Buku ini memaparkan tentang keunikan kondisi suatu sekolah dengan keragaman etnik dan budaya, namun dibalut dengan toleransi yang tinggi terhadap seluruh anggota warga sekolah sehingga menghasilkan proses pendidikan yang nyaman dan lingkungan yang harmonis serta keberhasilan dalam pendidikan agama Islam yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. #Pembelajaran #Pendidikan #Agama #Islam #Berbasis #Multietnik #Mahfud #Abdul #Mujib #Agus #Kurniawan #Yuyun #Yunita #Deepublish
Ahli Islam mengetahui tentang adjaran - adjaran Islam , tapi belum tentu
mendjalankan Islam . Orang Islam mendjalankan Islam , tapi belum tentu ia
memiliki ilmupengetahuan Islam . Demikianlah hasil dari pengadjaran dan
pendidikan Islam ...
Peran penting dan strategisnya pendidikan dalam kehidupan manusia tak terbantahkan. Demikian juga pendidikan agama Islam (PAI) yang menjadi ujung tombak dakwah dan pembangunan moral dan akhlak bangsa. Permasalahannya adalah bagaimana agar pendidikan agama Islam fungsional sebagai ujung tombak dakwah dan pembangunan moral dan akhlak bangsa? Buku ini membahas secara komprehensif tentang ihwal pendidikan agama Islam mulai pada tataran filosofis sampai praksisnya. Diawali dari kajian tentang hakikat pendidikan, materi yang tersaji didalam buku ini mencakup: rekonstruksi paradigma pendidikan Islam, pendekatan tasawuf dalam pendidikan agama Islam, pemikiran pendidikan karakter al-Ghazali, model pendidikan di beberapa negara, pembentukan manusia ihsan dan karakter rabbani, serta PAI untuk menjawab etika global dan sosial. Tidak hanya itu, dibahas pula tentang hakikat guru PAI yang ideal dan rekonstruksi desain pembelajaran PAI. Disamping menggugah paradigma berpikir kritis dalam merespons berbagai tantangan pendidikan agama Islam di era global, diharapkan kehadiran buku ini dapat menjadi acuan bagi pemerhati dan praktisi pendidikan Islam, khususnya para dosen dan guru,dalam mewujudkan sasaran akhir pendidikan agama Islam, yaitu pembangunan moral dan akhlak bangsa.
Buku ini mengkritik persepsi kalangan sarjana terutama kaum islamis yang memandang madrasah sebagai lembaga monolitik. Misalnya, madrasah Islam di Pakistan dipersepsikan sebagai lembaga pendidikan yang sama dengan madrasah di Thailand dan Indonesia. Persepsi demikian menyebabkan generalisasi yang menyesatkan, bila dikaitkan dengan opini bahwa madrasah sebagai tempat di mana nilai-nilai radikalisme dan terorisme disemaikan. Sebagai satu kajian ilmiah, buku ini sangat penting bagi para akademisis, mahasiswa studi Islam maupun umum, para pendidik saerta pemerhati sosial-politik dan keagamaan. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)
Pengajaran ilmu pendidikan Islam dalam praktiknya yang berlangsung hingga kini di kalangan umat Islam belum sepenuhnya mengacu kepada ilmu pendidikan Islam yang hakiki. Kondisi ini dapat terjadi karena selain belum terumuskannya ilmu pendidikan Islam secara kukuh, juga belum tersosialisasinya secara baik dan merata dalam masyarakat. Sebagai satu kajian keilmuan, buku ini berupaya membantu para akademisi dan masyarakat yang peduli terhadap kajian pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit prenadaMedia -PrenadaMedia-
Pengajaran ilmu pendidikan Islam dalam praktiknya yang berlangsung hingga kini di kalangan umat Islam belum sepenuhnya mengacu kepada ilmu pendidikan Islam yang hakiki.
Perhatian pendidikan Islam terhadap emosi diarahkan kepada respons terhadap
peristiwa - peristiwa yang membangkitkan emosi . Pendidikan Islam tidak
bertujuan membebaskan individu dari emosi , karena emosi memang
mempunyai ...
Permasalahan tentang manusia telah menjadi bahan kajian bagi para pemikir Islam. Demikian pula dalam Alquran, banyak ayat yang membicarakan tentang manusia. Konsep manusia ini berdasarkan Alquran menunjukkan bahwa manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur materi dan unsur nonmateri. Tubuh manusia berasal dari tanah di bumi dan ruh berasal dari substansi nonmateri di alam ghaib. Alquran juga menjelaskan bahwa masuknya ruh ke dalam tubuh manusia sewaktu masih berbentuk janin di dalam kandungan ketika berumur empat bulan. Setiap manusia yang lahir di dunia membawa fitrah, bakat, dan insting. Yang dibawa manusia ketika lahir adalah fitrah agama, yaitu unsur ketuhanan. Unsur ketuhanan ini di luar ciptaan akal budi manusia dan merupakan sifat kodrat manusia. Kejadian manusia sebagai makhluk ciptaan Allah telah dilengkapi dengan unsurunsur kemanusiaan, keadilan, kebajikan, dan sebagainya.