Sebanyak 70 item atau buku ditemukan

Perubahan Sosial-Budaya Komunitas: Agama Dam

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki pluralitas agama. Agama-agama yang ada bukan saja berupa agama global yang berasal dari luar Indonesia dan kemudian masuk serta berkembang di kawasan ini, tapi juga agama lokal yang lahir dan berkembang di kalangan suku-suku yang ada. Harus diakui bahwa keberadaan kelompok agama-agama lokal tersebut saat ini semakin berkurang bahkan sebagian sudah tidak ada lagi karena berbagai faktor seperti karena adanya kebijakan negara dan misiologi agama global. Satu di antara kelompok agama lokal tersebut adalah agama Adam yang dianut Wong Sikep. Mereka saat ini terus berjuang untuk mempertahankan keberadaannya di tengah-tengah proses perubahan yang terus terjadi. Fokus utama kajian ini adalah memerikan pola bertahan dan perubahan budaya di kalangan penganut agama Adam atau Dam di kalangan Wong Sikep. Kajian tentang agama lokal merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Islam dan Budaya Lokal, selain bahasan yang lain seperti budaya etnik, budaya komunitas lokal, tokoh, upacara, tradisi, dan sistem nilai lokal serta perannya masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kajian tentang dialektika antara agama dan budaya lokal selalu melahirkan berbagai kemungkinan jenis keberpengaruhannya. Di satu sisi agama dapat memberikan warna kepada kebudayaan, sedangkan kebudayaan memberi kekayaan terhadap agama. Di sisi lain dapat terjadi budaya lokal dominan dalam mempengaruhi agama. Dari sinilah kemungkinan terjadinya berbagai bentuk hasil dialektika seperti akulturasi, asimilasi, simbiotik, adoptasi, sinkretisme, peminjaman budaya atau budaya cangkok Dalam proses dialektika antara keduanya, dapat terjadi ketegangan dan damai. Ketika budaya lokal dianggap tidak sejalan dengan (sistem doktrin) agama, maka ketegangan dapat terjadi, namun sebaliknya, ketika budaya lokal dianggap sejalan dengan agama, maka damai akan dapat tercipta.

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki pluralitas agama.

The Challenge of Islam

Rahma must accept marriage to a Muslim or be turned from home. She refuses. “I
am a Christian, I will never marry a Muslim.” Halima has brought me her Bible.
Her brother wants to burn it. Truly the devil is mad with rage. A good sign . . . but ...

the arab contribution to islamic art: from the seventh to the fifteenth centuries

Appraises the early periods of Islamic art within its own cultural framework and according to Islamic esthetics

At his court he established a post adopted from the Iranians called wazir (vizier),
an amalgamation of minister and counselor to the caliph. Ja'far al-Barmaki, who
was of Iranian origin, was appointed to the new post and became the founder of ...

Bisnis syariah, mengapa tidak?

pengalaman penerapan pada bisnis hotel

Islamic commercial business in hospitality industry in Indonesia.

Islamic commercial business in hospitality industry in Indonesia.

Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Buku ini diberi judul: Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Digunakan kata pemberdayaan dengan maksud agar Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan di sekolah semakin efektif dan mencapai tujuan yang diharapakan. Dengan demikian, isi pokok buku ini adalah menyajikan apa saja upaya yang dilakukan agar Pendidikan Agama Islam di sekolah membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan dipandang dari berbagai aspek. Tidak dapat dimungkiri bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) mengalami berbagai problema. Problema-problema itu ada yang berasal dari pendidik, peserta didik, kurikulum, sarana prasarana, manajemen, pendekatan yang dilakukan, dan lain sebagainya. Berdasarkan problema yang dihadapi itulah sebagai landasan untuk dicarikan solusinya. Diharapkan buku ini akan menjadi bacaan bagi para guru agama, yang kepada merekalah tujuan utama ditulis buku ini, begitu juga buku ini dapat digunakan oleh calon guru agama yang sedang berkuliah di Fakultas Tarbiyah atau Program Studi Tarbiyah pada tingkat strata 1 dan Program Studi Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam pada program strata 2 dan 3, juga buku ini dapat digunakan oleh pemerhati dan pencinta pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini diberi judul: Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Digunakan kata pemberdayaan dengan maksud agar Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan di sekolah semakin efektif dan mencapai tujuan yang diharapakan.

Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013

Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh informasi pembelajaran. Dalam melakukan penilaian guru harus memegang teguh prinsip-prinsip dalam standart penilaian otentik yakni keeping track, Checking up, Finding out, Summing up. Penilaian Otentik memiliki relavansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru bukan hanya dituntut untuk mengukur hasil kerja siswa tetapi juga proses belajar yang dilalui siswa. Diantara proses Penilaian Otentik ini dapat menggunakan berbagai jenis penilaian diantaranya adalah: 1) tes standart prestasi, 2) tes buatan guru, 3) catatan kegiatan, 4) catatan anekdot, 5) skala sikap, 6) catatan tindakan, 7) konsep pekerjaan, 8) tugas individu, 9) tugas kelompok atau kelas, 10) diskusi, 11) wawancara, 12) catatan pengamatan, 13) peta perilaku, 14) portofolio, 15) kuesioner, dan 16) pengukuran sosiometri. Penilaian Otentik mementingkan penilaian proses dan hasil sekaligus. Dengan demikian, seluruh tampilan siswa dalam rangkaian kegiatan pembelajaran dapat dinilai secara objektif, apa adanya, dan tidak semata-mata hanya berdasarkan hasil akhir (produk) saja. Buku “Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013" ini wajib dimiliki oleh praktisi pendidikan untuk mengetahui dan melaksanakan penilaian dengan lebih baik.

Buku “Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013" ini wajib dimiliki oleh praktisi pendidikan untuk mengetahui dan melaksanakan penilaian dengan lebih baik.