Migrasi Perempuan, Remitansi dan Perubahan Sosial Ekonomi Pedesaan

Masih terdapat banyak masalah yang dihadapi oleh Buruh Migran Indonesia (BMI) perempuan di luar neggeri karena mereka tidak mendapat pelatihan yang memadai ketika akan berangkat sehingga daya saing lebih rendah dibanding BMI dari negara lain. Kondisi ini sangat rentan dalam menghadapi moratorium atau penghentian pengiriman tenaga kerja domestik tahun 2017, jika benar-benar akan diberlakukan. Sementara itu penelitian pada BMI purna (pasca migrasi) menunjukkan bahwa ketika kembali ke Indonesia belum semuanya siap bekerja mandiri di dalam negeri (Sukesi, dkk, 2012; Wijaya, 2012). Hasil penelitian Sukesi (2012) menunjukkan bahwa perempuan BMI purna tidak semuanya memiliki kemampuan dalam memanfaatkan uang yang diperoleh dari bekerja di luar negeri sebagai modal berwirausaha, demikian halnya bagi keluarga yang ditinggalkan, tidak semuanya berkemampuan mengelola remitan sebagai modal berwirausaha, dan bagi calon BMI tidak semuanya memiliki wawasan akan kewirausahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BMI yang ketika berangkat ke luar negeri telah memiliki wawasan kewirausahaan akan mampu mengelola hasil kerjanya sebagai modal berwirausaha.

Hasil penelitian Sukesi (2012) menunjukkan bahwa perempuan BMI purna tidak semuanya memiliki kemampuan dalam memanfaatkan uang yang diperoleh dari bekerja di luar negeri sebagai modal berwirausaha, demikian halnya bagi keluarga yang ...