Sebanyak 19065 item atau buku ditemukan

Profesionalisme Guru Dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah

Profesionalisme berasal dari kata profesi. Istilah profesi, berasal dari kata Profession mengandung arti sama dengan occupation yaitu suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dalam pengertian lain profesi adalah kedudukan atau jabatan yang memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan yang bersifat teoritis dan praktek yang dapat diuji kebenarannya.

harus berkualitas, sehingga bila pada sebuah lembaga pendidikan ratarata peserta didiknya kurang berkualitas maka ada indikasi bahwa para guru yang mengajar pada sekolah tersebut kurang profesional atau belum dikatakan sebagai guru ...

Guru Sebagai Profesi

Era global yang dicirikan persaingan bebas dengan berlatar pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, pada satu sisi merupakan suatu tantangan bagi kehidupan masa depan, namun pada sisi yang lain juga merupakan harapan dan sekaligus ancaman bagi seluruh bangsa yang tidak siap menghadapinya. Agar bisa survive dalam menapaki era ini, prasyarat mutlak yang harus dipenuhi adalah kemampuan berkompetensi dengan bekal keunggulan kompetitif. Upaya peningkatan sumber daya manusia kemudian menjadi wacana yang mendesak untuk direalisasikan.

Seorang guru profesional hendaknya mampu beradaptasi terhadap dinamika bidang pendidikan di Indonesia. Untuk menghadapi dinamika tersebut, seorang guru profesional tidak hanya tinggal diam dan berpasrah diri.

PROFESIONALISME GURU BERBASIS RELIGIUS

Pendidikan Islam adalah sebuah sistem pendidikan yang sengaja diselenggarakan dengan hasrat dan niat yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Di tengah-tengah pesatnya inovasi pendidikan, terutama dalam kontesk pendidik sering kali para pendidik merasa kebingungan dalam menghadapi berbagai persoalan pendidikan satu diantaranya adalah dekadensi moral. Islam sendiri memerintahkan bahwa suatu urusan atau pekerjaan itu haruslah dilakukan atau diselesaikan secara profesional. Artinya mereka yang berhak untuk melakukannya adalah orang yang memiliki keahlian dibidangnya. Permasalahan pendidikan misalnya, bagaimana agar anak didik sadar dan mampu mensikapi nilai-nilai yang diperoleh di sekolah, dan juga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal adalah menjadi penting peran dan keberadaan guru yang ahli dibidangnya. Berangkat dari sinyalemen di atas, profesionalisme guru dalam melakukan proses mendidik pada lembaga pendidikan Islam atau pendidikan secara umum, menjadi sangat urgen dibahas dan diwujudkan dalam realitas dunia pendidikan kita. Tentunya, hal ini menjadi sebagai sebuah solusi agar pendidikan Islam lebih bermutu, sehingga dapat mencapai tujuannya. Kiranya tidak mengada-ada ketika kami mencoba untuk konsern melakukan kajian kepada profesionalisme guru dalam perspektif pendidikan Islam. Dalam masalah ini kami bermaksud untuk mengungkap tentang profesi guru dalam pandangan pendidikan Islam, dengan mengajukan teori-teori yang telah disampaikan oleh para ahli pendidikan. Buku yang ada di tangan para pembaca ini berusaha untuk memberikan peijakn-pijakan filosofis religius dan teoritits. Melalui buku ini diharapkan para pembaca dan penggiat pendidikan dapat mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan dengan bertolak dari asas Islam sebagai pondasi yang kokoh, mampu bersikap fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sama halnya dengan profesi yang lain, misal: dokter, sebagian dapat menyembuhkan penyakit seseorang melalui pengalamannya dengan cara pengobatan tertentu, bisa dikatakan dokter profesional, karena dokter melakukan terapi dengan ...

Etika Profesi Guru

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Sedangkan jika ditinjau dari bahasa latin etika adalah ethnic, yang berarti kebiasaan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Secara bahasa, etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat. Sedangkan secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat.

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik.

Profesi Guru

Satu Prestasi, Satu Pengabdian dan Satu Kebanggaan, Seri Pembelajaran pada Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T)

Buku Profesi Guru: Satu Prestasi, dan Satu Kebanggaan, Satu Pengabdian, Seri Pembelajaran pada Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) ini patut diapresiasi karena telah sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Buku ini diharapkan mendorong guru sebagai tenaga professional untuk mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan, yaitu menciptakan insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Sebagai pengelola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di lingkungan Universitas Papua Provinsi Papua Barat, menyambut gembira kehadiran buku ini. Selain dalam rangka melaksanakan pasal 45 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, buku ini juga mengulas hal ihwal profesi guru, jabatan fungsional guru, dan kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan yang sejalan dengan kompetensi guru sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan dalam meningkatkan profesionalitasnya. Provinsi Papua Barat termasuk dalam daerah khusus yang meliputi daerah terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan Negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, bahkan daerah yang berada dalam keadaan darurat tertentu, sehingga diperlukan profesi guru yang professional dengan tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik di provinsi secara baik. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Tetapkan satu alternatif terpilih • Rancang bersama skenario penelitian yang akan dilakukan • Lakukan penetian tindakan kelas bersama di satu sekolah/kelas • Kumpulkan permasalahan pembelajaran dari semua sekolah • tetapkan satu masalah ...

ETIKA PROFESI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan bahan ajar materi kuliah Etika Profesi Pendidik PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara yang diamanahkan kepada penulis semester ganjil tahun lalu. Buku ini hadir dengan maksud menambah kekurangan refrensi terkait dengan mata kuliah tersebut. Sepanjang penelusuran penulis, persis seperti judul buku ini belum pernah diterbitkan oleh akademisi UIN Sumatera Utara, tetapi yang menulis tema Etika Profesi Guru secara umum sudah ada, dan sebagai apresiasi terhadap karya yang duluan lahir, penulis telah mencantumkan dalam daftar pustaka.

Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti itulah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran ...

MENJADI GURU PROFESSIONAL

Studi tentang Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Kinerja Guru di Zaman Milenial

Buku ini ditulis secara serius dengan tujuan untuk memberikan kebaruan pada prespektif budaya organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja profesional guru yang memperhatikan aspek filofis dan kemajuan zaman. Buku ini tidak hanya menampilkan paradigma guru dalam logika berfikir yang normatif. Tetapi, menawarkan cara pandang baru menjadi guru profesional di sekolah dan ruang kelas. Penulis bermaksud untuk menarasikan kepada pembaca bahwa kinerja profesionalisme guru melekat tidak secara otomatis. Tetapi, ia merupakan proses sosial panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penting yaitu, budaya organisasi, pola kepemimpinan dan kepuasan kerja yang ada di lingkungan sekolah. Ketiga aspek ini berkelindan dalam membentuk guru profesional di zaman milenial.

Ketiga topik kajian tersebut merupakan aspek penting dalam membentuk kinerja profesional guru hinga saat ini, terutama dalam kajian hasil penelitian disertasi penulis yang sudah dinarasikan ke dalam isi buku ini.

GURU SEBAGAI SEBUAH PROFESI (Cintai Profesinya, Senangi Pengalamannya, Nikmati Kebahagiaannya)

Tujuan buku ini adalah untuk mengetahui Guru Sebagai Suatu Profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi

Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan profesional (profesional development), baik dilakukan melalui pendidikan atau latihan “prajabatan” maupun latihan dalam jabatan (inservice training).

Sisi-sisi Lain Kebijakan Profesionalisme Guru

Optik Hukum, Implementasi, dan Rekonsepsi

Guru seringkali digugu dan ditiru begitulah pepatah klasik menyebutnya. Jikalau ada anak yang pandai pastilah yang ditanyai siap orang tuanya tapi sebaliknya kalau ada anak didik yang malas, kurang cerdas dll yang ditanya siapakah gurunya? paradigma ini seakan melekat seraya menisbatkan bahwa “tanggunga jawab” seorang guru tidaklah mudah. Semua pihak tentulah setuju dengan istilah profesionalisme guru. Tidak hanya secara keilmuan melainkan juga secara finansial, walaupun isilah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sudah mengalami sedikit distorsi dan redifinisi di tengah kebijakan yang cenderung lesu. Guru yang profesional diharapkan mampu mendongkrak kualitas pendidikan di tanah air yang selama ini tergolong relatif rendah. Meskipun beberapa individu telah mencapai prestasi yang gemilang di beberapa forum olimpiade. Namun keinginan dan harapan ini akan menjadi isapan jempol belaka apabila para stakeholders hanya berharap dan berharap tanpa berbuat sesutu yagn lebih baik. Buku ini membedah seputar realitas dan sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru, dari sisi optik hukum, implementasi dan rekonsepsi. Sehingga cocok bagi para akademisi, praktisi, politisi, pemangku kebijakan serta birokrasi, terlebih aktivis mahasiswa, dan insan cendekia yang peduli akan pendidikan di negeri ini.

Buku ini membedah seputar realitas dan sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru, dari sisi optik hukum, implementasi dan rekonsepsi.

Optimalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Dan Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Terhadap Kinerja Guru Di Kabupaten Belu

Upaya pengembangan kemampuan dan kreativitas guru secara terus menerus akan terwujud secara maksimal apabila dipupuk melalui Tim Guru dalam Organisasi Profesi. MGMP adalah wadah atau forum kegiatan professional yang perlu untuk melaksanakan transformasi yang lebih kreatif dan inovatif dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi guru. Peningkatan kualitas pelayanan dilakukan untuk mensukseskan program pendidikan berdasarkan Standar Pendidikan Nasional. Proses pelaksanaannya membutuhkan tenaga-tenaga yang dianggap cakap dan trampil yaitu tenaga guru yang melaksanakan tugas secara professional dan memiliki kinerja yang diupayakan melalui pelatihan, yang mengedepankan pengalaman dan kerja sama dengan kesempatan yang difasilitasi.

d). mengoptimalkan kapasitas diri sebagai guru professional, e). menunjukkan kemampuan menata administrasi persiapan,proses pelaksanaan KBM dan penilaian sebagai guru mata pelajaran dengan baik. a. 3. Profesionalisme Guru Mata Pelajaran ...