Sebanyak 7939 item atau buku ditemukan

Muhammad Quraish Shihab: Perjalanan Sang Ahli Tafsir Kontemporer

Muhammad Quraish Shihab: Perjalanan Sang Ahli Tafsir Kontemporer

Hampir saban malam, setelah memberi ceramah di Jalan Cendana, ia menemui sang Presiden. Sejak itu, Quraish dianggap sebagai guru spiritual Soeharto—kemudian dicap Soehartois, bahkan penjilat. SAYA mengenal Pak Harto sebelum Ibu Tien ...

Bait-Bait Cinta Buat Rasulullah Muhammad SAW

Bait-Bait Cinta Buat Rasulullah Muhammad SAW Penulis : Fadlan Nasution, Nur Amalia Putri, Reni Aryani, dkk Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-309-244-9 Terbit : Desember 2020 Sinopsis : Rasa cinta pasti ada dalam diri setiap insan dan itu merupakan anugerah tak terhingga. Pun demikian dengan kita sebagai manusia biasa, juga tak luput dari rasa cinta. Cinta yang datang memberi warna baru dalam hidup dan kehidupan manusia. Tetapi cinta yang hakiki adalah pada Sang Khaliq yang memberi rasa cinta itu. Termasuk cinta sejati adalah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Cinta merupakan bahasa yang tidak asing untuk sebuah puisi. Karena puisi sebenarnya adalah ungkapan cinta. Entah sebagai pengejawantahan rasa kepada sesama makhluk-Nya ataupun kepada Sang Pencipta sebagai sumber dari segala sumber cinta. Ataupun rasa cinta pada Rasul-Nya yang mulia. Untaian kata demi kata tidak pernah habis untuk mengartikan apa itu cinta, bahkan ketika diksi terasa sedikit dan akal mengalami kebuntuan berpikir, cinta tetap dapat menemukan cara untuk dapat diungkapkan. Dalam buku ini berbagai ungkapan cinta terangkai dalam bait-bait cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW dengan gaya bahasa yang berbeda. Selamat menikmati sajian Bait-Bait Cinta Buat Rasulullah Muhammad SAW Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Bait-Bait Cinta Buat Rasulullah Muhammad SAW Penulis : Fadlan Nasution, Nur Amalia Putri, Reni Aryani, dkk Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-309-244-9 Terbit : Desember 2020 Sinopsis : Rasa cinta pasti ada dalam diri setiap insan dan itu ...

Muhammad Adnan Arsal - Panglima Damai Poso

Konflik berdarah yang terjadi di Poso sejak 1998 tak menyisakan apa-apa selain duka dan sesal yang tak berkesudahan. Bahkan hingga kini, puluhan tahun setelah konflik mencekik, Poso masih kerap dilekati stigma sebagai kawasan berbahaya. Padahal nyatanya tidak, bumi sintuwu maroso itu adalah wilayah asri yang sangat menarik untuk dikunjungi—atau bahkan ditinggali. Salah satu tokoh sentral penjaga perdamaian di Poso adalah Haji Adnan Arsal, Panglima umat muslim Poso ini mengawal perdamaian di wilayahnya dengan melakukan kontekstualisasi jihad; dari yang semula mengangkat senjata menjadi jihad dengan mengangkat pena (pendidikan). Dia—dan sebaiknya kita semua—percaya bahwa kekerasan, sekalipun yang diatasnamakan agama, hanya akan kita sengsara. Haji Adnan adalah tokoh kunci umat muslim di Poso yang ketika konflik terjadi berada di garis depan melindungi umat muslim. Bagi banyak orang, sosoknya lebih dari sekadar guru agama atau kiai; ia adalah pelindung umat, khususnya muslim, baik di saat konflik maupun saat kondisi sudah membaik. —Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Komandan Operasi Anti-Teror Polri di Poso, 2005-2007 Bagi saya, Haji Adnan hanya melakukan yang seharusnya ia lakukan, yakni melindungi umat. Dan saya kagum dengan itu. Justru saya curiga dan tidak senang dengan orang-orang yang tidak jelas posisinya waktu itu. —Pendeta Rinaldy Damanik Koordinator Crisis Center GKST, 'Jenderal Pasukan Merah' Lebih dari sekadar tokoh masyarakat dan agama, Haji Muhammad Adnan Arsal adalah orang tua untuk masyarakat Poso. Perjuangan dan ketekunannya mendampingi masyarakat telah menjadikan Poso tertib dan indah seperti sekarang. Saya tak bisa menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan betapa kami semua berutang banyak kepada beliau. Buku ini merangkum secara apik sejarah perjalanan hidup beliau, mulai dari masa perjuangan selama konflik, hingga ide-ide besarnya untuk perdamaian yang tak hanya aplikatif untuk Poso, tetapi juga Indonesia, dan bahkan dunia internasional. Selamat membaca! —Arfan PJS. Bupati Poso 2020

Murid-murid Haji Adnan bahkan berdatangan ke rumahnya, sebagian besar menginap, mereka masih menyimpan harap agar sang guru kesayangan tak jadi pergi ke luar kota, tetapi di sini, menemani mereka belajar di desa.

Kiai Istiqomah: Biografi RKH. Muhammad Syamsul Arifin

Biografi ini ditulis untuk memperingati 40 hari RKH. Muhammad Syamsul Arifin yang wafat pada 1 Juli 2021 silam. Selain menjadi pengasuh di Pesantren Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, beliau aktif berkontribusi dalam Partai Persatuan Pembangunan. Kendati beliau konsisten mendukung Partai Persatuan Pembangunan, tetapi hal tersebut tidak membuatnya lantas meninggalkan pesantren, bahkan pesantren tetap menjadi prioritasnya. Dalam kesehariannya, Kiai Muhammad dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Kesederhanaan pribadi Kiai Muhammad itu sungguh sangat terasa dan dirasakan banyak orang ketika ia telah menjadi seorang Kiai besar. Tidak hanya itu, sikapnya yang rendah hati dan pandai bergaul membuatnya disukai oleh orang-orang di sekelilingnya.

Biografi ini ditulis untuk memperingati 40 hari RKH.