Untuk pembahasan tentang peluang dan tantangan dengan sistem ini , lihat Steve McClellan , " New Nielsen System is Turning Heads , ” Broadcasting 122 ( 18 Mei 1992 ) , hal . 8 ; Barry Cook , " Commercial Television : Dead or Alive ?
Asumsi lainnya menyebutkan bahwa entitas merupakan tempat atau titik
pertemuan bagi berbagai jenis hubungan kontraktual yang terjadi di antara manajemen , pemilik , kreditor , dan pemerintah . Oleh karena itu , teori agensi
berfokus ...
Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik Kerangka dasar merupakan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan dalam sektor publik untuk kepentingan eksternal . Tujuan kerangka ...
Model logit sangat sering digunakan dalam riset terapan . PERSYARATAN MATEMATIS Dalam menyajikan berbagai topik yang ada , penulis nyaris tidak menggunakan aljabar matriks ataupun kalkulus . Penulis yakin sekali bahwa ekonometrika dapat ...
... pengalaman belajar bertahap yang disajikan di sini mengasumsikan bahwa
pembaca cukup memiliki keahlian dalam ... furnitur untuk tipikal ruang hunian
dan tipikal ruang non hunian sebelum bisa melanjutkan pembelajaran lebih jauh
.
Catatan tentang Ekonomi Politik Marxisme Kita sudah mengupas ketiga kelompok sosialisme mulai dari sosialisme sebelum Marx ... Pada akhir tahun 80 - an , negara - negara sosialis di ( bekas ) Uni Soviet serta Eropa Timur dan Tengah ...
Gerakan yang merangkum berbagai corak gerakan — dari yang moderat hingga
radikal dari yang apolitis hingga yang politis — tersebut telah menyumbangkan
berbagai kemajuan bagi umat Islam , sekaligus juga diwarnai oleh berbagai ...
Islam dengan misi rahmatan lil’alamin yang diembannya sering kali dikontraskan antara idealisme ajarannya dengan realitas umatnya. Tak hanya itu, Islam juga sering didikotomisasi antara dimensi sakral dengan dimensi profan ajarannya; antara teosentris dengan antoposentris kandungannya; bahkan antara aspek religiositasnya yang paling asasi dengan perkembangan peradaban bangsa yang paling terkini. Buku ini mencoba merekonstruksi pemaknaan Islam sebagai agama samawi terakhir yang sempat terlahir di muka bumi ini. Kita menyadari, di tengah derasnya arus globalisasi dan pesatnya teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini posisi Islam sering diperdebatkan. Apakah Islam harus takluk mengikuti irama perubahan yang niscaya atau sebaliknya, setiap perubahan mesti memiliki acuan formal berupa nilai-nilai mashlahah dalam ajaran suci? Kemunculan wahyu sebagai sumber inspirasi ajaran mempunyai nilai kebenaran mutlak dan absolut. Tetapi pemahaman terhadap teks wahyu itu sendiri bersifat nisbi dan relatif. Melalui kerangka pemahaman wahyu yang kreatif dan dinamis (istinbath) diharapkan Islam dapat memantulkan nilai-nilai eternal dan universal. Dalam tataran praksisnya, Islam sering memadukan dua titik ekstrimitas yang saling berlawanan: antara esoteris dan eksoteris; antara konstan dan elastis; antara pokok dan cabang; antara otoritas wahyu dan kapasitas akal-budi; dan seterusnya. Dengan pemaknaan seperti ini Islam diharapkan tampil dengan performanya yang inklusif, moderat dan kosmopolit menghadapi tuntutan perubahan tanpa harus bergeser dari titik orbitnya.
Dengan pemaknaan seperti ini Islam diharapkan tampil dengan performanya yang inklusif, moderat dan kosmopolit menghadapi tuntutan perubahan tanpa harus bergeser dari titik orbitnya.