Sebanyak 50 item atau buku ditemukan

Mengalir dari Hati

Penelitian Tindakan di Kelas – Wujud Pembelajaran Eksperimental Y.B. Mangunwijaya

Misi Y.B. Mangunwijaya ketika merintis Sekolah Dasar Eksperimental di Pedukuhan Mangunan, Sleman, Yogyakarta adalah menemukan sebuah sistem pendidikan dasar yang berpihak kepada anak, yang mampu membuka kesempatan kepada anak untuk belajar dengan gembira dan merdeka, namun tetap terarah pada pemekaran bakat-bakat mereka secara eskploratif, kreatif, dan integral. Harapannya, anak terbantu dalam mengembangkan karakter kesetiakawanan, kerja sama, mandiri, disiplin, berdaya juang, dan lentur pada zaman yang serba cepat ini, yang menuntut kreativitas, kemandirian, serta kemampuan berjejaring (bekerja sama) secara sinergis dalam hidup. Gagasan visioner Y.B. Mangunwijaya ini sangat relevan untuk perkembangan pendidikan saat ini. Y.B. Mangunwijaya juga menegaskan pentingnya pendampingan para guru secara berkelanjutan. Guru mempunyai peran penting dalam mengembangkan komunitas pembelajar yang meliputi guru, murid, orang tua, masyarakat, dan semua yang terlibat dalam proses eksperimentasi. Oleh karenanya, tiap guru didorong untuk mengujicobakan berbagai metode dan rancangan pembelajaran yang kreatif untuk menjawab kebutuhan pemekaran bakat anak-anak. Inilah yang menjadi embrio action research atau penelitian tindakan. Hasil-hasil penelitian tindakan yang dihadirkan dalam buku Penelitian Tindakan di Kelas Mengalir dari Hati: Wujud Pembelajaran Eksperimental Y.B. Mangunwijaya ini diharapkan pada saatnya bisa menginspirasi berbagai sekolah. Dengan demikian, sekolah dasar di Indonesia dapat menjadi komunitas pembelajar yang sangat menggairahkan.

Hasil-hasil penelitian tindakan yang dihadirkan dalam buku Penelitian Tindakan di Kelas Mengalir dari Hati: Wujud Pembelajaran Eksperimental Y.B. Mangunwijaya ini diharapkan pada saatnya bisa menginspirasi berbagai sekolah.

TUTUKI MAKLEPA-LEPA (Hati-hati Mengayuh Sampan), Telaah ringan puisi Makassar

TUTUKI MAKLEPA-LEPA (Hati-hati Mengayuh Sampan), Telaah ringan puisi Makassar Penulis : Muh. Hamzah Zaidin Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-6449-61-5 Terbit : Agustus 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Suku Makassar yang biasa juga ditulis serangkai dengan kata Bugis-Makassar adalah salah satu suku bangsa yang mendiami beberapa wilayah di Propinsi Sulawesi Selatan. Di Propinsi Sulawesi Selatan terdapat empat suku, yaitu suku Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Siuku Makassar memdiami wilayah-wiayah Kabupaten Maros, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Selayar dan sebagian Kabupaten Bantaeng. Buku "TUTUKI MAKLEPA-LEPA" ini berkisah tentang sekelumit peri hidup dan kehidupan Suku Makassar yang dikenal sebagai pelaut ulung di masa lalu yang menurut catatan sejarah telah berlayar ke Benua Australia beberapa abad yang lalu. Dalam buku ini disebutkan bahwa suku Makassar memiliki sikap hidup optimismis yang tinggi, berani berhadapan dengan tantangan dan rela meregang nyawa untuk mempertahankan harga dirinya. Apa yang disebut Siri" (Harga Diri), dan "Pacce" (Belas Kasih) itu telah menjadi cirikhas budaya suku yang satu ini. Banyak pesan berharga yang dikandung oleh-oleh puisi Makassar yang ada dalam buku ini yang dapat diamalkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

TUTUKI MAKLEPA-LEPA (Hati-hati Mengayuh Sampan), Telaah ringan puisi Makassar Penulis : Muh.

Suara Hati Tanpa Bunyi

Suara Hati Tanpa Bunyi PENULIS: Nanda Nitami Rokan & Ratna Wulan Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-003-5 Terbit : Mei 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Berkelana mengitari bumi demi mendapatkan inspirasi agar aksara yang terkubur di dalam hati dapat tertuang dalam lembaran kertas memenuhi isi. Jangan biarkan kaki melangkah tanpa menikmati indahnya pemandangan. Jangan biarkan hati bicara tanpa kau dengar, sebab itu adalah bagian sudut pandang dari pelajaran hidup, pengorbanan, cinta, suka maupun duka. Aku, kamu, mereka, sama. Sama-sama memiliki hati yang senantiasa berbicara tanpa bunyi. Maka pejamkan mata dan rasakanlah apa yang dikatakan oleh hatimu. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Suara Hati Tanpa Bunyi PENULIS: Nanda Nitami Rokan & Ratna Wulan Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-003-5 Terbit : Mei 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Berkelana mengitari bumi demi mendapatkan inspirasi agar aksara yang terkubur di ...

Peradilan setengah hati

laporan proses persidangan kasus Nipah di Mahkamah Militer III-12 Surabaya

Report of a trial at the Indonesian Military Court in Surabaya, 8-29 April 1996 pertaining to the killings of dissenters protesting a dam construction on their land, known as the Nipah incident, Madura, Sept. 24, 1993.

Report of a trial at the Indonesian Military Court in Surabaya, 8-29 April 1996 pertaining to the killings of dissenters protesting a dam construction on their land, known as the Nipah incident, Madura, Sept. 24, 1993.

Zikir Penyejuk Jiwa: Panduan untuk Membersihkan Hati dan Membangun Akhlak Mulia

Zikir adalah elemen penting, bahkan menjadi ruh dalam ajaran dan praktik tasawuf (tarekat). Al-Quran dan hadis sendiri banyak menyebut zikir, dorongan untuk melakukannya, dan keutamaan serta manfaat yang terkandung di dalamnya. Tak ayal tokoh-tokoh sufi dan tarekat memiliki zikir-zikir tertentu yang di-dawam-kan dan menjadi pedoman para murid dan salik sekaligus menjadi ciri khasnya. Buku ini secara lugas memaparkan zikir menurut tasawuf merujuk pada para tokoh besar sufi, seperti al-Muhasibi, Hakim at-Tirmidzi, ath-Thusi, al-Kalabadzi, al-Makki, al-Qusyairi, al-Jilani, as-Suhrawardi, Ibnu ‘Athaillah, al-Ghazali, Syaikh ‘Ajibah, Ibnu Qayyim, Ibnu Rajab, hingga Abu al-A’la. Selain mengungkap rahasia dan hakikat zikir dalam pandangan mereka, buku ini juga mengungkap tingkatan dan fungsi zikir sebagai pembentuk akhlak mulia. Dilengkapi dengan doa-doa khusus sejumlah tokoh besar sufi, buku ini menegaskan bahwa zikir tak semata-mata aktivitas mengingat Allah yang menenteramkan hati, tetapi juga sarana untuk mengubah perilaku kita menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berkualitas secara spiritual dan sosial.

Zikir adalah elemen penting, bahkan menjadi ruh dalam ajaran dan praktik tasawuf (tarekat).

9 langkah memikat hati lawan, mitra bisnis, dan pasangan

Trik cerdas komunikasi untuk meraih cinta, kekuasaan, dan kesuksesan

Politik Perhatian ; Rasa dalam Kebudayaan Jawa

Jawa, sebagai sebuah peradaban, bertahan dengan sintesis spiritualnya terhadap peradaban dunia: Hindu-Budha dan Islam. Tetapi, mengapa gagap menghadapi penetrasi Barat? Upaya memilah Jawa dan non-Jawa selalu saja merupakan peristiwa politik. Dan itu berarti selalu ada yang ter(di)singkir(kan). Jawa yang takluk, atau Hindu-Budha, Islam, dan Barat yang takluk? Lalu siapa pula yang berhak mewakili: Hindu-Budha, aliran kepercayaan, koreografer Sardono atau Bagong, Gus Dur dan pesantrennya, Kraton Mataram, atau Lembaga Javanologi? Mungkin tak seorang pun dari mereka karena Jawa telah menjadi masa silam dan hanya ada dalam imajinasi. Semakin ia dikaji untuk masa kini, semakin kita harus menelusuri masa silamnya. "

Jawa, sebagai sebuah peradaban, bertahan dengan sintesis spiritualnya terhadap peradaban dunia: Hindu-Budha dan Islam.

Islam Sejati, Islam dari Hati

Ilmu agama yang tidak dibarengi khasyyatullâh (rasa takut kepada Allah), akan melahirkan kesewenangan. Pernah suatu kali ada acara bahtsul masâil—pembahasan masalah keagamaan—tentang rokok, yang memfatwakan rokok itu makruh tahrîm (makruh yang mendekati haram). Rupanya, salah seorang yang hadir adalah pemilik pabrik rokok. Dia pun memprotes, “Kalau rokok saya dimakruhkan, kantor ini tidak akan jadi. Sebab, kantor ini dibangun dari hasil pabrik rokok saya,” katanya, “coba dirundingkan lagi.” Akhirnya, bahtsul masâil membuat keputusan baru: hukum rokok adalah makruh tahrîm, kecuali rokok produksi si pemrotes—tentu dengan alasan yang bermacam-macam. *** Dalam buku ini, K.H. Hasyim Muzadi memaparkan kegelisahannya melihat carut-marut kehidupan beragama umat Islam di Indonesia khususnya, dan negara-negara Muslim pada umumnya. Melalui cerita-cerita ringan yang menyentil, kiai yang dikenal moderat ini menyadarkan kita betapa umat Islam telah jauh meninggalkan esensi ajaran agamanya. Pesan-pesannya yang sangat penting, layak disimak pada masa sekarang, saat umat menghadapi berbagai tantangan zaman. [Mizan, Noura Books, Nourabooks, Religi, Islam, Indonesia]

Sebab, kantor ini dibangun dari hasil pabrik rokok saya,” katanya, “coba dirundingkan lagi.” Akhirnya, bahtsul masâil membuat keputusan baru: hukum rokok adalah makruh tahrîm, kecuali rokok produksi si pemrotes—tentu dengan alasan ...