Sebanyak 299 item atau buku ditemukan

HARTA DALAM AL-QUR'AN

HARTA DALAM AL-QUR'AN Penulis : Eko Setyo Budi Ukuran : 14 x 21 cm No. QRCBN :62-39-4903-002 Terbit : Oktober 2022 www.guepedia.com Sinopsis : Untuk Kehidupan Dunia Dan Bekal Akhirat Dalam agama Islam, harta memiliki kedudukan yang penting sebab harta ada kaitannya dengan kegiatan ekonomi dan ibadah, sehingga harta sangat diperhatikan di dalam maqashid syariah dan menjadikannya salah satu poin penting, yaitu memelihara atau menjaga harta. Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap harta baik cara mendapatkannya maupun penggunaannya, sehingga harta yang dimiliki itu mempunyai nilai ibadah di sisi Allah dalam rangka pencapaian kehidupan yang lebih bahagia di akhirat disebutkan dalam QS. Al-Qashash [28] ayat 77, firman-Nya : Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu dunia...” Dengan demikian harta bagi manusia secara umum ada dua fungsi : Pertama, harta untuk kehidupan dunia, karena dengan harta manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa harta manusia sulit untuk menjalankan kehidupan manusia di dunia dan menjalankan misi membangun masyarakat. Kedua, harta sebagai bekal untuk kehidupan akhirat, karena harta yang Allah berikan itu adalah karunia dan berkah yang besar yang sengaja diberikan kepada manusia untuk modal hidup, bekerja dan beribadah sebanyak-banyaknya kepada Allah. Semua harta yang dimiliki itu akan dipertanggung jawabkan manusia di hari akhirat. Harta benda hanyalah titipan Allah yang semuanya dikembalikan kepada pemilik-Nya. Anehya manusia dalam menggunakan dan mengelola harta cenderung merusak (membunuh sendiri) dan mamakan harta secara batil. Manusia merasa harta yang diperolehnya merupakan hasil kerja keras dan kecerdasannya. Oleh karena itu, Al-Qur’an menyinggung sikap dan perilaku manusia dalam memperlakukan harta, agar mereka tidak melampaui batas. Juga mengingatkan manusia agar tidak tamak terhadap harta. Sebab seseorang yang terlalu mencintai harta berlebihan menyebabkan dirinya menjadi orang yang bakhil, angkuh, sombong, dan lupa terhadap Allah Swt. Lupa kepada Allah adalah bencana paling besar bagi manusia, bukan bencana karena perang nuklir, gempa bumi, atau wabah penyakit menular yang mematikan. Orang yang lupa Allah di hari Akhir pasti dimasukkan ke neraka yang siksanya sangat keras, pedih nan abadi. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

HARTA DALAM AL-QUR'AN Penulis : Eko Setyo Budi Ukuran : 14 x 21 cm No. QRCBN :62-39-4903-002 Terbit : Oktober 2022 www.guepedia.com Sinopsis : Untuk Kehidupan Dunia Dan Bekal Akhirat Dalam agama Islam, harta memiliki kedudukan yang penting ...

Seri Aku Cinta Al-Qur'an: Nuzulul Qur'an

Rahasia Hafalan Tita

Ada lomba hafalan Al-Qur'an di kelas Ojan. Bu Guru Hafsah berjanji akan memberikan hadiah istimewa bagi pemenang lomba. Ojan sangat bersemangat mengikuti lomba meskipun hafalannya masih sedikit. Ojan bertanya rahasia cepat menghafal pada Tita yang hafalannya paling banyak. Kira-kira, apa rahasia Tita, ya? Apakah Ojan berhasil memenangkan lomba hafalan? [Gema Insani]

Ada lomba hafalan Al-Qur'an di kelas Ojan.

Seri Aku Cinta Al-Qur'an: Hafizh dan Hafizhah

Mahkota Cahaya Untuk Ummi & Abi

Oji sedang bingung. Ia ingin sekali memberi hadiah untuk Abi dan Ummi. Namun, Oji tidak tahu ingin memberi hadiah apa. Tita mengusulkan agar Oji memberi hadiah untuk Abi dan Ummi tidak di dunia. Oji dan Ojan penasaran, kalau bukan di dunia lalu di mana? Hadiah apa yang bisa mereka berikan untuk Abi dan Ummi? [Gema Insani]

Oji sedang bingung.

Memahami Al-Qur'an di masa post truth

Buku ini menunjukkan hasil pembacaan Al-Qur’an dalam berbagai perspektif. Mulai perspektif inderawi artinya Al-Qur’an dibaca dengan hanya melibatkan mata yakni membaca huruf demi huruf Al-Qur’an. Atau, dengan perspektif rasional-akademik yaitu dibaca dengan kritis, apa, bagaimana, di mana, untuk apa, dan kepada siapa, serta konteks ayat-ayat itu diturunkan. Dapat juga dibaca dalam perspektif emotional heart, yaitu dengan melibatkan emosi pembacanya. Dan, bisa pula dibaca dalam perspektif spiritual heart, yaitu menggunakan “mata Tuhan” di dalam membaca ayat atau dengan “telinga Tuhan” di dalam mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Al-Qur’an bisa memberikan kepuasan kepada seluruh lapisan masyarakat pembacanya, mulai dari masyarakat awam sampai kepada kelompok khawâsh al-khawâsh. Dan bacaan paling tinggi nilainya adalah dengan perspektif spiritual heart, karena si pembaca mampu memahami seperti apa sesungguhnya yang dimaksud Tuhan dalam setiap ayat Al-Qur’an. Pembaca tidak hanya melibatkan indera, otak atau pikiran, dan perasaannya, tetapi sudah mampu menghayati lebih mendalam makna ayat demi ayat, bahkan huruf-hurufnya.

Buku ini menunjukkan hasil pembacaan Al-Qur’an dalam berbagai perspektif.