Sebanyak 30 item atau buku ditemukan

Gaya retorika komunikasi politik Prabowo

Analysis on rhetorical style used in the political communication of Prabowo Subianto, vice president candidate in the 2009 Indonesian elections.

Analysis on rhetorical style used in the political communication of Prabowo Subianto, vice president candidate in the 2009 Indonesian elections.

Kontestasi wacana dan retorika politik

testimoni Ishak Ngeljaratan

Essays on social and political conditions in Indonesia; collected articles previously published in Fajar Makassar daily.

Essays on social and political conditions in Indonesia; collected articles previously published in Fajar Makassar daily.

Orientasi pendalaman bidang tugas DPRD Tk. I dan DPRD Tk. II.: Retorika dan teknik mengemukakan pendapat

Local governments and local legislative assemblies in Indonesia; papers of a discussion.

Local governments and local legislative assemblies in Indonesia; papers of a discussion.

Retorika (Seni Berbicara)

Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dan Isocrates, sebagai para pengguna manipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf merupakan pengguna retorika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya pencerahan. Salah satu kontribusi terpenting Aristoteles dalam buku ini adalah ia mengidentifikasi retorika sebagai salah satu dari tiga elemen kunci dalam filsafat, bersanding dengan logika dan dialektika. Aristoteles, melalui buku ini, memberikan dasar-dasar sistem retorika yang berfungsi sebagai batu pijakan bagi perkembangan teori retorika dari zaman kuno sampai zaman modern, sehingga buku ini dianggap sebagai karya tunggal yang paling penting dalam seni persuasi. Gross dan Walzer, sebagaimana Alfred North Whitehead, setuju bahwa semua filsafat Barat adalah catatan kaki bagi Plato dan semua teori retorika hanyalah serangkaian tanggapan terhadap isu-isu yang diangkat dalam Retorika.

Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan fakta.