Sebanyak 2139 item atau buku ditemukan

Nahdlatul Ulama and the Struggle for Power Within Islam and Politics in Indonesia

This book explores the political and ideological motivations behind the formation of the Nahdlatul Ulama-affiliated political party, and Abdurrahman Wahid's rise to the Presidency of Indonesia after having led NU for 15 years away from formal politics. It sheds light on the complex and historical rivalries within Islam in Indonesia, and how those relationships inform and explain political alliances and manoeuvres in contemporary Indonesia.

While not clearly defined , ' Islamic values ' usually seemed to mean Islamic
principles such as ' doing good and avoiding evil ' ( amar ma ' ruf nahi munkar ) , '
Islam as a religion of love ' ( rahmatan lil ' alamin ) and outdoing one another in ...

Islam and Society in Contemporary Indonesia

Mayadina Rahma Musfirah , Personal Interview in Jepara , Feb. 26 , 2005 .
Husna , et.al. , Forum Warga , See Profile of FSAS . 75 76 77 ! 1 coordinator of
Forum Warga , Mayadina Rahma Musfirah THE “ NINE STARS " AND CIVIL
SOCIETY 22.

Penguatan Upaya Kesehatan Masyarakat Dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Di Indonesia

Sistem Kesehatan Nasional dewasa ini menetapkan bahwa upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya merupakan fokus dari pembangunan kesehatan. Upaya kesehatan tersebut pada pokoknya terdiri atas upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Program Jaminan Kesehatan Nasional sangat mendukung penguatan upaya kesehatan perorangan termaksud. Penguatan upaya kesehatan masyarakat merupakan penguatan setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses pembangunan manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku, dan pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan. Tantangan penguatan upaya kesehatan masyarakat, yaitu masih terbatasnya pemerataan pembangunan kesehatan, pelayanan kesehatan perorangan yang masih terbatas mutunya, upaya kesehatan masyarakat yang masih kurang berfungsi, kemampuan pengelolaan atau manajemen pembangunan kesehatan yang belum kuat, dan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang belum optimal. Tantangan pemberdayaan masyarakat, yaitu belum optimalnya penggerakan masyarakat, pengorganisasian masyarakat dalam pemberdayaan, advokasi, kemitraan, dan peningkatan sumber daya masih terbatas. Masalah penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya meliputi: 1) kurangnya penggunaan pendekatan proses penguatan yang lebih terarah, menyeluruh, dan saling terkait serta realistis, dan 2) terbatasnya sumber daya pendukung terutama sumber daya manusia, informasi, dan pembiayaan. Strategi penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan meliputi: 1. Strategi penguatan upaya kesehatan masyarakat: analisis, pengendalian, dan penilaian; pengembangan kebijakan; dan pelaksanaan dan dukungan. 2. Strategi pemberdayaan masyarakat: Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dilakukan melalui kelompok masyarakat, organisasi masyarakat, dunia usaha dan pihak lain pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota. Langkah-langkah pokok pelaksanaan strategi penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, antara lain: Dalam peningkatan pembangunan kesehatan yang memberi pengutamaan pada penguatan kesehatan masyarakat memerlukan perubahan mindset atau paradigma bagi semua pihak terkait.Perlu ditetapkan dan dilaksanakan strategi penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yang bersifat menyeluruh.Penguatan tersebut perlu menggunakan pendekatan proses yang lebih terarah, menyeluruh, dan saling terkait serta realistis dan didukung sumber daya yang memadai.Alokasi pembiayaan kesehatan diutamakan untuk penguatan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dan mendukung pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan perlu makin diperkuat di tingkat pusat dan daerah.Penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat hanya dapat dilaksanakan bila didukung oleh sistem informasi kesehatan yang tangguh, baik dalam penyelenggaraan maupun penggunaannya.Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat perlu berpedoman terutama pada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dengan saksama. Penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan diharapkan bersama dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dapat mendukung percepatan pembangunan kesehatan sehingga dapat meningkatkan akselerasi, pemerataan, dan mutu pembangunan kesehatan. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]

Peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi terutama untuk ibu hamil,
wanita usia subur, anak, dan balita di daerah DTPK termasuk melalui upaya
kesehatan berbasis masyarakat dan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik ...

Hukum Kepailitan dan Keadilan Pancasila - Kajian Filsafat Hukum atas Kepailitan Badan Hukum Perseroan Terbatas di Indonesia

Di dalam buku ini banyak diulas mengenai konsepsi keadilan Pancasila sebagai norma tertinggi yang menjadi dasar hukum positif. Keadilan Pancasila pada akhirnya menjadi batu uji hukum kepailitan di Indonesia. Buku ini dapat menjadi “jangkar” dan sekaligus “kompas” untuk menentukan akan dibawa kearah mana nantinya hukum kepailitan negeri ini.

... Tanggung jawab sosial didefinisikan sebagai komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas ...

Menggali unsur-unsur filsafat Indonesia

Sebagaimana telah disebutkan di muka , masalah Etika membahas masalah
hubungan baik yang manifestasinya terwujud dalam perbuatan . Adapun ... cara
untuk dapat berkomunikasi ( secara psikis / rohani ) dengan Yang Maha Kuasa .

Filsafat dan metodologi ilmu dalam Islam dan penerapannya di Indonesia

Islamization of attitudes and practices in science and technology in Indonesia.

Islamization of attitudes and practices in science and technology in Indonesia.

A Critical Survey of Studies on Malay and Bahasa Indonesia

Bibliographical Series 5

In this book I have aimed at completeness in the sense that all publications known to me, which are wholly or partly devoted to Malay and Bahasa Indonesia (B.I.), or are important for the study of these languages, have been included. Popular publications in non-professional periodicals have been included only exceptionally. All the publications mentioned in the text are incorporated in the Bibliography (p. 91-157). The countless articles in four post-war, semi-professional periodicals in :'1alaya and Indonesia, Dewan Bahasa, Pembina Bahasa Indonesia. 11:1 edan Bahasa, Bahasa dan Budaja, are not mentioned separately in the Bibliography, but sections 33 to 36 contain a survey, as complete and systematic as possible, of the contents of these periodicals in so far as they pertain to the Malay language; nor have I discussed in the text or incorporated in the Bibliography several hundreds of titles of practical textbooks or school-books of Malay or B.I. which are of no importance to the scientific study of these language. These titles have been entered in a separate Appendix (p. 158--171). The fact that completeness was aimed at certainly does not mean that it has been achieved. Especially various recent writings from Indonesia and Malaya may have escaped my attention. Experience has also proved that publications on Malay sometimes appear in the most unexpected places. The qualification above: "publications ... devoted to ... , or impor tant for the study of" Malay and B.I. has been taken in a wide sense.

INDONESIAN, 1955, Basic Course. United States Army Language School.
Presidio of Monterey, California. 4 vols. 48 lessons. Revised 1958. 441 pp.
INDONESIAN, 1958, Sounds of Indonesian Speech. United States Army
Language School.