
Sunnah monogami
mengaji al-Qur'an dan hadits
On marriage and monogamy according to Islam as stated in the Qurʼan and Hadith.
On marriage and monogamy according to Islam as stated in the Qurʼan and Hadith.
On marriage and monogamy according to Islam as stated in the Qurʼan and Hadith.
Criticism on the thoughts of Islamic scholars in Islamic religious training center in Indonesia.
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada jasad dan bentuk fisik kalian, tetapi dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian.
Namun, dewasa ini seakan-akan terjadi fragmentasi yang cukup tajam antara ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an. Kenyataan ini bisa dilihat dari lahirnya dua kelompok sosial yang mengklaim sebagai pembela I
Selengkapnya...
Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan formal kerap digambarkan sebagai tempat yang angker, penuh tekanan, dan membosankan. Tidak hanya oleh siswa, tak jarang guru-guru juga merasa tertekan d
Selengkapnya...
Semua Ada Saatnya Hidup itu tidak selamanya serius. Hidup ada saat-saat senggang, walau hanya sebentar. Tujuannya agar hidup selalu bergairah, termotivasi dan tidak bosan memulai hari-hari panjang yan
Selengkapnya...
Akhirnya selesailah penyusunan buku “metode pengajaran Al-Qur’an dan Seni baca Al-Qur’an dengan ilmu Tajwid.” Dengan harapan semoga buku yang sederhana ini betul-betul dapat membantu kaum muslimin ter
Selengkapnya...
Tidak hanya ditujukan sebagai wujud perayaan 25 tahun (1991-2016) berdirinya Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, inisiatif a
Selengkapnya...
On marriage and monogamy according to Islam as stated in the Qurʼan and Hadith.
On marriage and monogamy according to Islam as stated in the Qurʼan and Hadith.
Criticism on the thoughts of Islamic scholars in Islamic religious training center in Indonesia.
Criticism on the thoughts of Islamic scholars in Islamic religious training center in Indonesia.
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada jasad dan bentuk fisik kalian, tetapi dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian.
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada jasad dan bentuk fisik kalian, tetapi dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian.
Namun, dewasa ini seakan-akan terjadi fragmentasi yang cukup tajam antara ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an. Kenyataan ini bisa dilihat dari lahirnya dua kelompok sosial yang mengklaim sebagai pembela Islam dan pembela nasionalisme. Tentu saja pengkutuban dua elemen ini terlahir dari nalar yang kontraproduktif, karena selama ini Islam dan kebangsaan di Indonesia berjalan dengan harmonis dan produktif. Buku ini berupaya menegas-kokohkan bahwa Islam ibarat air, yang mampu merembes ke dalam pori-pori kebangsaan Republik Indonesia. Ia sekaligus menjadi penyegar, penyejuk, pemberi warna dalam tiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, baik di bidang kebudayaan, kebangsaan, ekonomi, politik, tradisi maupun sejarah peradaban Nusantara. Ditulis dengan singkat, padat, tematik dan dengan bahasa populer namun tidak menghilangkan kesan ilmiah. Merajut kembali Islam Indonesia yang diklaim banyak negara sebagai representasi ke-Islam-an yang toleran dan demokratis menjadi tujuan utama buku ini.
Pengadilan Surambi telah bergeser menjadi TPA ( Taman Pengajian Al Qur'an ) .
Di mata masyarakat awam , tidak ada bedanya shalat di masjid Pathok Negara
dengan masjid bukan Pathok Negara . Struktur organisasi pengelola masjid ...
Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan formal kerap digambarkan sebagai tempat yang angker, penuh tekanan, dan membosankan. Tidak hanya oleh siswa, tak jarang guru-guru juga merasa tertekan dan mengalami guncangan kejenuhan, diakui atau tidak. Jika demikian terus terjadi, bagaimana mungkin sekolah bisa menghasilkan lulusan yang bahagia? Maka, strategi pembelajaran menyenangkan mesti dirancang sehingga guru dan siswa dapat sama-sama rileks dan gembira. Buku ini tak hanya memotret sisi gelap dan amburadulnya dunia pendidikan kita dengan melontarkan kritik, tapi sekaligus menawarkan percik gagasan yang berangkat dari pengalaman penulisnya; juga humor, meski tertawa bukan tujuan utamanya.
Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan formal kerap digambarkan sebagai tempat yang angker, penuh tekanan, dan membosankan.
Semua Ada Saatnya Hidup itu tidak selamanya serius. Hidup ada saat-saat senggang, walau hanya sebentar. Tujuannya agar hidup selalu bergairah, termotivasi dan tidak bosan memulai hari-hari panjang yang monoton. Itulah sebabnya ayat-ayat dalam Al-Quran pun tidak semuanya berisi perintah atau larangan semata, tetapi juga ada selingan-selingan cerita ringan untuk menjadi pelajaran. Bahkan surat Yusuf itu turun berawal dari permintaan sebagian sahabat yang merasa lelah dengan beban-beban syariat. Lalu, Allah menurunkan cerita Yusuf secara panjang lebar. Karena memang begitu, tabiat manusia cenderung ingin santai. Agamapun tidak melarang seorang untuk menghadirkan suasana santai dalam aktivitas beratnya. Yang salah adalah ketika waktu serius dipakai bercanda dan waktu bercanda dipakai serius. Buku Semua Ada Saatnya ini mengajak pembaca untuk lebih menikmati hidup dengan membaca kisah-kisah menarik dan santai yang sangat menginspirasi dan memberi semangat. Tentu agar stamina spiritual Anda selalu terjaga. Tak pelak buku ini layak Anda baca untuk menemani waktu santai Anda.
Buku Semua Ada Saatnya ini mengajak pembaca untuk lebih menikmati hidup dengan membaca kisah-kisah menarik dan santai yang sangat menginspirasi dan memberi semangat. Tentu agar stamina spiritual Anda selalu terjaga.
Akhirnya selesailah penyusunan buku “metode pengajaran Al-Qur’an dan Seni baca Al-Qur’an dengan ilmu Tajwid.” Dengan harapan semoga buku yang sederhana ini betul-betul dapat membantu kaum muslimin terutama pada anak-anak generasi yang ingin membaca Al-Qur’an sebaik-baiknya, khusus kepada siswa atau peserta didik yang sementara ini sedang berjuang mempelajari ilmu pendidikan agama Islam, metode pengajaran Al-Qur’an dan seni baca Al-Qur’an dengan tajwid menjadi kebutuhan tidak saja dari kalangan mahasiswa pendidikan agama Islam tetapi juga para guru pendidik agama Islam yang memperhatikan Ilmu tajwid. Sehingga Insya Allah dengan terbitnya buku ini dapat mempermudah dalam memahami dan mempraktekkan ilmu Tajwid tersebut. Mudah-mudahan kehadiran buku ini dapat menambah literatur di kalangan mahasiswa pendidikan agama Islam dan generasi muslim serta para memperhatikan bacaan Al-Qur’an dengan tajwid. Penulis manyadari dalam penyusunan buku ini, masih banyak terdapat kekurangan kelemahan yang tidak sengaja kiranya para pembaca yang membantu, memberikan saran-saran pada penulis sehingga Isnya Allah penulis akan memperbaiki dan menyempurnakan edisi berikutnya. Terima kasih.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan ilmu tajwid merupakan kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam mempelajari ilmu cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Jika berbicata tentang pelajaran ilmu tajwid ini harus kita ...
Tidak hanya ditujukan sebagai wujud perayaan 25 tahun (1991-2016) berdirinya Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, inisiatif atas pembuatan buku ini dimaksudkan untuk menstimulasi serta mengembangkan wacana daya seni pada lingkup pembaca yang lebih luas. Buku ini, secara eksplisit dapat menyingkap ketertautan dan keberlindanan seni dengan aspek lain yang telah lebur, dan secara implisit dapat memberikan logika yang taktis dalam membaca, menyikapi, atau menerapkan atas konstelasi seni yang terus berkembang kini. Dengan logika tersebut, pandangan yang kerap kali memosisikan seni hanya sebagai aspek pendukung dari aspek lain, seperti: politik, ekonomi, sosial, hukum, teknik, dan sebagainya, dapat berubah dengan melibatkan kesadaran dan pemahaman atasnya. Buku bunga rampai ini ditulis dari beberapa dosen yang mengajar di prodi PSPSR serta beberapa dosen yang turut membimbing dan menguji tugas akhir, di antaranya adalah: Prof. Dr. R.M. Soedarsono, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc., Prof. Drs. SP. Gustami, S.U., Prof. M. Dwi Marianto, MFA, Ph.D., Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed., Prof. Dr. Soetarno, DEA., Dr. Rr. Paramtiha Dyah F., M.Hum., Dr. Phil. Vissia Ita Yulianto, Dr. Wiwik Sushartami, M.A., Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A., dan Dr. Kris Budiman. Selain itu, buku daya seni ini turut mengakomodasi beberapa pembicara di seminar The Power of Art yang dihelat setahun silam, yakni: Prof. Dr. Bambang Sugiharto, Prof. Dr. Friedrich von Borries, dan Dr. Paul Rae. Alhasil bertolak dari empatbelas penulis tersebut, pewacanaan akan daya seni dapat mulai tercipta.
Perbedaan vokalisasi yang berasal dari tradisi baca-tulis musik dan tradisi lisan juga menandai perbedaan vokalisasi dalam melantunkan ornamentasi melisma.