Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

Manajemen Hutan Sistem Redd+

Kekurangan buku referensi merupakan masalah yang belum terselesaikan dalam masyarakat kita. Kondisi ini tentunya menjadi faktor pembatas bagi upaya mencerdaskan bangsa dan negara dalam rangka mengejar ketertinggalan kualitas sumberdaya manusia nasional. Penulisan buku ini merupakan upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Buku ini dapat dibaca oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa yang seharusnya memiliki budaya baca yang tinggi dan menjadikan buku menjadi kebutuhan hidupnya, hingga masyarakat umum yang senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuannya. Penulisan buku yang berjudul “Manajemen Hutan Sistem REDD+” terinspirasi dari perkembangan pembangunan kehutanan yang dewasa ini dihadapkan pada masalah mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global. Pengetahuan tentang hutan dan pemanasan global/perubahan iklim merupakan kebutuhan kita oleh karena hal tersebut yaitu mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi kebijakan global dan menjadi tanggung jawab kita, masyarakat dunia secara bersama-sama. Masyarakat Indonesia, pemilik hutan tropis terbesar kedua di dunia seharusnya menyadari dan memahami dengan baik bagaimana pentingnya peranan hutan dalam kebijakan mitigasi tersebut. Hutan kita merupakan ekosistem dan sumber daya alam yang di satu sisi dapat sebagai agen emiter dan di sisi lain dapat sebagai sequester. Oleh karena itu dibutuhkan suatu manajemen sehingga dapat optimal dalam pemanfaatannya. Buku Manajemen Hutan Sistem REDD+ tersusun atas lima bab yang dimulai dengan uraian tentang Hutan dan Perubahan Iklim dan diakhiri dengan Eknomi REDD+. Ulasan bab-bab di antara bab awal dan bab akhir berhubungan dengan Potensi dan Perkembangan Karbon Hutan, Mulit-Manfaat REDD+, dan Tingkat Emisi Rujukan. Secara keseluruhan ulasan buku tersebut akan mengantarkan pembaca kepada suatu pemahaman dan sikap tentang betapa pentingnya hutan dalam mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global, sekaligus memberikan wawasan akan peluang baru tentang bisnis kehutanan yaitu perdagangan karbon. Ulasan tentang perkembangan perundingan di tingkat internasional tentang perubahan iklim dan pemanasan global oleh negara-negara di bawah naungan Perserikatan Bangsa- Bangsa, permasalahan teknis adaptasi manajemen hutan konvensional kedalam manajemen hutan sistem REDD+, berbagai manfaat dan peluang yang ditimbulkan oleh implementasi REDD+, serta ulasan tentang kredit karbon dan perdagangannya merupakan totalitas informasi yang terurai dengan menggunakan bahasa ilmiah populer sehingga mudah dipahami oleh pembaca ketika membacanya dalam berbagai situasi.

Sementara pendekatan dengan melihat skenario ke masa depan merupakan sebuah permodelan emisi masa depan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menjadi penyebab dan kendala emisi yang terjadi pada tata guna lahan.

Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosia

Judul : Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosial Penulis : Dr. Ir. Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 140 Halaman No ISBN : 978-623-6233-22-1 Perkembangan sejarah tentang Perhutanan Sosial, diawali dengan catatan adanya perubahan paradigma pengelolaan hutan dari pengelolaan hutan oleh negara (forest management by state) ke arah pengelolaan hutan bersama masyarakat, yaitu pengelolaan hutan yang harus melibatkan dan mensejahterakan masyarakat sekitar hutan. Kebijakan tersebut, saat ini dikenal sebagai Hutan Kemasyarakatan (HKm). Hal mendasar yang diamanahkan dalam kebijakan HKm adalah Hak Pengusahaan Hutan Kemasyarakatan (HPHKm) berbentuk Izin Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan dan mewajibkan pemegang izin untuk menyusun Rencana Pemanfaatan yang dapat dinilai oleh pemerintah, lembaga kemasyarakatan lain dan masyarakat umum. Modul ini secara khusus memberikan gambaran tentang masyarakat sebagai subjek dalam implementasi program Perhutanan Sosial, menjadi perhatian khusus untuk pengelolaan hutan lestari. Penerimaan masyarakat atas program Perhutanan Sosial menjadi salah satu tujuan dalam implementasi Perhutanan Sosial. Pemahaman masyarakat atas program PS menjadi salah satu indicator keberhasilan sosialisasi program Perhutanan Sosial. Tanpa ada pemahanan yang kuat dari masyarakat sulit untuk masyarakat berpartisipasi secara sukarela atau mandiri. Hal tersebut menjadi indicator keberlanjutan pengelolaan lahan dengan pemberian akses legal. Masyarakat memahami bahwa program perhutanan Sosial adalah program untuk masyarakat memperoleh manfaat hasil hutan dengan bantuan pemerintah.

Judul : Modul Pembelajaran Mata Kuliah Perhutanan Sosial Untuk Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Hutan Topik : Agroforestry dalam Perhutanan Sosial Penulis : Dr. Ir. Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 140 Halaman ...

Manajemen Hutan

Sekolah lanjutan dan perguruan tinggi tentang kehutanan didirikan pada abad -
abad terakhir , seperti Tharandi di Jerman pada 1816 dan Nancy di Perancis
pada 1825. Penelitian - penelitian tentang hutan dilakukan perguruan -
perguruan ...