PENGGUNAAN BAHAN AJAR KOMIK DIGITAL: Pembelajaran Mandiri dalam Jaringan untuk Anak Sekolah Dasar

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, penggunaan teknologi canggih yang memotivasi dan menginspirasi semua peserta didik untuk mencapai kompetensi amat diharapkan, terlepas dari latar belakang, bahasa, atau cacat merupakan panggilan untuk memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang berkelanjutan dan seumur hidup. Penggunaan media digital, termasuk media interaktif dan sosial, telah tumbuh, dan bukti kajian menunjukkan bahwa media baru ini menawarkan manfaat dan risiko bagi kesehatan anak-anak dan remaja. Pada era industri 4.0 saat ini, literasi digital merupakan salah satu kompetensi penting bagi setiap individu. Berbagai data dan informasi pada saat ini hampir semua dikemas secara digital, termasuk berbagai literatur bahan ajar. Untuk itu, penting bagi guru untuk berupaya meningkatkan literasi digital para peserta didik sebagai bagian dari hasil belajar yang menjadi tujuan pembelajaran. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber bahan ajar yang dikemas secara digital. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber-sumber belajar digital yang tersedia di internet atau guru belajar untuk merancang sendiri bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media digital. Oleh karenanya, penggunaan bahan ajar komik digital berbasis digital yang dirancang interaktif merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara antusiasme belajar, rasa ingin tahu, minat, motivasi, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik saat pembelajaran dalam jaringan (daring). Bahan ajar komik berbasis digital yang dirancang interaktif dapat diakses lintas perangkat dan lintas platform yang bersifat produktif sehingga dapat memberi pengalaman belajar yang khas bagi peserta didik. Dalam konteks ini, sifat interaktif dari bahan ajar komik berbasis digital yang dikembangkan dalam kajian ini adalah karena bahan ajar komik digital disusun dan dirancang sedemikian rupa yang disertai dengan suara (audio), sentuhan layar, tautan (link) dengan beragam sumber belajar lain, dan animasi yang relevan, serta sajian soal latihan kategori Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang interaktif.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, penggunaan teknologi canggih yang memotivasi dan menginspirasi semua peserta didik untuk mencapai kompetensi amat diharapkan, terlepas dari latar belakang, bahasa, atau cacat merupakan ...