Sebanyak 388 item atau buku ditemukan

Metode Pengajaran Alquran dan Seni Baca Alquran dengan Ilmu Tajwid

Akhirnya selesailah penyusunan buku “metode pengajaran Al-Qur’an dan Seni baca Al-Qur’an dengan ilmu Tajwid.” Dengan harapan semoga buku yang sederhana ini betul-betul dapat membantu kaum muslimin terutama pada anak-anak generasi yang ingin membaca Al-Qur’an sebaik-baiknya, khusus kepada siswa atau peserta didik yang sementara ini sedang berjuang mempelajari ilmu pendidikan agama Islam, metode pengajaran Al-Qur’an dan seni baca Al-Qur’an dengan tajwid menjadi kebutuhan tidak saja dari kalangan mahasiswa pendidikan agama Islam tetapi juga para guru pendidik agama Islam yang memperhatikan Ilmu tajwid. Sehingga Insya Allah dengan terbitnya buku ini dapat mempermudah dalam memahami dan mempraktekkan ilmu Tajwid tersebut. Mudah-mudahan kehadiran buku ini dapat menambah literatur di kalangan mahasiswa pendidikan agama Islam dan generasi muslim serta para memperhatikan bacaan Al-Qur’an dengan tajwid. Penulis manyadari dalam penyusunan buku ini, masih banyak terdapat kekurangan kelemahan yang tidak sengaja kiranya para pembaca yang membantu, memberikan saran-saran pada penulis sehingga Isnya Allah penulis akan memperbaiki dan menyempurnakan edisi berikutnya. Terima kasih.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan ilmu tajwid merupakan kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam mempelajari ilmu cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Jika berbicata tentang pelajaran ilmu tajwid ini harus kita ...

Klarifikasi Al-Quran Atas Berita Hoaks

Hoaks adalah informasi yang tidak berdasarkan fakta atau data, melainkan tipuan dengan tujuan memperdaya masyarakat dengan model penyebaran yang masif. Penyebaran berita palsu atau hoaks, bagaimanapun bentuk, cara, dan alasannya tidaklah dapat dibenarkan. Fenomena sosial perilaku penyebaran berita hoaks banyak direkam dalam Al-Quran; bermula pada kisah Nabi Adam dan Hawa yang teperdaya oleh berita hoaks yang disampaikan iblis tentang ‘pohon keabadian’ hingga mengakibatkan terusirnya Nabi Adam dan Hawa dari surga. Juga pada kisah Fir’aun, sang penguasa yang membuat berita hoaks dan membentuk opini publik tentang Nabi Musa yang katanya ingin mengkudeta sang penguasa dan mengusir rakyatnya. Selanjutnya, ternyata pada tubuh umat Islam pun tak terhindar dari bentuk penyebaran berita hoaks yang dilakukan oleh orang-orang munafik, contoh yang sangat viral dan menjadi trending topic pada masanya dengan hashtag hadits al-ifk, yakni kisah istri Nabi Muhammad saw., ‘Aisyah r.a. Beliau di tuduh dengan tuduhan yang sangat keji tanpa ada kesempatan untuk mengklarifikasi berita hoaks tersebut, hingga Allah SWT membersihkan namanya dan menerangkan siapa sang penyebar berita hoaks tersebut. Bahkan orang mukmin pun tak luput dari penyebaran berita hoaks, yakni al-Walid bin Uqbah, karena keterburu-buruannya dalam menyimpulkan apa yang dilihatnya dan hampir saja menimbulkan peperangan. Dalam konteks saat ini, fenomena prilaku penyebaran hoaks, umat Islam tentunya mesti merujuk kembali kepada sistem nilai yang dimiliki, yaitu Al-Quran yang kaya akan khazanah historis dan tentunya sarat dengan pesan moral di dalamnya. Buku ini mencoba mengulas secara rinci wawasan Al-Quran terkait berita hoaks, selain mengungkap term atau istilah berita hoaks, memaparkan secara historis sederet kronologi fenomena sosial perilaku berita hoaks; motif serta dampak dan ancaman perilaku hoaks, tentunya Al-Quran pun menawarkan solusi––fungsinya sebagai huda li al-nas, yakni petunjuk bagi manusia; kompas dalam berkehidupan––menyikapi berita hoaks.

Hoaks adalah informasi yang tidak berdasarkan fakta atau data, melainkan tipuan dengan tujuan memperdaya masyarakat dengan model penyebaran yang masif.

TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KONSEP METODE PEMBELAJARAN (PANDUAN PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN)

Secara eksplisit maupun implisit, dalam al-Quran dan al-Hadits menggariskan bahwa metode pembelajaran setiap manusia tidak sama, terkadang manusia belajar dengan cara meniru, atau dengan cara praktis dan mencoba, atau belajar dengan cara pembiasaan dan pengkondisian, atau belajar dengan cara berpikir. Selain itu, belajar sebaiknya dimulai dari yang paling mudah dipahami. Kegiatan pembelajaran memerlukan metode yang tepat dan beragam, sehingga pembelajaran berlangsung secara lebih efektif dan efisien dan tidak membosankan. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan dilakukan berdasarkan tujuan dan bahan pelajaran, kondisi peserta didik, kemampuan pendidik, ketersediaan media dan sumber belajar, serta kondisi lingkungan. Dengan demikian, seyogyanya seorang pendidik yang baik akan selalu mencari sarana dan metode pendidikan yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai potensi maksimalnya.

Konsep Teori Belajar Dalam Islam Perspektif Al-Quran Dan Hadits. Jurnal TA'DIB: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 212-223. doi: 10.29313/tjpi.v6i1.2319. Izzan, A. & Saehudin. (2016). Hadis Pendidikan: Konsep Pendidikan Berbasis Hadis.

Desain Pembelajaran Trigonometri Terintegrasi Alquran dengan Konsep Sibaliparriq sebagai Model Pembelajaran

Buku ini merupakan produk dari penelitian “Desain Pembelajaran Trigonometri Terintegrasi Alquran Dengan Konsep Sibalippariq Sebagai Model Pembelajaran”. Buku ini menjadi acuan penerapan pada mata kuliah Trigonometri pada Program Studi Pendidikan Matematika yang akan diujicobakan di Universitas Al Asyariah Mandar, Universitas Hasanuddin dan Universitas Muhammadiyah Makassar. Buku ini terdiri dari 4 bab, yakni: (1) Pengertian Desain Pembelajaran, (2) Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran Trigonometri, (3) Mengembangkan Bahan Ajar Trigonometri Terintegraasi Alquran, (4) Mengembangkan Model Pembelajaran Kooperatif berbasis nilai Sibaliparriq, (5) Mengembangkan instrumen penilaian, (6) Hasil Validasi Desain Pembelajaran Trigonometri Terintegrasi Alquran Dengan Konsep Sibalippariq Sebagai Model Pembelajaran.

Buku ini terdiri dari 4 bab, yakni: (1) Pengertian Desain Pembelajaran, (2) Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran Trigonometri, (3) Mengembangkan Bahan Ajar Trigonometri Terintegraasi Alquran, (4) Mengembangkan Model Pembelajaran ...

Inner and Outer Meanings of Koran (Quran)

In this translation of Koran all the verses have been rearranged subject wise . The Koran has been divided into two parts( a) The divine and infallible Koran (b) The human and fallible Koran (due to absence of the hidden meanings ). Suggestions :-Follow the following rule :- an eye for an eye, an eye for a nose, an eye for an ear , an eye for a teeth . Collect the eyes and give these to the eye bank . Do not cut of the hand of the thief . Take out an eye of the thief and give to the blind man . By this system an error of justice can be rectified by returning the eye back to the man who has been wrongly declared as a thief . Do not stone the adulterer to death . Take out an eye, kidney and other organs out of the body of the adulterer or rapist and collect the money by selling these organs and give this money to the victim of rape etc .A constructive punishment is better than a destructive punishment

In this translation of Koran all the verses have been rearranged subject wise .