
Nilai-nilai etis dan kekuasaan utopis
panorama praktis etika Indonesia modern
Modern Indonesian ethics.
Modern Indonesian ethics.
Modern Indonesian ethics.
Modern Indonesian ethics.
Buku ini merupakan hasil penelitian kompetitif yang diselenggarakan oleh LPPM IAIN Ponorogo. Topik maqasid dan etika global ini dipilih atas inspirasi para pemikir progresif hukum Islam (di antaranya Jasser Auda dan Taha ‘Abd al-Rahman) dan tentu Hans Kung yang dinilai sebagai pelopor konsepsi etika global. Barang kali tidak ada yang yang sama sekali baru, utamanya bagi yang sudah familiar dengan literatur-literatur mereka. Upaya mendialogkan dan mendialektikakan antara maqasid dan etika global bisa dinilai sebatas meneguhkan kualifikasi maqasid sebagai inti moralitas dalam bidang kajian hukum Islam sebagaimana telah dinyatakan oleh para pemikir progresif maqasid. Pada sisi yang lain, menghadirkan wacana ini dalam literatur berbahasa Indonesia diharapkan bisa mendesiminasi gagasan ini secara lebih luas.
Secara khusus, ucapan terima kasih dihaturkan kepada Dekan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Khusniati Rofiah, yang telah memberikan kesempatan keikutsertaan dalam Program Publikasi Fakultas Syariah Tahun 2021.
Etika memang bukan “barang mahal”. Namun, ketika kita tidak memiliki etika, maka seberapa pun tinggi pendidikan atau jabatan, kita seperti bukan apa-apa. Tidak perlu melihat jauh-jauh, bagaimana dengan kondisi keluarga kita. Apakah kita sudah memberi contoh yang baik kepada anak-anak? Sekadar memperoleh gambaran sederhana, cobalah menjawab jujur pernyataan-pernyataan berikut. Dalam seminggu ini, saya tidak pernah datang terlambat; saya selalu sabar mengantre; saya tidak menggunakan ponsel saat menghadiri rapat; tidak juga merokok di tempat yang dilarang; saya tidak bergosip. Inti dari persoalan-persoalan bangsa saat ini adalah kecenderungan bahwa kita “tidak” memahami dan tidak mengindahkan etika yang berlaku. Dengan kata lain, perilaku kita yang mau menang sendiri, bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan, bahkan mengabaikan moralitas. Sehingga kita begitu akrab dengan yang namanya korupsi, kekerasan, pelecehan, ataupun perselingkuhan. Buku ini memberikan pandangan terhadap bagaimana mengimplementasikan Revolusi Mental dalam keseharian, yakni dengan mengembangkan Kompetensi Etis. Dikaji dari berbagai aspek dan sudut pandang, melalui pendekatan ilmu komunikasi. Lengkap dengan indikator pengukurannya. Pembaca diharapkan tidak saja mampu memahami, mengukur dan mengasah kompetensi etisnya, tetapi juga mengkritisi perilaku yang bertentangan dengan etika. Sasaran buku ini adalah para orang tua, pendidik, dan kaum muda yang ingin memiliki nilai tambah, unggul dalam persaingan, kehidupan keluarga yang berkualitas serta menjadi bagian dari Indonesia yang lebih baik.
Khususnya sektor Teknologi Informasi, di mana program televisi dari berbagai negara, internet, inovasi aneka gadget dan smartphone banyak memberi kemudahan akses informasi pada manusia di mana pun mereka berada.
JURNALISME LINGKUNGAN, meskipun diakui sebagai “spesialisasi” baru, tetaplah jurnalisme yang mesti bertolak dari etika baku di dalam jurnalistik. Jurnalisme lingkungan dapat dilihat sebagai usaha menyampaikan seruan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam penyelamatan lingkungan hidup. Pers harus memiliki sikap yang jelas terhadap persoalan lingkungan hidup, yang hampir selalu berbenturan dengan kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Apa saja prinsip etis yang perlu diketahui oleh jurnalis lingkungan hidup? Buku panduan praktis ini menjawabnya. Harus diakui, gagasan tentang pelestarian lingkungan hidup berkelanjutan acapkali berbenturan dengan kepentingan publik yang lain: keadilan ekonomi, pembangunan infrastruktur publik, penciptaan lapangan kerja, dan lain-lain. Wartawan harus bersikap bijak, etis, dan hati-hati dalam hal ini. Buku ini secara memadai, praktis, dan ilustratif memberikan panduan etis untuk wartawan dalam menghadapi dilema tersebut. -- Bagir Manan, Ketua Dewan Pers 2013-2016 Berpengalaman menangani beragam kasus pers, penulis bukan hanya membahas teori etika jurnalistik, namun juga penerapannya pada kasus-kasus yang nyata. Dengan gaya penyajian yang rinci, jelas, dan memberikan jalan keluar, buku ini layak menjadi panduan bagi semua jurnalis, khususnya yang meliput isu-isu lingkungan. -- Suwarjono, Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sedikit jurnalis yang berusaha agar karyanya mampu mewujudkan perubahan. Dan itu hanya dilakukan oleh jurnalis yang menjunjung etika. Dalam konteks itulah buku ini sangat bermanfaat sebagai seruan kepada semua jurnalis untuk selalu menjunjung etika jurnalistik, khususnya untuk jurnalis lingkungan hidup. -- Yadi Hendriyana, Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)
... menyebarkan peristiwa /G fotofotoC itu. yang memG-3 Konvergensi Media Sekarang membuat bangan jurnalisme ini perubahan perkembangan secara D igyangita lPu b lis teknologi h in g /K dan informasi telah cukup besar dalam perkemumum.
Modern Indonesian ethics.
Misalnya masalah - masalah moral akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis , seperti masalah euthanasia ... tetapi juga perlu secara empiris berdasarkan informasi ilmiah yang disajikan oleh ilmu kedokteran ( yang di ...
Indonesian law on public information transparency.
Indonesian law on public information transparency.
On public records transparency and transparency in government in Indonesia; collection of articles.
Laws and regulations concerning transparency in government and public records transparency in Indonesia.