Sebanyak 38355 item atau buku ditemukan

Kode Etik Pengusaha Muslim

Menjadi pengusaha ideal menurut standar syariat, tidak cukup hanya berbekal ilmu tentang halal haram. Anda juga perlu mengenal dan mempraktekan adab dalam berbisnis, berikut kode etik sebagai pengusaha muslim. Mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha yang dirindukan surga, memang bukan perkara mudah. Karena itulah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan janji istimewa bagi pengusaha muslim yang ideal. Dalam hadist dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu 'anhu,Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pengusaha yang jujur dan amanah, di akhir kiamat akan bersama para Nabi,para shiddiq, dan para syuhada." (HR. Turmudzi 1252, dan Daruquthini 2850) Meskipun berat dan susah, namun harus tetap diperjuangkan dan diupayakan. Semua berawal dari belajar, karena kita tidak diciptakan sempurna. Buku ini berisi 5 pembahasan pokok: #Antara Mukmin dan Dunia - mengenal interaksi ideal mukmin dengan dunia #Fitnah Harta - mengenal bahaya harta jika tidak dikendalikan dengan benar #Agar Tidak Tamak Dunia - membangun kesadaran agar tidak rakus dalam bekerja #Kode Etik Pengusaha Muslim - karakter pengusaha muslim yang ideal #Sengketa Dunia sengketa Akhirat - jangan bawa sengketa dunia ke akhirat Semoga bermanfaat...

Guru dan Murid Abdullah bin AlMubarak Beliau sering melakukan perjalanan dan petualangan dalam mencari hadis, sehingga beliau memiliki guru yang sangat banyak. Di antara guru beliau adalah Sulaiman At-Taimi, `Ashim Al-Ahwal, ...

Uji Kompetensi Profesi Notaris

Soal jawab Ujian Pengangkatan Notaris & Uji kode Etik Notaris

Buku Uji Kompetensi Profesi Notaris Soal Jawab Ujian Pengangkatan Notaris & Ujian Kode Etik Notaris merupakan satu-satunya buku di Indonesia yang menyajikan secara holistik tentang materi soal jawab tentang ujian pengangkatan notaris dan ujian kode etik notaris. Buku ini memberikan gambaran secara umum tentang materi ujian yang akan diujikan oleh panitia ujian yang telah menetapkan dua macam materi ujian berupa pilihan berganda dengan bobot 40% dan pembuatan akta dengan bobot 60% Buku ini terdiri atas 13 (tiga belas) bab, yang meliputi Bab 1 tentang Pendahuluan, Bab 2 tentang Organisasi Kelembagaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bab 3 tentang Pengangkatan Notaris, Perpindahan Notaris, Perpanjangan Masa Jabatan Notaris, Pemberhentian Notaris, Pengawasan dan Pembinaan terhadap Notaris, Bab 4 tentang Perjanjian Bernama, Tidak Bernama, Legalisasi, dan Waarmerking, Bab 5 tentang Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Badan Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan, dan Perkumpulan, Bab 6 tentang Jaminan Kebendaan dan Jaminan Perorangan, Bab 7 tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia, Bab 8 tentang Hukum Waris Perdata dan Wasiat, Bab 9 tentang Kepailitan, Bab 10 tentang Sikap dan Perilaku Notaris, Bab 11 tentang Materi Ujian Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN), Bab 12 tentang Materi Ujian Pembuatan Akta, dan Bab 13 tentang Materi Ujian Kode Etik Notaris (UKEN). Buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa Prodi Magister Kenotariatan seluruh Indonesia, calon notaris yang akan mengikuti Ujian Pengangkatan Notaris (UPN) dan Ujian Kode Etik Notaris (UKEN), serta mahasiswa Strata Satu Program Studi Ilmu Hukum seluruh Indonesia.

Buku Uji Kompetensi Profesi Notaris Soal Jawab Ujian Pengangkatan Notaris & Ujian Kode Etik Notaris merupakan satu-satunya buku di Indonesia yang menyajikan secara holistik tentang materi soal jawab tentang ujian pengangkatan notaris dan ...

Kode Etik dan Pedoman Perilaku Aparatur Peradilan

Integritas adalah moral tertinggi yang mengakomodasi nilai-nilai keutamaan (virtue). Integritas seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia tumbuh. Lingkung-an yang “bersih” dan inklusif membentuk kepribadian sederhana yang tidak terjebak ke dalam tuntutan hidup yang semakin tidak waras. Keinginan dan hasrat duniawinya “sudah selesai”, pengabdiannya semata-mata hanya untuk negara an sich bukan pula “gila hormat” sehingga nyaris tak pernah terpikirkan bagaimana caranya mensiasati moral dan etika utama demi meraup keuntungan pribadi. Berbicara integritas sangat mudah diucapkan namun sulit diimplementasikan. Kita sering lihat bagaimana “atasan” memberikan pembinaan kepada “bawahan” supaya menanamkan integritas diri namun terkadang oknum “atasan” yang justru terjatuh ke-pada praktek immoral ataupun sebaliknya oknum “bawahan” yang masih saja asyik me-rongrong prinsip etika dan moral. Apakah program pembinaannya yang salah? Tentu tidak, pembinaan tetap dibutuhkan sebagai alarm bagi para oknum tuna etik dan tuna moral agar tidak terjatuh ke dalam jurang kehinaan. Lalu mengapa masih terjadi? Kita terlalu asyik membina orang lain namun kita lupa diri menjadi teladan bagi yang lain. Keteladanan adalah pembinaan dengan cara perbuatan. Lebih banyak berbuat namun sedikit bercakap. Perbuatan seorang “atasan” akan menjadi rujukan bagi “bawahan”. Seorang “atasan” yang berlagak parlente dan jetset tentu akan dicontoh oleh “bawahan” dan sebaliknya, “atasan” yang gaya hidup dan kepribadiannya seder-hana akan dicontoh pula oleh “bawahannya”. Atasan adalah cermin bawahan. Keteladanan adalah barang langka yang dapat digali dengan menggunakan dua per-kakas yaitu kejujuran dan ketulusan. Kejujuran seseorang akan memancarkan aura ke-tulusan yang membuat “ciut” nyali orang yang berada dihadapannya; “Bagaimana mau melanggar etika dan moral, niat saja tidak berani”. Keteladanan “atasan” mampu me-nerobos relung jiwa kebinatangan “bawahan” sekaligus meredam kehendaknya yang akan melumuri wajah “atasan” dengan perbuatan nirmoral tanpa harus berbicara. Ke-teladanan bukan taken for granted alias gratis turun dari langit namun hasil pabrikasi pendidikan dan madrasah pengalaman. Tambal sulam kebutuhan hidup yang tidak waras hingga rela menggadaikan integritas merupakan ancaman nyata bagi “bawahan” yang dapat menjatuhkan dirinya ke jurang kehancuran. Integritasnya digadaikan demi menebalkan kocek pribadi sekaligus me-nambah pundi-pundi. Integritas yang tergadaikan menyebabkan diri tidak merdeka dan hidupnya tersandera dalam lingkaran hitam. Bagaimana mau membangun peradaban umat manusia, mengatur diri sendiri saja sulit karena untuk membangun suatu per-adaban, dibutuhkan sosok manusia yang cakap intelektualitasnya sekaligus kokoh inte-gritasnya (homo ethicus). —

Intuisi Salah satu sumber etik adalah intuisi. Intuisi adalah kemampuan untuk memahami ... 7. baiknya guru karena diperoleh tanpa melalui proses formalitas belajar namun 38 Kode Etik dan Pedoman Perilaku Aparatur Peradilan Kode Etik.

Kode Etik Profesi Tentang Hukum

Polisi, Hakim, Jaksa, Advokat/Penasehat Hukum, Pegawai Pemasyarakatan, Notaris, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Panitera dan Juru Sita, Arbiter dan Mediator, dan Intelijen Negara

- POLISI - HAKIM - JAKSA - ADVOKAT/PENASEHAT HUKUM - PEGAWAI PERMASYARAKATAN - NOTRARIS - KPK - PANITERA DAN JURU SITA - ARBITER DAN MEDIATOR - INTELIJEN NEGARA

... ditambah seorang mantan Hakim Agung Mahkamah Agung, seorang praktisi hukum senior, dan seorang guru besar ilmu hukum. ... (2) Tugas Majelis Kehormatan bertugas menegakkan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Hakim Konstitusi. b.

Kode Etik Dalam Penelitian Ilmu Sosial Di Indonesia

“Belum banyak buku tentang etika yang ada sekarang, terutama di Indonesia. Buku ini dapat mengisi kekosongan itu. Benar-benar buku yang layak dibaca oleh para peneliti, khususnya mengingat makin banyaknya penelitian tentang perilaku manusia. Sebuah karya yang sungguh mengagumkan.” M. Chatib Basri, Direktur Pelaksana IBER Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2013–2014 “Buku ini membahas sejumlah topik penting dalam konteks Indonesia, sebuah negara berkembang di Asia Tenggara. Sebagian besar tulisan tentang etika penelitian memang bersumber dari negara berkembang. Kelebihan buku ini adalah kemampuannya untuk mengaitkan antara banyak sumber pustaka internasional dan masalah-masalah spesifik yang mungkin dihadapi oleh peneliti Indonesia, khususnya yang bergerak dalam ilmu sosial. Buku ini layak dibaca oleh banyak pihak baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.” Anne Booth, Profesor Emerita, SOAS, University of London “Di dunia yang penuh dengan berita bohong, birokrat korup, dan ketidakadilan ini, penting sekali bagi kita untuk melatih generasi baru para ilmuwan sosial dalam hal etika secara menyeluruh. Buku ini harus dijadikan sebagai bacaan wajib di semua program belajar serta bagian dari koleksi pustaka para sarjana yang hendak meniti karier sebagai peneliti sosial profesional.” Terence H. Hull, Profesor Emeritus di bidang Demografi, the Australian National University “Membaca buku ini merupakan sebuah pengalaman yang memperkaya wawasan. Profesor Mayling Oey-Gardiner menawarkan sebuah kebaruan dengan membahas etika dalam ilmu sosial yang dikaitkan dengan isu-isu mutakhir, seperti mahadata, penelitian berbasis internet, dan penelitian lingkungan. Buku ini dapat membimbing para cendekiawan dan pembuat keputusan untuk menentukan batasan dan mempertimbangkan dampak-dampak dari suatu penelitian sosial.” Rhenald Kasali, Ph.D., Pendiri Rumah Perubahan Profesor di bidang Manajemen, Universitas Indonesia

... dapat membawa kerugian besar bagi banyak orang; oleh karena itu, etika diperlukan dalam menentukan kepenulisan. ... Oleh karena itu, guru, penyelia, mahasiswa, dan orang lain yang hanya membantu menyunting makalah tetapi tidak ...

Teacher Education and Professional Development in TESOL

Global Perspectives

At the forefront of research on English language teacher education and professional development, this volume presents new empirical research situated in different contexts around the world, including Canada, Denmark, Israel, Japan, Korea, Qatar, Sudan, and the U.S. It is framed by the volume editors’ insightful overview and analyses of previous and ongoing work in a variety of related domains and an epilogue by David Nunan. The chapter studies are organized around three themes: teacher identity in ESL/EFL teacher education and professional development programs, second language teacher education programs for diverse contexts, and professional development for diverse contexts. All chapters focus on the applied nature of the research and include a section on implications. To provide balance and a range of views, the volume includes both chapters reporting on empirical research funded by TIRF grant recipients and several from invited authors who are senior scholars in the field. This is the third volume in the Global Research on Teaching and Learning English Series, co-published by Routledge and TIRF.

At the forefront of research on English language teacher education and professional development, this volume presents new empirical research situated in different contexts around the world, including Canada, Denmark, Israel, Japan, Korea, ...

Competence Oriented Teacher Training

Old Research Demands and New Pathways

Internationally leading experts from four continents provide new views and pathways to teacher education and training. How can teachers be effectively and efficiently trained to master the complexity and the process conditions of teaching-learning situations? The chapters as a whole demonstrate that subtle knowledge of the conditions and variables of instructional processes is necessary. They provide new insight into the classroom.

The chapters as a whole demonstrate that subtle knowledge of the conditions and variables of instructional processes is necessary. They provide new insight into the classroom.

Experiences of Second Language Teacher Education

This book brings together the voices of teacher educators working in different national and educational settings. It Covers themes such as change in teacher education practices, the influences of context on practice, and of interculturality, to provide rich insights into the processes and effects of second language teacher education.

This book brings together the voices of teacher educators working in different national and educational settings.