Sebanyak 96 item atau buku ditemukan

Islam & Transformasi Masyarakat Nusantara

Islam Indonesia bisa didekati dari berbagai perspektif tergantung alasan dan kepentingan kita mendekatinya. Setiap perspektif akan menghasilkan kesimpulannya sendiri-sendiri yang bisa jadi banyak berbeda dengan perspektif lain. Faktor ragam pendekatan inilah yang telah memperkaya kajian Islam Indonesia seperti yang kita lihat selama ini. Transformasi Islam di Indonesia tidak hanya terjadi dalam sejarahnya yang panjang. Perkembangan dan dinamika Islam Indonesia modern pun mengalami hal yang samayang berbaur dengan sejumlah fenomena baru yang muncul dalam 20 tahun terakhir. Banyak hal menarik untuk dijelaskan dari fenomena Islam Indonesia, baik di masa silam maupun era kontemporer sebagai hasil proses transformasi masyarakatnya. Buku ini adalah yang menjelaskan itu. Dengan kerangka sosiologis-sejarah, Moeflich Hasbullah berhasil menjelaskan proses-proses transformasi kebudayaan-peradaban Islam di Indonesia. Selain transformasi sosial, budaya, politik, dan agama, tak ketinggalan, buku ini menyajikan pembahasan transformasi musik Islam dalam periode sejarah Indonesia hingga masa kontemporer. Suatu kajian yang terhitung masih jarang dilakukan dalam karya-karya sejarah akademik. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia

Buku ini adalah yang menjelaskan itu. Dengan kerangka sosiologis-sejarah, Moeflich Hasbullah berhasil menjelaskan proses-proses transformasi kebudayaan-peradaban Islam di Indonesia.

Pemikiran umat Islam di Nusantara

sejarah dan perkembangannya hingga abad ke-19

Intellectual history of Islam in Malaysia and Indonesia.

Intellectual history of Islam in Malaysia and Indonesia.

Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Buku ini merupakan buku hasil tugas akhir mata kuliah Filsafat Umum yang diampu Bapak Hamidulloh Ibda. Kami mengucapkan banyak terima kasih pada beliau, karena dari awal sudah membimbing kami dari nol, sehingga kami tahu cara tentang mengutip, menulis, meneliti, dan menyimpulkan hasil riset kami baik itu studi pustaka, maupun lapangan. Hadirnya buku merupakan hasil kerja keras yang dilakukan semua pihak. Bahasa, tata tulis, dan riset sederhana, namun murni dari pikiran, petelitian, dan kajian, maka kami bisa menulis. Semoga ke depan, kami bisa berkarya lagi dengan kerjasama dari semua pihak. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Hamidulloh Ibda dosen pengampu mata kuliah Filsafat Umum yang mengajarkan, membimbing, dan mengarahkan kami mulai dari penulisan, hingga cara mencari data dan pendapat ilmiah sehingga buku dapat tersusun dan terbit dengan baik. Kami atas nama Prodi PAI IA STAINU Temanggung juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muh Baehaqi, MM Ketua STAINU Temanggung, dan Prodi PAI, serta semua civitas akademika dan penerbit yang telah membantu penerbitan buku karangan kami ini. Meskipun masih sederhana, namun buku ini menjadi membuktikan kami bisa menulis meskipun kami baru semester I yang sudah dapat menulis karya ilmiah berbasis riset. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua masyarakat dan khususnya bagi kalangan akademisi.

Buku ini merupakan buku hasil tugas akhir mata kuliah Filsafat Umum yang diampu Bapak Hamidulloh Ibda.

Fikih Nusantara

Dimensi Keilmuan dan Pengembangannya

Fikih tidak bisa lepas dari konteks realitas (al-wāqi) yang melingkupinya mengingat fikih bukanlah hukum yang melangit dan terhempas dari kenyataan konkret masyarakat. Sepantasnya sebagai produk pemikiran, fikih yang dikreasikan selalu bersinggungan secara dialektis dengan diversitas budaya bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam, tetapi juga keanekaragaman kepercayaan (agama) yang ada di Nusantara ini. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Menurut Kiai Said15 ketika masuk dalam ranah masyarakat, yang diterapkan
bukanlah fiqhul aḥkām,16 melainkan fiqhul dakwah, dan fiqhul ḥikmah, yakni
ajaran agama yang diterapkan secara lentur, sesuai dengan kondisi (sosial-
budaya) ...

Mengungkap Kerajaan Sribujaye Peradaban Manusia Pertama Di Bumi Ibu Pertiwi Nusantara Hukum Titian Adat

Dalam menelusuri beberapa fakta peradaban kerajaan manusia (Khalifah) pertama dan peradaban kehidupan kerajaan-kerajaan sesudahnya, yang belum terungkap atau masih terselubung tersebut. Penulis yang melanjutkan penelitian dan penelusuran para kundu peturun pemegang amanah sebelumnya, telah mengadakan penelitian dan penelusuran turun langsung ke berbagai tempat yang diduga peninggalan peradaban kerajaan manusia (Khalifah) pertama dan peninggalan peradaban kerajaan-kerajaan sesudahnya, dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih kurang 10 tahun yang lalu secara kontinyu. Dalam proses pencarian dan penelitian ini, penulis pada awalnya hanya melibatkan beberapa orang kundu peturun atau pemegang amanah yang mengetahui sejarah asal usul para leluhur bumi ibu pertiwi Nusantara dari masa ke masa. Namun semenjak para kundu peturun peradaban kerajaan manusia (Khalifah) pertama mendirikan perhimpunan yang bernama Lembaga Sriwijaye Ufuk Timur. Maka penulis, setiap mengadakan penelusuran dan penelitian telah bergabung dan bersama dengan Lembaga tersebut. Sehingga dalam penelitian dan mengembangkan tulisan ini, penulis telah banyak melibatkan kundu peturun dari berbagai daerah, khususnya termasuk dalam wilayah Sumatera Bagian Selatan yang telah tergabung dalam anggota Lembaga Sriwijaye Ufuk Timur, para Tetua adat, para vi tokoh Spiritualis dan para kundu peturun lainnya yang mengetahui sejarah peradaban leluhur di bumi ibu pertiwi Nusantara dari masa ke masa pada zaman dahulu kala. Mengungkap Kerajaan Sribujaye Peradaban Manusia Pertama Di Bumi Ibu Pertiwi Nusantara Hukum Titian Adat ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mengungkap Kerajaan Sribujaye Peradaban Manusia Pertama Di Bumi Ibu Pertiwi Nusantara Hukum Titian Adat ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mengungkap Kerajaan Sribujaye Peradaban Manusia Pertama Di Bumi Ibu Pertiwi Nusantara Hukum Dan Sanksi Larangan Adat (Selembur Caye)

Dalam menelusuri beberapa fakta peradaban kerajaan manusia (Khalifah) pertama dan peradaban kehidupan kerajaan-kerajaan sesudahnya, yang belum terungkap atau masih terselubung tersebut. Penulis yang melanjutkan penelitian dan penelusuran para kundu peturun pemegang amanah sebelumnya, telah mengadakan penelitian dan penelusuran turun langsung ke berbagai tempat yang diduga peninggalan peradaban kerajaan manusia (Khalifah) pertama dan peninggalan peradaban kerajaan-kerajaan sesudahnya, dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih kurang 10 tahun yang lalu secara kontinyu. Dalam proses pencarian dan penelitian ini, penulis pada awalnya hanya melibatkan beberapa orang kundu peturun atau pemegang amanah yang mengetahui sejarah asal usul para leluhur bumi ibu pertiwi Nusantara dari masa ke masa. Namun semenjak para kundu peturun peradaban kerajaan manusia (Khalifah) pertama mendirikan perhimpunan yang bernama Lembaga Sriwijaye Ufuk Timur. Maka penulis, setiap mengadakan penelusuran dan penelitian telah bergabung dan bersama dengan Lembaga tersebut. Sehingga dalam penelitian dan mengembangkan tulisan ini, penulis telah banyak melibatkan kundu peturun dari berbagai daerah, khususnya termasuk dalam wilayah Sumatera Bagian Selatan yang telah tergabung dalam anggota Lembaga Sriwijaye Ufuk Timur, para Tetua adat, para vi tokoh Spiritualis dan para kundu peturun lainnya yang mengetahui sejarah peradaban leluhur di bumi ibu pertiwi Nusantara dari masa ke masa pada zaman dahulu kala. Mengungkap Kerajaan Sribujaye Peradaban Manusia Pertama Di Bumi Ibu Pertiwi Nusantara Hukum Dan Sanksi Larangan Adat (Selembur Caye) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mengungkap Kerajaan Sribujaye Peradaban Manusia Pertama Di Bumi Ibu Pertiwi Nusantara Hukum Dan Sanksi Larangan Adat (Selembur Caye) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Sejarah Peradaban Islam (12 Kerajaan Islam Terbesar di Nusantara)

Sejarah Peradaban Islam (12 Kerajaan Islam Terbesar di Nusantara) PENULIS: Ahmad Fahrisi S.Pd & Agussasi ISBN : 978-623-251-294-8 www.guepedia.com Sinopsis: Buku ini mengkaji tentang sejarah masuknya Islam ke nusantaran dan penyebarannya yang dilakukan oleh para da’i yang menyebarkan islam melalui berbagai metode, diantaranya melalui perdagangan yang memang disengaja datang ke nusantara untuk menyebarkan agama Islam sambil berdagan kepada masyarakat pribumi. Setelah itu semenjak awal masuknya Islam sekitar abad ke 7 Islam terus mengalami kepesatan dalam penyebaran, sampai pada berdirinya kerjaan Islam pertama yakni kerajaan perlak dan disusul oleh kerajaan samudera pasai pada abad ke 13, berdirinya kerjaan/kesultanan Islam itu tentunya sebagai salah satu strategi untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat nusantara. Pada abad berikutnya Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan hadirnya kerajaan Islam dijawa yaitu kerjaan demak bintoro yang dipimpin oleh raja pertama Raden Patah dengan dukungan para wali. Dibawah kepemimpinan raden patah kerajaan Demak mengalami kemajuan yang pesat tentunya Islam juga Ikut maju. Bukan hanya di tanah jawa, di daerah lain banyak kerajaan/kesultanan Islam yang dedikasinya sangat mempengaruhi penyebaran Islam seperti halnya kerajaan-kerajaan di maluku, dimana didalamnya banyak kerajaan islam yang sangat berpengaruh diantaranya kerajaan Jailolo, Kerajaan Bacan, Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore, yang semua kerjaan itu sangat mempengaruhi penyebaran Islam di Nusantara. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Ahmad Fahrisi S.Pd & Agussasi Sejarah Peradaban Islam (12 Kerajaan Islam Terbesar di Nusantara) 2020 Sejarah Peradaban Islam (12 Kerajaan Islam Terbesar di ...

Warisan hadis ulama Nusantara

Criticism on Muslim scholars' thoughts from Indonesia and Malaysia concerning hadith.

Seseorang pengkritik hadis sebelum melakukan tasħiħ dan taờéif hadis mestilah
menguasai semua disiplin ' Ulūm al - Hadith supaya hukum yang dikeluarkannya
dianggap autentik dan bernilai . Meskipun begitu , ada tiga jenis pengkritik ...

Khazanah Tafsir di Nusantara (Penerbit UM)

Pengajian tafsir di Nusantara berkembang selari dengan perkembangan ilmu lain. Ini dapat dibuktikan dengan munculnya beberapa karya agung dalam bidang tafsir. Sesungguhnya terdapat banyak karya tafsir yang pernah dihasilkan oleh para ulama, namun disebabkan pengabaian ianya hilang begitu sahaja tanpa adanya kajian kearah pembukuan atau pendokumentasian yang lengkap. Banyak juga karya tafsir yang seakan-akan dilupakan dan kewujudannya tidak disedari umat Islam. Karya tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan sejarahnya akan hilang sekiranya tidak ada usaha dan kajian untuk membukukannya. Buku ini diharap dapat membongkar maklumat berkaitan pengajian tafsir di Nusantara terutamanya di Malaysia, Thailand, Singapura dan Negara Brunei Darussalam. Tinggalan karya itu diselidik dan dikaji sebagai khazanah ilmu yang tidak ternilai harganya. Penulisan ini mengkaji dan menganalisis pengajian tafsir secara keseluruhannya dengan fokus utama adalah perkembangan dan sistem pengajian tafsir di Nusantara. Buku ini turut mengumpulkan karya tafsir yang pernah dihasilkan sambil memperkenalkan tokoh utama dalam pengajian tafsir serta cuba merungkaikan persoalan mengenai perkembangan tafsir dan pengajiannya. Usaha menampilkan tokoh serta karya mereka dalam bidang tafsir ini dibuat sebagai paparan untuk rujukan generasi kini dan akan datang.

Pengajian tafsir di Nusantara berkembang selari dengan perkembangan ilmu lain.

WACANA PEDAGOGI ISLAM NUSANTARA

Kehadiran media baru membawa perubahan besar bagi perkembangan pemikiran dan wacana Islam di Nusantara. Bagaimana metode penyebaran pemikiran, yang awalnya hanya lewat ruang kelas, disampaikan oleh guru kepada peserta didik melalui ruang-ruang kelas dan bersifat tatap muka, kini telah mengalami perkembangan terbaru, yang tidak hanya tetap mempertahankan cara-cara pengajaran tradisonal seperti di atas, namun dikombinasikan dengan cara modern, yaitu sistem pengajaran melalui media baru. Sistem pengajaran melalui media baru, membutuhkan pola pengajaran yang dinamis, karena terus mengalami perubahan, seiring mengikuti pertumbuhan media baru yang terus meningkat, namun tidak diiringi dengan kepahaman pendidik untuk memahami kearah mana media baru terus bertumbuh. Oleh karena itu, terjadi pro kontra dalam mengiring wacana pemikiran Islam yang tumbuh pesat, dengan berbagai varian pemikirannya, di bumi Indonesia ini. Sebagaimana kita ketahui, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, dan tumbuh pula bermacam organisasi Islam dengan berbagai ciri khasnya masing-masing. Ciri khas yang dimiliki organisasi Islam tersebut, juga ditopang dengan sistem pengajaran yang bertujuan untuk mentansfer pengetahuan ke-Islaman berdasarkan ciri khas tersebut. Dengan kehadiran media baru, sistem pengajaran tersebut juga ikut masuk, dengan memanfaatkan media baru sebagai sarana pengajaran, sekaligus memperluas penyebaran wacana pemikiran. Namun karena adanya perbedaan yang menjadi ciri khas dari masingmasing, banyak pro dan kontra yang terjadi dari wacana pemikiran tersebut. Permasalahan muncul, karena sifat media baru yang terbuka dan dapat diakses siapa pun, menjadikan pro dan kontra tersebut, seperti arena perang, di mana ada pihak yang melawan, dan menyerang pemikiran yang berseberangan, sekaligus mempertahakan pemikiran sendiri. Buku ini menulis mengenai perang pemikiran mengenai ide Islam Nusantara. Ide Islam Nusantara merupakan ide yang dilahirkan dari prodi Islam Nusantara di STAINU Jakarta, kemudian menjadi wacana kepada publik, karena diangkat menjadi tema besar Muktamar NU ke-33. Sebelum menjadi tema muktamar, dalam kongres alim ulama NU, ide Islam Nusantara ini sudah muncul, dan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi. Selain itu dalam teksteks di web resmi NU, juga memproduksi banyak teks yang menjelaskan Islam Nusantara. Dalam media baru, teks tersebut dibaca banyak masyarakat dan tokoh organisasi Islam lain. Dalam pemikiran mereka, ada penjelasan mengenai Islam Nusantara dalam teks tersebut, bertentangan dengan pemikiran yang menjadi ciri khas mereka. Timbulah reaksi untuk membalas teks tersebut dengan teks lain, yang merupakan ciri khas organisasi Islam masing-masing. Diantara sekian banyak, organisasi Islam di Indonesia, HTI adalah organisasi yang bereaksi kontra terhadap Islam Nusantara dalam web resmi mereka, dan melawannya dalam bentuk teks pula. Atas dasar tersebut, penulis mencoba untuk memberikan gambaran dalam buku ini, bahwa ciri khas dari masing-masing organisasi Islam, memberikan perbedaan terhadap cara pandang dan tindak tutur di media baru. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, penulis mengumpulkan data dari web resmi NU dan HTI dalam rentang waktu yang dalam tataran wacana melahirkan perang retorika. Di mana perang retorika itu sebagai dinamika proses perjalanan organisasi Islam di Indonesia, yang ikut mengambarkan cermin dari kebudayaan Indonesia, yang menjunjung kalimat bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua). Insyaallah. Dini Safitri

Teks dua puluh delapan, membahas retorika Islam Nusantara yang berkaitan
dengan NU. Gagasan Islam Nusantara lahir dari pengumulan akademik elit
intelektual NU, tertutama Prof. Dr. K.H. Said Agil Siraj dan para akademisi
STAINU ...