Sebanyak 2472 item atau buku ditemukan

MENGAPA MEMILIH PEMBIAYAAN SYARIAH

Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Ada dua alasan utama berdirinya bank syariah di Indonesia yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank konvensional hukumnya haram dan dari aspek ekonomi dimana penyerahan resiko usaha terhadap salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Dari beberapa faktor sosial budaya (faktor religius, ekonomi, kelompok acuan, keluarga, dan kelas sosial) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pembiayaan Bank Syariah, sedangkan faktor budaya terbukti tidak berpengaruh secara signifikan. Dari beberapa faktor psikologis (faktor motivasi, pembelajaran dan memori) terbukti mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Bank Syariah, sedangkan faktor persepsi terbukti tidak berpengaruh secara signifikan. Mahasiswa dan msyarakat umum bisa menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi untuk mengenal bank syariah dan mengapa memilih pembiayaan bank syariah. Disamping itu, buku ini tentunya tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan membutuhkan saran dari pembaca yang budiman.

Mahasiswa dan msyarakat umum bisa menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi untuk mengenal bank syariah dan mengapa memilih pembiayaan bank syariah.

Membidik Nasabah Bank Syariah

Membidik Nasabah Bank Syariah terutama dilakukan dengan memberikan kepuasaan pelayanan kepada nasabah. Kepuasan nasabah tersebut mendorong nasabah melakukan transaksi berulang dan selanjutnya membentuk nasabah yang loyal. Permasalahan yang timbul adalah kepuasan nasabah seperti apa yang perlu diberikan kepada nasabah, khususnya nasabah bank Syariah. Dari pengamatan sejarah Bank Syariah, ditemukan bahwa terjadi pergeseran posisi di pasar Perbankan Syariah, di awal tahun berdirinya Bank Syariah hingga tahun 2019. Bank Muamalat yang semula menjadi pemimpin pasar, karena merupakan Bank Syariah pertama di Indonesia, bergeser posisinya menjadi posisi kedua pada tahun 2019 Pada tahun 2019, peringkat pertama terbaik di industri Bank Syariah adalah Bank Syariah Mandiri. Posisi teratas tersebut tidak didukung posisinya pada Top Brand Index maupun Service Quality Index. Bank Syariah Mandiri berada diurutan kedua Top Brand Index setalah BRI Syariah. Lebih lanjut, Bank Syariah Mandiri berada di urutan kelima pada market share Bank Syariah. Bank Muamalat pada tahun yang sama, 2019, menduduki peringkat terbaik kedua pada industri Bank Syariah. Namun demikian, Bank Muamamat berada di posisi kelima pada Top Brand Index, dan berada di urutan ke empat pada Service Quality Index. Bank BRI Syariah berada di urutan ke 3 terbaik Bank Syariah di Indonesia. Namun posisinya tersebut tidak diikuti posisi yang setara pada Top Brand Index menempati posisi pertama, dan posisi ke lima pada Service Quality Index. Sementara itu Bank BNI Syariah menempati posisi pertama pada Service Quality Index dan posisi ketiga pada Top Brand Index. Namun menduduki peringkat ke empat terbaik pada industry Bank Syariah di Indonesia, pada tahun 2019 Dari paparan tersebut dapat disampaikan bahwa bisa ditarik kesimpulan bahwa service quality dan ke populeran merek tidak berpengarah terhadap capaian kinerja Bank Syariah. Apakah memang demikian adanya? Lantas faktor-faktor apa saja dapat meningkatkankan kinerja Bank Syariah? Dimana peningkatan kinerja perbankan, tidak terkecuali Bank Syariah dimulai dengan munculnya kepuasaan konsumen. Dari hasil penelitian dari Peneliti terdahulu didapatkan bahwa brand atau brand image dan kualitas pelayanan (service quality) berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen. Selain faktor-faktor lain yang berpengaruh. Hal tersebut berbeda dengan fenomena yang terjadi. Dari hasil penelitian terdahulu ditemukan berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasaan konsumen. Permasalahan dipersempit dengan menentukan dan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan nasabah. Faktor-faktor yang dipilih antara lain: brand image, service quality, dan customer service. Pemilihan faktor yang merupakan variabel independen didasarkan permasalahan tersebut di atas, hasil penelitian terdahulu dan survei pendahuluan berupa wawancara dan FGD. Permasalahan selanjutnya adalah apakah brand image berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan nasabah, apakah service quality berpengaruh terhadap kepuasaan nasabah, dan apakah customer value terhadap kepuasaan nasabah. Selain itu muncul permaslahan apakah faktor yang mempengaruhi kepuasaan nasabah bank konvensional dan nasabah Bank Syariah berbeda atau sama? Untuk menjawab permasalahanhan tersebut dilakukan penelitian dengan studi kasus pada Bank Muamalat Cabang Ciputat, BSD, dan Cipulir Jakarta, dengan jumlah responden 150. Kuisioner dibagikan dan diisi langsung di masing-masing Cabang Bank Muamalat. Walaupun penelitian ini bersifat studi kasus, namun hasilnya dapat juga dijadikan sebagai masukan perbankan Syariah lainnya untuk memahami perilaku nasabah sehingga memudahkan memuaskan mereka atau membidik nasabah agar dapat tetap bertahan menjadi nasabahnya atau untuk membidik nasabah baru. Buku ini memberikan jawaban mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasaan nasabah. Faktor-faktor tersebut menunjukkan perilaku konsumen dalam bertransaksi di bank Syariah, perilaku konsumen berkaitan dengan harapan dan keinginan yang membuat nasabah merasa terpuaskan atau terjadinya kepuasaan konsumen. Hasil penelitian berupa artikel sudah diterbitkan pada Jurnal Internasional yaitu International Review of Management and Marketing, Volume 10, Nomor 4, Tahun 2020. Buku ini menyajikan secara luas dan mendalam pembahasan berkaitan dengan perilaku konsumen, variabel brand image, variabel service quality, dan customer value, kepuasaan nasabah, yang didasarkan pada hasil temuan penelitian kami, serta hasil penelitian yang dilakukan Peneliti terdahulu.

Membidik Nasabah Bank Syariah terutama dilakukan dengan memberikan kepuasaan pelayanan kepada nasabah.

Pengantar Ilmu Waris

Belajar ilmu waris merupakan pengantar agar kita bisa menerima hukum Allah dalam pembagian harta warisan. Sayangnya banyak orang enggan untuk mempelajarinya, dengan alasan sulit dipahami. Sebenarnya secara garis besar, kajian masalah ilmu waris ada 2 pembahasan : 1. Kajian Fiqih 2. Unsur Perhitungan (hisab) Buku ini dilengkapi dengan 22 contoh kasus dan beberapa soal perhitungan. Semoga bisa memudahkan bagi yang mempelajari ilmu waris.

Belajar ilmu waris merupakan pengantar agar kita bisa menerima hukum Allah dalam pembagian harta warisan.

Fiqih Hibah & Waris

Hilangnya ilmu faraidh yang diingatkan oleh Rasulullah SAW dahulu, sekarang nyaris hampir terbukti. Bukankah ilmu faraidh ini semakin langka diajarkan orang, dan semakin sedikitnya para muballigh yang paham dan mampu mengajarkannya kepada umat Islam.<

Hilangnya ilmu faraidh yang diingatkan oleh Rasulullah SAW dahulu, sekarang nyaris hampir terbukti.

Manajemen SDM Strategik

Penyusunan buku ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa untuk mewujudkan daya saing sebuah bisnis, maka diperlukan sebuah fungi oprasioanl bisnis yang kuat, kokoh dan tangguh. Ketiga syarat tersebut secara khusus merupakan fungus bisnis yang lebih dekat dengan fungusi Manajemen Sumberdaya Manusia yang harus menjadi prioritas untuk diberdayakan, tanpa mengesampingkan fungsi bisnis yang lain. Dalam menciptakan fungsi Manajemen Sumberdaya manusia yang efektif, maka diperlukan instrument-instrumen organisasi yang harus disiapkan, baik yang sifatnya tangible maupun syang sifatnya intangible.Dan menjadi tugas Manajer Puncak untuk memetakan mana persoalan yang mendesak untuk dilaksanakan atau yang didahulukan, dan mana yang harus diakhirkan.

Penyusunan buku ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa untuk mewujudkan daya saing sebuah bisnis, maka diperlukan sebuah fungi oprasioanl bisnis yang kuat, kokoh dan tangguh.