Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

Muhammad al-Fatih: Sang Penakluk Konstantinopel

Sultan Mehmet II Sang Penakluk: Epos Mengagumkan tentang Pemimpin Muslim Penakluk Konstantinopel Di mata Muslim, Mehmet II dikenal sebagai “Sang Penakluk”, sementara di Barat ia dianggap “Teror bagi Dunia”. Pemimpin yang ditakuti pada masanya ini memegang tampuk kekuasaan Kekaisaran Utsmani sejak berusia 12. Bahkan, usianya baru 21 tahun ketika pada 1453 ia menaklukkan Konstantinopel (Istanbul), ibu kota Romawi Timur di bekas koloni Yunani Byzantium. Selama 32 tahun masa kekuasaannya, pemimpin militer yang brilian ini terus memerintahkan pasukannya untuk memperluas batas kekaisaran hingga Asia Kecil dan terus menerobos ke negeri-negeri Eropa. Demi membendung ekspansi agresifnya, tiga paus pun memeranginya atas nama Kekristenan Eropa melawan imperium baru kaum Muslim. Siapakah sejatinya pemimpin militer sekaligus tokoh renaisans Islam ini? Buku ini “menghidupkan” kembali sosok Mehmet II dari kematiannya serta mengangkat sang sultan dari kubangan mitos. Dan, inilah epos menakjubkan tentang figur penguasa Timur dan Barat, yang dalam sebuah prasasti namanya terpahat sebagai “Sultan dua lautan, bayangan Tuhan di dua dunia, abdi Tuhan di antara dua ufuk, pahlawan di laut dan darat, penakluk benteng Konstantinopel”. “Setiap kali saya diminta merekomendasikan buku tentang Turki, saya menjawab, ‘Karya John Freely’. Dan, inilah contoh menakjubkan ihwal kemampuan Freely bertutur sejarah…. Mehmet Sang Penakluk tak pernah terlukiskan secara nyata seperti dalam buku ini.”—Stephen Kinzer, penulis Crescent and Star: Turkey Between Two Worlds “Untuk menggambarkan secara adil sosok Mehmet II yang warna-warni, seseorang harus menggabungkan kecakapannya sebagai pencerita ulung dan kedalaman pengetahuannya tentang Konstantinopel. Dan, pembaca buku ini beruntung karena John Freely memiliki keduanya.”—Heath W. Lowry, Profesor Kajian Ottoman dan Turki Modern “John Freely mengeksplorasi sosok yang kompleks dari Sultan Mehmet II, pangeran renaisans Muslim yang memijarkan cahaya bagi negeri Utsmani pada abad ke-15 namun dilupakan dalam sejarah Eropa.”—NYMAS Review

Dokeianos diyakini bertindak sebagai guru Putri Helen, putri Demetrius Palaeologus, raja Morea. Saat menyerah kepada sang Penakluk pada 1460, Demetrius diberi sebidang tanah di Edirne, seperti dijelaskan sebelumnya, dan Helen masuk ke ...

MUHAMMAD AL-FATIH

Inilah lelaki yang dinubuwatkan Rasulullah saw. dalam satu hadisnya. Dia adalah sebaik-baik pemimpin dengan sebaik-baik pasukan. Kisah Muhammad Al-Fatih selalu identik dengan penaklukan Konstantinopel. Namun,buku ini memberikan gambaran lain dari sosok yang kerap disebut-sebut penuh paradoks ini. Buku ini membahas lebih jauh keberhasilan-keberhasilan sultan muda ini dalam memberikan cahaya cemerlang pada Istanbul. Tulisan di buku ini juga menjawab beberapa pertanyaan negatif tentang sepak terjang al-Fatih. Selain itu, yang tidak kalah penting, sisi manusiawi yang tak tertangkap dalam buku-buku lainnya hadir laksana air jernih di dalam karya ini.

Tetapi, sang guru menolak tawaran itu dengan berkata seperti berikut. “Posisi itu tak sesuai untukku. Tak cocok untukku. Jika posisi wazir diisi orang-orang yang tidak memiliki kemampuan, hal itu hanya akan menginjak-injak hati dan tak ...

Muhammad Al-Fatih

Penakluk Konstantinopel

Awalnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam, " Sungguh Konstantinopel akan ditaklukan. Sebaik-baiknya pemimpin adalah penakluknya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya." (HR. Ahmad) Sekitar 800 tahun lamanya, mimpi indah ini tersimpan rapi dalam lembaran-lembaran kitab hadits. Bukan tidak ada yang berminat menjadi pahlawannya. Sudah Banyak. Bahkan, sekitar 11 kali percobaan telah dilakukan oleh tokoh-tokoh besar. Termasuk yang paling bersemangat adalah Abu Ayyub Al-Anshari. Kuburannya ditemukan didekat benteng Konstantinopel menjadi bukti kuat keinginannya untuk menjadi pembuat sejarah besar dan pewujud mimpi indah itu. Tapi memang, sejarah besar hanya akan ditorehkan oleh orang-orang besar. Seperti Muhammad Al-fatih. Pada usia 25 thaun, ia mampu membuktikan dirinya sebagai pelaku hadits mulia itu. ia menjadi pahlawan kabar gembira Sang Nabi untuk menaklukan Konstantinopel, ibukota Imperium Bizantium. Sosoknya boleh jadi tidak begitu dikenal anak-anak generasi zaman kini. tapi, sejarah sangat mengenalnya sebagai orang besar yang telah membuat sejarah besar dalam perjuangan besar dibalik kesuksesannya, tentang strategi militernya yang mencengangkan dunia, tentang proyek-proyek peradaban dan ekonomi yangberhasil dihadirkan untuk dunia dan tentang cerita terbunuhnya yang penuh misteri.

Sang guru utama inilah yang merobek-robek perintah Sultan jika perintah itu melanggar Syariat. ia tidak pernah menunduk kepada Sultan dan berbicara langsung kepadanya dengan menyebut namanya. Beliau juga tidak pernah menjabat atau ...