Legal Pluralism and its Limits in European Family Laws
Cultural and religious identity and family law are inter-related in a number of ways and raise various complex issues. European legal systems have taken various approaches to meeting these challenges. This book examines this complexity and indicates areas in which conflicts may arise by analysing examples from legislation and court decisions in Germany, Switzerland, France, England and Spain. It includes questions of private international law, comments on the various degrees of consideration accorded to cultural identity within substantive family law, and remarks on models of legal pluralism and the dangers that go along with them. It concludes with an evaluation of approaches which are process-based rather than institution-based. The book will be of interest to legal professionals, family law students and scholars concerned with legal pluralism.
This book examines this complexity and indicates areas in which conflicts may arise by analysing examples from legislation and court decisions in Germany, Switzerland, France, England and Spain.
Hidup di masa yang jauh setelah era Rasulullah SAW memiliki satu problema mendasar, yakni tidak adanya tempat bertanya sebagaimana di era Rasulullah SAW. Ketika hidup di era Rasulullah SAW, para sahabat tidak memiliki kesulitan ketika dihadapkan kepada suatu masalah. Sebab para sahabat dapat langsung bertanya kepada Rasulullah SAW secara langsung. Sehingga masalah yang dihadapi dapat terpecahkan karena langsung mendapatkan jawaban dari Rasulullah. Namun hidup di era sekarang jauh berbeda dengan kehidupan pada masa sahabat tersebut. Sehingga diperlukan aturan yang dapat menjadi petunjuk dalam setiap bidang kehidupan manusia. Kondisi inilah yang terjadi dalam kehidupan ekonomi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan hubungan manusia atau tingkah laku manusia. Banyak masalah yang tidak terjadi pada masa Rasulullah SAW, namun saat ini terjadi. Sehingga memerlukan petunjuk bagaimana menghadapi masalah tersebut. Di sinilah diperlukan sebuah aturan yang dapat menjadikan pegangan bagi umat Islam. Fikih ekonomi tidak lain adalah bagian dari aturan yang dapat menjadi petunjuk dalam kehidupan hubungan manusia dalam kegiatan ekonomi tersebut. Terlebih lagi, perkembangan ekonomi yang semakin dinamis dalam kehidupan masyarakat melahirkan banyak masalah yang sebelumnya tidak terfikirkan sama sekali. Di sinilah diperlukan ijtihad-ijtihad keagamaan dalam rangka memberikan petunjuk kepada umat Islam dalam menghadapi kehidupan ekonomi masyarakat.
dengan sesamanya dalam masalah keduniawaan.2 Dalam buku lain juga sama mengatakan bahwasanya fikih muamalah yaitu ilmu tentang hukum-hukum syara' yang mengatur hubungan atau interaksi antara manusia dengan manusia yang lain dalam bidang ...
Fikih Ekonomi Syariah atau yang dikenal dengan Fikih Muamalah merupakan kajian yang sangat penting karena bersentuhan langsung dengan aktivitas ekonomi manusia. Buku ini mengupas tentang akad-akad yang ada dalam fikih ekonomi syariah, baik secara teoretis maupun penerapannya pada sektor keuangan syariah.
Fikih Ekonomi Syariah atau yang dikenal dengan Fikih Muamalah merupakan kajian yang sangat penting karena bersentuhan langsung dengan aktivitas ekonomi manusia.
Buku ini hadir sebagai panduan keluarga dalam mendidik anak sebagaimana yang dilakukan Lukman terhadap anaknya. Allah menjadikan Luqman sebagai sosok orang tua panutan dan mencantumkan kisahnya dalam Al-Qur’an. Kisah Lukman yang diabadkan al-Qur’an dalam surat Lukman ayat 12-19 merupakan kisah inspiratif bagi para ayah untuk mendidik buah hatinya. Prinsip dasar mendidik anak menurut Lukman adalah prinsip tauhid (mengajarkan keesaan Tuhan), yang kemudian dilanjutkan melatih anak-anaknya untuk beribadah salat dan menerapkan sikap amar ma’ruf nahi munkar, termasuk di dalamnya pe-ngajaran bagaimana cara mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang. Buku ini sebenarnya menawarkan ide akan pentingnya model pendidikan karakter berbasis agama dalam penerapan pendidikan karakter diIndonesia untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Dalam hal ini, ditawarkan ide pendidikan karakter berbasis agama sebagaiamana yang terkandung dalam surat Lukman ayat 12-19 yang mengedepankan konsep ketauhidan, penghormatan kepada orang tua, mendidik dengan kasih sayang, serta akhlak yang mulia yang ditunjukkan dengan perilaku sesuai tuntunan agama Buku ini tidak hanya memuat secara komprehensif berbagai pemahaman teoritis tentang konsep pendidikan karakter dalam perspektif pendidikan, tetapi juga memuat komparasi nilai-nilai pendidikan karakter sebagaimana yang terkandung dalam surat Lukman ayat 12 – 19. Untuk itu diharapkan buku ini menjadi referensi baik bagi para mahasiswa, akademisi maupun para praktisi. Kami juga berharap buku ini akan dapat memacu para pembaca untuk mengeksplorasi lebih jauh dan memberikan manfaat bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, dan bimbingan konseling Islam khususnya.
Fitrah yang dimaksud dalam hadis ini adalah memiliki potensi baik sejak lahir, dan berkembangnya fitrah ini dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan pada anak oleh orang tua dan lingkungan. Dalam Islam, karakter lebih dikenal dengan ...
The Present and Future of European Family Law. Volume IV.
The Present and Future of European Family Law explores the essence of European family law - and what its future may be. It compares and analyses existing laws and court decisions, identifies trends in legislation and jurisprudence, and also forecasts (and in some cases proposes) future developments. It establishes that while there is, at present, no comprehensive European family law, elements of an 'institutional European family law' have been created through decisions by the European Court on Human Rights and by the Court of Justice of the European Union as well as other EU instruments. At the same time an 'organic European family law' is beginning to emerge. The laws in many European jurisdictions have developed similarly and have 'grown together', not only as a result of the aforementioned institutional pressures, but also as a result of societal developments, and comparable reactions to medical and societal advances and changes. Hence there already is a body of institutional and organic European family law, and it will continue to grow. This book, and the others in the set, will serve as an invaluable resource for anyone interested in family law. It will be of particular use to students and scholars of comparative and international family law, as well as family law practitioners.
Hence there already is a body of institutional and organic European family law, and it will continue to grow. This book, and the others in the set, will serve as an invaluable resource for anyone interested in family law.
This volume addresses the study of family law and society in Europe, from medieval to contemporary ages. It examines the topic from a legal and social point of view. Furthermore, it investigates those aspects of the new family legal history that have not commonly been examined in depth by legal historians. The volume provides a new 'global' interpretative key of the development of family law in Europe. It presents essays about family and the Christian influence, family and criminal law, family and civil liability, filiation (legitimate, natural and adopted children), and family and children labour law. In addition, it explores specific topics related to marriage, such as the matrimonial property regime from a European comparative perspective, and impediments to marriage, such as bigamy. The book also addresses topics including family, society and European juridical science.
The book also addresses topics including family, society and European juridical science. This volume addresses the study of family law and society in Europe, from medieval to contemporary ages.