Sebanyak 1 item atau buku ditemukan

Gerakan Sosial Islam Hizbut Tahrir

Syarah & Implementasi Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani di Kota Parepare

Hari ini banyak kalangan yang begitu peduli dengan situasi keberagamaan dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Berbagai gerakan muncul mencoba menjawab tantangan zaman, dan tidak sedikit juga yang muncul sebagai counter atau penangkal dari zaman yang sudah semakin “buruk” dalam pandangan mereka. Sebut saja gerakan funmentalisme. Istilah ini belakangan sering mucul diberbagai media massa, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Gerakan fundamentalisme ini dikhawatirkan oleh banyak pihak akan menjurus pada gerakan yang lebih radikal seperti ancaman terorisme. Dimana gerakan ini selalu berlindung di bawah paham fundamentalisme agama, terutama agama Islam. Karena itulah, kita sering sekali mendengar istilah fundamentalis tapi konotasinya atau lebih idientik dengan dengan fundamentalisme Islam atau Islam fundamentalis yang memiliki kesan negative dan ekstremisme. Padahal, kalau dilihat lebih dalam, fundamentalis yang berakar pada agama itu tidak hanya Islam, melainkan juga agama lain seperti Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Yahudi, dan Konghucu. Kaum fundamentalisme ini muncul lebih kepada ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi arus globalisasi yang kenyataanya memang sulit dibendung. Bahkan sedikit sekali yang terfiltrasi oleh masyarakat sehingga menyebabkan lahirnya perilaku masyarakat yang inmoral dan menyimpang dari norma-norma agama. Tulisan ini lebih jauh akan membahas secara detail terkait gerakan fundamentalisme dan kebangkitan gerakan Islam secara geneologis. Kemudian juga mengkaji konsep negara, politik, demokrasi dan gerakan sosial khususnya gerakan yang dilahirkan oleh Taqiyuddin An-Nabhani serta pemikiranpemikirannya yang membahas tentang konsep politik dalam dan luar negeri, konsep Khilafah serta partai politik serta pemikiran Taqiyuddin an-Nabhani dalam bidang ekonomi gerakan sosial kemasyarakatan. dan aspek penting dari tulisan ini akan menelisik lebih dalam tentang gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan terkhusus lagi gerakan HTI di kota Parepare.

Perlawanan seperti ini biasanya muncul ketika kesempatan dan hambatan politik
tengah berubah dan menciptakan dorongan bagi aktor-aktor sosial yang kurang
memiliki sumber daya pada dirinya sendiri. Ketika perlawanan didukung oleh ...