Sebanyak 56 item atau buku ditemukan

Dinamika masyarakat transisi

mencari alternatif teori sosiologi dan arah perobahan

Dynamics of social change, Indonesia.

Dynamics of social change, Indonesia.

Revolusi, anti imperialisme, dan Pancasila

Nationalism, imperialism, and Pancasila, the Indonesian state philosophy from Islamic view point.

Nationalism, imperialism, and Pancasila, the Indonesian state philosophy from Islamic view point.

JARINGAN HABÂIB DI PULAU JAWA ABAD 20 (Studi Integrasi Islam dan Budaya Lokal dalam Bingkai Islam Nusantara)

Sejarah pertumbuhan jaringan antara para penuntut ilmu dari Nusantara dengan banyak ulama Timur Tengah, khususnya Haramayn, melibatkan proses-proses historis yang amat komplek. Jaringan murid-guru yang tercipta di antara kaum Muslim-baik dari kalangan penuntut ilmu maupun Muslim awam umumnya di antara kedua kawasan Dunia Muslim ini-merupakan buah dari interaksi yang panjang di antara wilyah Muslim di Nusantara dan Timur Tengah.

Sejarah pertumbuhan jaringan antara para penuntut ilmu dari Nusantara dengan banyak ulama Timur Tengah, khususnya Haramayn, melibatkan proses-proses historis yang amat komplek.

Leadership

Leadership is high on the management agenda. It is a subject of intense debate and one that is to be found increasingly on MBA programmes and various business school courses. More than ever leadership is recognized as central to determining the success or failure of any organization. In an authoritative and highly readable style, Philip Sadler offers an important and incisive contribution to the current debate. Designed to meet the needs of busy MBA students and practising managers alike, this book details why leadership is important and how to recognize different leadership styles (including.

Designed to meet the needs of busy MBA students and practising managers alike, this book details why leadership is important and how to recognize different leadership styles (including.

Why I Am a Republican

A History of the Republican Party, a Defense of Its Policy, and the Reasons which Justify Its Continuance in Power, with Biographical Sketches of the Republican Candidates

Guru SD di Era Digital: Pendekatan, Media, Inovasi

Kita bisa membayangkan, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan jika masih ada guru yang buta digital di era milenial ini dan awam dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kondisi pendidikan pasti tertinggal jauh. Padahal guru yang mampu menjawab tantangan zaman ke depan adalah mereka yang melek TIK, literasi digital, juga menguasai teknologi secara teoretis dan praktis. Dalam pendidikan, adanya teknologi tidak sekadar menjadi kebutuhan tambahan melainkan sudah menjadi basic need (kebutuhan dasar), baik itu untuk kebutuhan penelitian, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sampai dengan kebutuhan untuk pelancar dan piranti kesuksesan pelaksanaan pembelajaran. Di sinilah poin urgen yang harus diperhatian guru-guru SD di mana saja berada. Berbagai macam pendekatan, media, metode guru mengajar harus bisa menyesuaikan zaman karena hampir semua anak-anak sudah akrab dengan gadget, game, internet dan juga berbagai aplikasi yang semuanya berbasis digital. Perkembangan teknologi yang hanya dalam hitungan detik ini jika tidak diimbangi dengan akselerasi digital, maka guru ke depan akan terseok-seok dalam mengejar ketertinggalan. Hadirnya TIK harus menjadikan guru semakin melek literasi digital. Di sini tidak sekadar melek sebagai konsumen, melainkan harus berperan aktif dan produktif dalam melakukan inovasi dan pengembangan sebagai penguatan kompetensi guru. Selama ini, guru hanya dituntut memenuhi empat unsur kompetensi (pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional) dan delapan keterampilan mengajar. Namun, guru di era digital diharapkan memiliki “kompetensi digital” yang menjadi alternatif untuk percepatan kemajuan pendidikan melalui aktivitas pembalajaran di dalam kelas. Jika saat ini kita lihat karakteristik belajar peserta didik di SD, memang sudah berbeda jauh. Artinya, guru harus menangkap sinyal ini sebagai pembuka cakrawala untuk melakukan inovasi dan penguatan kompetensi digital agar tercipta sebuah pendekatan, model dan inovasi pembelajaran di dalam kelas yang berbasis TIK, digitalisasi dan mengajak anak untuk melek media. Mudahnya mendapatkan piranti teknologi saat ini harus semakin mempermudah para guru untuk membuka cakrawala pengetahuan untuk bisa menyesuaikan pembelajaran dari konvensional menuju digital. Pembelajaran di SD saat ini memang membutuhkan sosok “guru digital” sebagai figur guru yang mampu memprediksi masa depan peserta didik. Figur ini tidak sekadar figur yang heroik, melainkan guru yang benar-benar paham dunia TIK, literasi digital yang mengajak anak berkonversi di dunia digital dalam pembelajaran. Meski dalam pembelajaran berbasis TIK juga memiliki kelemahan dan kelebihan, akan tetapi hal itu justru membuat semakin rajin mencari, mengolah, dan mengalisis masalah itu untuk menemukan solusinya. Sebab, hanya guru digital yang bisa melanjutkan estafet pendidikan sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Dalam buku ini, dibagi menjadi delapan bagian yang secara komprehensif memetakan masalah-masalah dalam pembelajaran, penggunaan TIK, kompetensi guru yang diharuskan melek digital, karakter guru SD ideal, dan juga usaha mengembangkan media pembelajaran berbasis digital dalam rangka mencetak guru yang benar-benar digital. Juga menjadikan pembelajaran yang bermutu dengan basis digital untuk menyenangkan peserta didik. Buku ini memberikan spirit dalam merespon kemajuan zaman yang begitu cepat. Era kini tidak hanya generasi digital, namun kehidupan di “benua maya” membuat orang berpola pikir, berperilaku dengan basis digital, milenial dan semua berbasis internet. Jika tidak cepat tanggap, maka guru maupun calon guru akan tertinggal. Sebab, kemajuan pendidikan dasar tidak bisa terlepas dari inovasi dan melek literadi digital dengan wujud melakukan inovasi dalam pembelajaran. Semoga buku ini menjadi jawaban atas masalah ketertinggalan teknologi di dalam pendidikan dasar kita.

Kita bisa membayangkan, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan jika masih ada guru yang buta digital di era milenial ini dan awam dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kondisi pendidikan pasti tertinggal jauh.

The Concept of Territory in Islamic Law and Thought

This edited volume analyses the concepts of territory as conceived of and developed in Islamic history. In legal terms the world is divided into two parts, the "dar al-Islam" governed by the Islamic "shari'a" and the "dar al-harb" which is beyond the border of "dar al-Islam." The work explores the central question of what the concepts of territory and border were like for those Muslims who were driven by their will to expand the "dar al-Islam," those who experienced vicissitudes in the course of history, or who were inspired with mystical feelings.

This edited volume analyses the concepts of territory as conceived of and developed in Islamic history.