Sebanyak 28 item atau buku ditemukan

Modul dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma’arif (GLM)

Kami sebagai tim yang diberi amanah untuk menulis buku Modul dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah ini berusaha maksimal dan ideal mendesain secara teoretis dan praktis untuk menyusun buku ini. Kami sadar, berdasarkan anjuran World Economic Forum (2015), kunci kemajuan suatu bangsa dipatronkan pada tiga elemen dasar; kompetensi, karakter, dan literasi. Maka, mau tidak mau, LP Ma’arif harus menangkap sinyal ini sebagai pelejit atau akselerasi kemajuan. Secara rinci, WEF (2015) ini membagi penguasaan enam literasi dasar yang harus dikuasi peserta didik, guru, dan umumnya masyarakat. Enam literasi dasar itu meliputi literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Paradigma literasi yang dimasukkan ke dalam GLM ke depan juga tidak sekadar pada tataran literasi lama (membaca, menulis, berhitung) atau calistung. Namun, GLM menyasar pada keterampilan literasi baru (literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia/SDM). Hal itu urgen dikuatkan karena berdasarkan hasil riset, keterampilan atau kualitas literasi Indonesia Berdasarkan uji literasi membaca dalam PISA tahun 2009 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 57 dengan skor rata-rata 402 dari 500; PISA tahun 2012 Indonesia berada pada peringkat 64 dengan skor rata-rata 396 dari 500; dan PISA tahun 2015 Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76 negara dengan skor rata-rata 397, dari skor rata- rata internasional 500. Survei The International for The Evaluation of Educational Achievement dalam Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428, sedangkan skor rata-rata adalah 500. Data dari UNESCO pada 2012 menempatkan indeks membaca bangsa Indonesia hanya 0,001. Dari 1.000 orang hanya satu orang yang membaca serius. Riset Perpusnas RI (2016), menyebut dari 1.000 orang, ada 25 yang membaca serius. Data USAID Prioritas juga menunjukkan minimnya budaya baca karena sampai 2017 RI masih di peringkat 60 dari 61 negara yang minat bacanya rendah. Dari berbagai riset di atas, mau dilawan atau dibantah pun tetap kualitas literasi kita masih rendah. Terbukti, intensitas membaca serius (Alquran, buku, koran, majalah) lebih minim daripada bermedia sosial atau berselancar di dunia maya. Berdasarkan hasil studi Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12 persen. Sampai April 2019, dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet. Memang luar biasa pengguna internet di negara ini dan hal itu harus diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai. Secara hakikat, literasi tidak sekadar membaca, menulis, dan berhitung saja. Literasi yang dikembangkan dalam GLM di sini merupakan semua usaha atau kegiatan dalam mendapat atau mengakses ilmu pengetahuan melalui kegiatan utama membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan melek komputer. Hal itu sesuai tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 atau abad ke-21 yang mengharuskan pengembangan enam literasi, mulai dari literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Untuk itu diperlukan gerakan terstruktur, terencana, sistematis dan mencakup semua elemen pendidikan, mulai dari guru, tenaga kependidikan, pelajar dan orang tua siswa itu sendiri serta masyarakat. Tim GLM LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah mulai tahun ini berikhtiar menyebarluaskan GLM sebagai usaha untuk memajukan kualitas literasi madrasah dan sekolah LP Ma’arif. Selain melalui perlombaan, pelatihan, LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah dengan beberapa lembaga telah melakukan Pelatihan Calon Fasilitator Daerah atau TOT (Training of Trainer) yang ditujukan sebagai usaha awal mengimplementasikan GLM. Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan modul dan panduan teknis agar GLM tidak hanya teori, melainkan menjadi konsep utuh sampai pada pelaksanaan teknis di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Semoga buku modul dan panduan teknis GLM ini bermanfaat bagi akselerasi kemajuan dan kualitas literasi madrasah dan sekolah Ma’arif di Jawa Tengah dan umumnya di Nusantara.

Artikel ilmiah merupakan karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di
jurnal ilmiah. Artikel ilmiah memiliki dua bentuk, yaitu artikel konseptual, dan
artikel hasil riset atau penelitian. Sementara Asep (2003:46) menjelaskan artikel
 ...

Humor jurnalistik

Apakah pemboman itu mendadak tanpa peringatan lebih dulu ? Tentu saja tidak
. Radio Teheran , 5 Maret 1980 , sudah menyiarkan hasutan Khomeini agar
penduduk Iraq jangan mau di - kibulin oleh Partai Baath yang sedang
memerintah .

Konsep Fitrah dalam Pendidikan Islam : Paradigma Membangun Sekolah Ramah Anak

Diandra Kreatif

Penulisan buku “Konsep Fitrah dalam Pendidikan Islam (Paradigma Membangun Sekolah Ramah Anak)” ini ditujukan untuk lebih mengembangkan dan memperdalam kajian Pendidikan Islam, Filsafat Pendidikan Islam, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Kajian Tafsir, Kajian Tokoh serta acuan untuk mengkondisikan sekolah yang ramah terhadap anak, sehingga dapat menyempurnakan dan melengkapi berbagai hal yang belum dibahas dalam kajian yang telah ada sebelumnya. Ketika buku ini digunakan oleh para mahasiswa, maka secara praktis wawasan mahasiswa terhadap kajian ke-Islaman akan semakin luas dan mendalam. Sedangkan ketika buku ini digunakan oleh praktisi pendidikan, maka dapat dijadikan dalam membangun dan mengembangkan sekolah yang bersahabat dengan anak. Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan akan semakin arif, bijaksana, matang, mendalam, universal dan sistematik sehingga mampu membangun kondisi yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis terhadap anak. Pendidikan harus bisa menghadirkan sudut senyum bagi setiap anak, mereka datang ke sekolah atas dasar hati yang senang baik untuk si kaya maupun miskin, keragaman latar belakang, karakteristik (laki-laki ataupun perempuan), kelompok difabel, cepat atau lambat kemampuannya dalam proses belajar mengajar, namun gerbang dan pintu sekolah tetap terbuka lebar bagi mereka dalam menyambut amanah-amanah Allah swt.

Masyarakat secara proaktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kebijakan dan alokasi anggaran penerapan SPM PAUD/pendidikan dasar/pendidikan menengah/madrasah dalam upaya penerapan Sekolah Ramah Anak. 5. Dunia Usaha a.

Studi Al-Qur’an (Teori dan Aplikasinya dalam Penafsiran Ayat Pendidikan)

Diandra Kreatif

Secara komprehensif, buku Studi Al-Qur’an (Teori dan Aplikasinya dalam Penafsiran Ayat Pendidikan) menyajikan dan memaparkan hal-hal yang berhubungan dengan ‘Ulum al-Qur’an, seperti pewahyuan, Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah, Nasikh dan Mansukh, Munasabah, Hermeneutika, tafsir tematik dan sebagainya yang diaplikasikan terhadap ayat-ayat pendidikan. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan warna baru dalam proses pendidikan Islam terutama di kalangan mahasiswa, pendidik serta semua pihak yang terlibat dalam pendidikan Islam, berupa pengembangan konsep pendidikan berlandaskan Al-Qur’an yang kemudian dikontekstualisasikan dalam menjawab persoalan-persoalan kehidupan yang semakin kompleks.

Pettinato penerjemah naskah-naskah kuno dari Universitas Roma sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab mengidentifikasi bahwa ... 306. 192 a STUDI ALQURAN: Teori dan Aplikasinya dalam Penafsiran Ayat Pendidikan Muhammad Nur Faizin, S.Pd.