara daring dengan memanfaatkan teknologi agar tetap bisa terhubung. Seiring perkembangan teknologi di dunia pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Perubahan ini terjadi disebabkan karena bencana wabah yang terjadi, COVID-19, sehingga sistem pembelajaran tidak lagi efektif. Maka hadirnya buku ini dengan memberikan solusi jitu terkait dunia pendidikan dan diharapkan pembaca mampu menggerakkan sistem pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya pada masa pendemi.

Smartphone juga telah diperkaya dengan sejumlah fasilitas yang tidak hanya untuk komunikasi tetapi juga untuk beragam keperluan, seperti, perbankan (e-banking, m-banking), perdagangan (e-commerce, m-commerce), termasuk pula pendidikan ...

Model Pembelajaran Era Society 5.0

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehairat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk, sehingga penyusunan buku Model Pembelajaran Era Society 5.0 dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini merupakan hasil kolaborasi dari para penulis yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, maupun professional dalam rumpun ilmu manajemen. Dalam buku ini mengangkat isu strategis berkaitan dengan Model Pembelajaran Era Society 5.0 yang terdiri dari 14 bab yang berisi tentang kupasan menarik tentang Model Pembelajaran Era Society 5.0.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehairat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk, sehingga penyusunan buku Model Pembelajaran Era Society 5.0 dapat ...

Reflective Development through the Care Model

Empowering Teachers of English as a Foreign Language

The capacity to reflect – individually and with others – is considered valuable in teacher professional development internationally. In the field of Teaching English as a Second or Foreign Language, reflective practice has been deemed to be a precious tool at the pre-service level and in the ongoing development of teachers. Despite the importance of teacher reflection, the field of Teaching English as a Foreign Language in Higher Education has tended to overlook this topic and especially its collaborative and emotional elements. This book proposes a new and practical model for engaging teachers in transformational learning through an ‘emotionalized’ version of reflection. More specifically, the Collaborative, Appreciative, Reflective Enquiry (CARE) model represents a guide for teachers who wish to engage in reflective practice alone and with others in an appreciative context. As such, this book will be invaluable to in-service language teachers and teacher educators who are committed to realizing their potential as educators and human beings through growth that only emancipatory reflection and positive emotionality can bring.

Journal of Language and Linguistic Studies, 3 (1): 168-181 Arkoudis, S. (2003) Teaching English as a second language in ... XVII (3): 374-384 Baets, W. (2006) Complexity, learning and organisations: A quantum interpretation of business.

Quantum Field Theory and the Standard Model

Modern introduction to quantum field theory for graduates, providing intuitive, physical explanations supported by real-world applications and homework problems.

As different students learn in different ways, providing multiple derivations is one way in which I have tried to make QFT accessible to a wide audience. This textbook is written assuming that the reader has a solid understanding of ...

Nonlinear Pedagogy and the Athletic Skills Model

The Importance of Play in Supporting Physical Literacy

This book offers an ecological conceptualisation of physical literacy. Re-embracing our ancestry as hunter gatherers we gain a new appreciation and understanding of the importance of play, not only in terms of how children learn, but also in showing us as educators how we can lay the foundations for lifelong physical activity. The concept of physical literacy has been recognised and understood throughout history by different communities across the globe. Today, as governments grapple with the multiple challenges of urban life in the 21st century, we can learn from our forebears how to put play at the centre of children’s learning in order to build a more enduring physically active society. This book examines contemporary pedagogical approaches, such as constraints-led teaching, nonlinear pedagogy and the athletic skills model, which are underpinned by the theoretical framework of Ecological Dynamics. It is suggested that through careful design, these models, aimed at children, as well as young athletes, can (i) encourage play and facilitate physical activity and motor learning in children of different ages, providing them with the foundational skills needed for leading active lives; and (ii), develop young athletes in elite sports programmes in an ethical, enriching and supportive manner. Through this text, scientists, academics and practitioners in the sub-disciplines of motor learning and motor development, physical education, sports pedagogy and physical activity and exercise domains will better understand how to design programmes that encourage play and thereby develop the movement skills, self-regulating capacities, motivation and proficiency of people, so that they can move skilfully, effectively and efficiently while negotiating changes throughout the human lifespan.

As pointed out in Chapter 2, children learn to perceive affordances at each moment, relative to their current ... lead to an identical quantum of improvement: sometimes rapid jumps in learning can emerge from small periods of practice).